Timnas Basket Bawa Kombinasi Pemain Muda dan Senior
Pelatih timnas bola basket Rajko Toroman membawa skuad lebih berwarna untuk kualifikasi Piala Dunia. Empat pemain muda yang tampil impresif di IBL akan ikut berangkat melawan Arab Saudi dan Jordania.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim nasional bola basket Indonesia membawa formula skuad berbeda di jendela kedua kualifikasi Piala Dunia 2023. Tim asuhan pelatih Rajko Toroman ini berangkat dengan empat pemain muda yang tidak disertakan di jendela pertama. Kombinasi pemain muda dan senior memberi kesegaran dalam skuad timnas untuk menghadapi Arab Saudi dan Jordania.
Manajemen timnas mengumumkan 14 nama pemain yang terpilih untuk jendela kedua kualifikasi pada Sabtu (19/2/2022). Empat nama di antaranya merupakan pemain muda yang belum masuk ke dalam rencana Toroman pada agenda internasional sebelumnya.
Mereka adalah guard Prawira Bandung, Yudha Saputera (23); guard Pelita Jaya Bakrie Jakarta, Muhamad Arighi (23); serta dua pilar Indonesia Patriots Aldy Izzatur Rachman (21) dan Ali Bagir Alhadar (21). Para pebasket muda yang tampil cemerlang di IBL 2022 itu terpilih dari total 22 nama yang dipanggil ke pemusatan latihan.
Semua pemain yang kami panggil ke pemusatan latihan tentu pemain terbaik menurut tim kepelatihan. (Di antara pilihan tersebut) Empat belas pemain ini yang punya kondisi terbaik dan tersiap
”Semua pemain yang kami panggil ke pemusatan latihan tentu pemain terbaik menurut tim kepelatihan. (Di antara pilihan tersebut) Empat belas pemain ini yang punya kondisi terbaik dan tersiap,” kata manajer timnas Jeremy Immanuel Santoso.
Perubahan drastis di daftar skuad Toroman tidak terlepas dari absennya beberapa pemain senior. Pemain yang selalu dibawa sang pelatih, seperti Hardianus Lakudu, Sandy Ibrahim, dan Arki Wisnu, tidak bisa berangkat karena sedang dalam pemulihan Covid-19.
Meskipun begitu, para pebasket muda itu memang pantas mendapatkan panggilan membela timnas. Di dua seri pertama IBL, mereka bisa bersaing dengan pemain senior dan asing di liga. Salah satu yang paling impresif adalah Yudha. Dia mencetak rata-rata 10,8 poin dan 4,6 asis dan dipercaya tampil sekitar 24 menit setiap laga.
Kehadiran mereka memberikan kesegaran untuk timnas. Energi muda mereka dibutuhkan skuad ”Merah Putih” yang mengalami dua kekalahan telak dari Lebanon di jendela pertama, 38-96 dan 64-110, pada November 2021.
Mantan asisten pelatih timnas Ocky Tamtelahitu berkata, para pemain muda memang sudah seharusnya diberikan jam terbang. Apalagi, ketika pemain senior yang sudah lama bermain di timnas tidak berkembang signifikan. Timnas butuh regenerasi agar bisa berprestasi lebih baik 3-5 tahun ke depan.
”Saya senang dengan melihat pemain Patriots musim lalu (antara lain Yudha, Arighi, Aldy, dan Ali). Mereka punya bakat besar. Sudah saatnya mereka diberikan waktu lebih banyak di timnas. Kalau dirasa kita tidak bisa berprestasi di Piala Asia atau Piala Dunia, sebaiknya mereka diprioritaskan untuk program timnas ke depan,” ucap Ocky.
Selain empat nama baru, timnas masih akan tampil dengan wajah reguler yang turun di kualifikasi Piala Asia. Guard andalan Andakara Prastawa, Agassi Goantara, dan Abraham Damar Grahita masih menjadi pilihan utama Toroman. Indonesia juga akan diperkuat dua pemain naturalisasi, yaitu Lester Prosper dan Brandon Jawato.
Bedanya, kali ini timnas akan berangkat dengan jumlah skuad lebih banyak, yakni 14 pemain. Biasanya mereka hanya memberangkatkan 12 pemain. Penambahan jumlah ini untuk menyesuaikan kondisi pandemi Covid-19. Manajemen timnas tidak ingin kekurangan pemain lagi, seperti ketika Arki dan Prosper tidak bisa tampil lawan Lebanon karena positif Covid-19.
Prastawa dan rekan-rekan akan berangkat dari Indonesia pada hari Minggu. Mereka akan berangkat ke Arab Saudi terlebih dulu untuk melawan tim tuan rumah pada Kamis depan. Setelah itu, mereka akan berangkat ke Jordania untuk bertanding pada Minggu depan.
Bagi tim asuhan Toroman, laga lawan Arab Saudi dan Jordania sangat penting. Dua tim itu adalah lawan Indonesia di babak grup Piala Asia. Timnas bisa memanfaatkan pertemuan ini untuk mempelajari kekuatan lawan mereka nanti.
Sementara itu, forward veteran Kaleb Ramot Gemilang kembali dipanggil ke timnas setelah pemulihan cedera lutut setahun terakhir. Dia tampak sudah kembali ke performa terbaik ketika tampil bersama tim barunya di IBL, Dewa United Surabaya.
Kaleb akan langsung berangkat ke Jordania. Dia tidak ikut ke Arab Saudi karena terkendala visa. Adapun Kaleb dipanggil ke pemusatan latihan lebih lambat daripada yang lain setelah beberapa pemain tidak tersedia akibat Covid-19. Pengajuan visanya pun terlambat.