Giliran pemain veteran yang menjadi algojo kemenangan Arsenal. Partey dan Lacazette akhirnya mengambil peran yang selama ini lebih banyak ditanggung para pemain muda.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LONDON, SENIN – Dua pemain veteran Arsenal, penyerang Alexandre Lacazette dan Thomas Partey, mengambil tanggung jawab seharusnya dalam kemenangan atas Leicester City. Lewat sumbangan masing-masing satu gol, mereka tampak tidak mau kalah, terlecut dengan aksi para pemain muda yang memanggul tim sepanjang musim ini.
Gol dari sundulan Partey dan tendangan penalti Lacazette membawa Arsenal menang atas tim tamu 2-0 di Stadion Emirates, pada Senin (14/3/2022) dini hari WIB. Berkat kontribusi para pemain senior, klub berjuluk “Si Meriam” ini sukses mempertahankan tren positif, lima kemenangan beruntun.
Partey yang sudah tidak mencetak gol sejak akhir Oktober 2021, nyaris memborong dua gol dalam laga ini. Setelah gol sundulan pada menit ke-11, dia nyaris menggandakan keunggulan lewat sundulan lagi pada babak kedua. Namun, sundulan di depan gawang yang sudah kosong itu terkena tangan bek lawan Caglar Soyuncu.
Wasit Anthony Taylor pun menghadiahkan penalti untuk tim tuan rumah seusai berkomunikasi dengan ofisial video asisten wasit (VAR). Penalti itu kemudian dieksekusi dengan sempurna oleh sang kapten, Lacazette. Adapun Lacazette akhirnya kembali mencetak gol seusai paceklik sejak Desember 2021.
Menurut Partey, moral “Si Meriam” sedang berada di titik tertinggi. Semangat besar dari pemain muda sukses melecut ambisi para senior. Sekarang, mereka sama-sama ingin menjadi lebih baik pada setiap laga. “Kami ingin terus berkembang. Itulah mentalitas kami sekarang,” ucapnya.
Tidak hanya dominan saat mendapat bola mati, tim asuhan manajer Mikel Arteta juga menguasai permainan terbuka. Mereka memainkan sepak bola mengalir dengan formasi andalan 4-2-3-1. Melalui gempuran tanpa henti, Arsenal berhasil melepaskan 21 tendangan, 8 kali diantaranya mengarah ke gawang.
Gelandang serang muda, Martin Odegaard (23), tampil sempurna sebagai jembatan serangan Arsenal. Ditopang dengan dua gelandang veteran, Granit Xhaka dan Partey, Odegaard mampu menjadi orkestrator lini tengah. Setiap umpan terobosannya nyaris selalu berbuah peluang.
“Tanpa menampilkan performa seperti ini, kami tidak mungkin mengalahkan Leicester. Mereka adalah tim bagus yang berhasil membuat kami kesulitan. Saya senang dengan pengertian antarpemain kami. Pergerakan dan kombinasi mereka luar biasa. Ini kemenangan besar untuk kami,” puji Arteta.
Kami ingin terus berkembang. Itulah mentalitas kami sekarang. (Thomas Partey)
“Si Meriam” bermain nyaris tanpa celah setelah turun minum. Meskipun sudah unggul dua gol, mereka tetap melayani tim tamu dengan permainan terbuka. Partey dan rekan-rekan masih bernafsu menambah gol. Gairah besar itu tidak lepas dari dukungan puluhan ribu penonton yang terus menyanyikan lagu klub “And it’s Arsenal, Arsenal FC” dan “Stand Up to The Arsenal”.
Arsenal tidak membiarkan lagi Leicester tampil agresif seperti separuh terakhir babak pertama. Adapun tim tamu sempat menguasai laga seusai gol pertama. Mereka mendapat beberapa peluang, tetapi digagalkan oleh kiper Aaron Ramsdale.
Manajer Leicester Brendan Rodgers menyesali gol pertama tim lawan yang datang dari sepak pojok. Gol pembuka itu, kata Rodgers, merusak rencana mereka untuk bermain lebih bertahan dan menunggu kesempatan melakukan serangan balik.
Rodgers mendatangi wasit selepas laga. Dia menyampaikan kecewa dengan keputusan penalti. Sang manajer menilai, gerakan tangan Soyuncu masih natural karena mengikuti gerakan tubuh. Soyuncu tidak sengaja menyentuh bola. “Terlepas dari itu, mereka pantas memenangkan pertandingan. Mereka mampu memanfaatkan dua peluang berharga,” katanya.
Empat besar
Lewat hasil itu, Arsenal kembali merebut peringkat ke-4 dari tangan Manchester United. Mereka saat ini mengoleksi 51 poin, unggul satu poin atas MU, dengan menyisakan tiga laga belum dimainkan. “Si Meriam” pun menjadi kandidat terkuat untuk menjadi tim terakhir yang finis di zona Liga Champions, setelah Manchester City, Liverpool, dan Chelsea.
“Kami harus berada di sana (zona Liga Champions). Sejarah kami mengharuskan untuk berada di sana, tetapi kami belum sampai di sana. Masih banyak pertandingan yang harus dimainkan,” ucap Arteta yang membawa Arsenal jadi tim paling konsisten di liga dalam 11 pertandingan terakhir.
Meskipun begitu, jalan Arteta tidak akan semulus yang dibayangkan. Mereka sudah dinanti Liverpool pada Kamis dini hari. Selain sedang dalam tren 8 kemenangan beruntun, Liverpool juga membawa motivasi untuk mengejar City di puncak klasemen.
Menurut Arteta, dia percaya dengan kesatuan dalam skuadnya bisa mengalahkan tantangan besar ke depan. “Kenyataannya adalah sepak bola tidak bisa diprediksi. Anda hanya bisa mengontrol performa diri sendiri. Kami akan bersiap menghadapi Liverpool. Kami tahu seberapa berat itu, tetapi kami akan coba memenangkannya,” pungkasnya. (AP/REUTERS)