Penunjukan Milos Pejic sebagai pelatih kepala timnas basket di SEA Games membawa segudang asa. Dia diharapkan bisa memilih pemain terbaik dan juga mengembalikan keharmonisan timnas.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Milos Pejic, pelatih Indonesia Patriots, resmi ditunjuk memimpin tim nasional senior putra di SEA Games Hanoi 2022. Pergantian posisi pelatih kepala, dari Rajko Toroman ke Pejic, menyegarkan suasana tim. Timnas butuh figur baru yang bisa memberikan asa dan membangkitkan moral pemain setelah stagnasi prestasi dalam dua setengah tahun terakhir.
Pergantian itu telah diputuskan oleh Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Indonesia (PP Perbasi). Pejic yang masih menangani Patriots atau timnas muda di IBL Tokopedia 2022 akan menjabat pelatih kepala di SEA Games, Mei nanti. Toroman akan mendampingi sebagai direktur teknik timnas.
Asisten manajer timnas Ferri Jufry menjelaskan, perubahan itu merupakan salah satu eksperimen untuk memacu prestasi. Toroman, yang punya portofolio cemerlang melatih di Asia, terbukti belum mampu mengangkat prestasi Indonesia sejak ditunjuk pada medio 2019.
Teranyar, timnas takluk empat kali beruntun dari tim-tim Asia Barat di kualifikasi Piala Dunia dengan rata-rata margin kekalahan 40,7 poin. Tidak pelak, penyegaran pun dibutuhkan sebelum timnas mengikuti kejuaraan yang jadi target utama, yaitu Piala Asia 2022, pada Juli nanti.
”Pejic pantas berada di posisi itu. Selain berprestasi di IBL, tim muda kita juga berkembang di bawahnya. Dia juga sejalan dengan program jangka panjang timnas yang dirancang coach Rajko. Program itu sudah dijalankannya di Patriots. Pejic itu rekomendasi dari coach Rajko juga,” kata Ferri saat dihubungi pada Jumat (10/3/2022).
Penunjukan Pejic masih bersifat sementara, untuk satu ajang saja. Manajemen timnas akan mengevaluasi hasil kinerja Pejic di SEA Games. Jika Indonesia menunjukkan berkembang, pria asal Serbia itu berpeluang besar mengisi posisi pelatih kepala di Piala Asia.
Pejic menyambut baik penunjukan dirinya. Dia senang memimpin timnas senior, terutama bisa bekerja sama lagi dengan rekan senegaranya, Toroman. Meskipun begitu, fokus utamanya saat ini masih tertuju terhadap perkembangan Patriots di IBL.
Saya tidak berpikir terlalu banyak saat ini tentang SEA Games. Kami harus melihat daftar pemain terlebih dulu. Kami belum menentukan pemain karena masih banyak yang bisa terjadi hingga tiga minggu ke depan (akhir musim reguler IBL). Tetapi, kami pastikan akan membentuk tim terbaik dari pemain lokal dan naturalisasi.
”Saya tidak berpikir terlalu banyak saat ini tentang SEA Games. Kami harus melihat daftar pemain terlebih dulu. Kami belum menentukan pemain karena masih banyak yang bisa terjadi hingga tiga minggu ke depan (akhir musim reguler IBL). Tetapi, kami pastikan akan membentuk tim terbaik dari pemain lokal dan naturalisasi,” ucap Pejic yang pernah melatih timnas U-18 Iran.
Pejic sudah cukup memahami kultur bola basket nasional dan kualitas para pemain lokal. Dia membawa Satria Muda Pertamina Jakarta juara IBL musim lalu. Setelah itu, pelatih berusia 53 tahun ini menukangi para pemain timnas muda di Patriots.
Dengan keterlibatan langsung di IBL, dia akan mampu menentukan pemain terbaik berdasarkan perfoma terkini. Adapun timnas cenderung memakai pemain sama dalam agenda internasional selama dua setengah tahun terakhir. Padahal, banyak pemain yang tampil di bawah standar.
Kedatangan Pejic diharapkan bisa kembali membuat harmonis ruang ganti. Dalam kekalahan terakhir timnas, dari Jordania, pemain naturalisasi Lester Prosper mengkritik strategi Toroman di dalam tayangan akun Youtube milik Rocky Padila. Kritik itu memperlihatkan adanya keretakan dalam tim.
Kata Pejic, dia tidak akan memberi toleransi pemain yang bisa mengganggu keharmonisan tim. ”Buat saya, semua pemain bertujuan sama, yaitu bermain bola basket. Bukan berkomentar tentang taktik tim. Saya berharap semua pemain memberikan rasa hormatnya karena telah diberikan kesempatan untuk membela negara ini,” pungkasnya.
Muhamad Arighi, pemain timnas, menyambut positif pergantian ini. ”Menurut saya, bagus karena kan semakin lengkap. Coach Rajko jadi direktur dan coach Milos jadi pelatih. Mereka kan satu negara pasti akan berkoordinasi dengan baik. Saya berharap kami bisa berprestasi di SEA Games nanti,” katanya.
PP Perbasi menargetkan Pejic untuk mengantar timnas lolos ke final SEA Games. Target itu cukup realistis. Mengingat, hanya Filipina tim yang punya kualitas lebih baik di atas kertas.
Fictor Roring, mantan pelatih timnas, meyakini, Indonesia bisa meraih prestasi lebih tinggi, yaitu emas. ”Kan kita punya pemain naturalisasi. Pemain lokal kita juga bagus-bagus. Apalagi jika tim Filipina memakai pemain muda mereka di SEA Games, seperti biasa,” ucapnya.
Pelatih yang pernah menyumbang perak SEA Games ini berharap Pejic membawa pemain terbaik di liga. Menurut dia, tidak penting pemain tersebut senior atau muda. Hal terpenting adalah kualitas pemain yang diperlihatkan dalam kompetisi teranyar.