Naomi Osaka terlempar dari posisi 50 besar dunia setelah gagal mempertahankan gelar juara Grand Slam Australia Terbuka. Dia pun meniti kembali karier dari bawah, termasuk dalam turnamen Indian Wells.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
Dengan empat gelar juara Grand Slam, Naomi Osaka memiliki reputasi sebagai petenis tunggal putri tersukses setelah dominasi Serena Williams mereda pada 2016. Namun, untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir, Osaka harus meniti kembali kariernya dari bawah.
Bermula dari kegagalannya mempertahankan gelar juara Grand Slam Australia Terbuka, karena disingkirkan Amanda Anisimova pada babak ketiga, Januari, Osaka terlempar dalam daftar peringkat dunia, yaitu dari urutan ke-14 menjadi ke-85. Untuk pertama kalinya dia terlempar dari peringkat 50 besar dunia sejak Februari 2018.
Dengan posisi tersebut, Osaka kehilangan beberapa hak yang bisa didapat sebagai petenis peringkat atas dunia, seperti langsung tampil pada babak utama turnamen besar atau menjadi unggulan.
Pada turnamen putra dan putri ATP Masters/WTA 1000 Indian Wells di California, Amerika Serikat, 10-20 Maret, Osaka harus menerima wildcard untuk bisa langsung tampil pada babak utama. Panitia memberinya wildcard pada Februari saat petenis Jepang itu memiliki ranking ke-82. Namun, wildcard tersebut akhirnya diberikan pada petenis Ukraina, Dayana Yastremska, setelah Osaka mendapatkan tiket langsung ke babak utama, menggantikan Camila Giorgi yang mengundurkan diri.
Tak menjadi bagian dari 32 unggulan di Indian Wells, petenis berusia 24 tahun itu pun kehilangan hak mendapatkan bye pada babak pertama. Dia harus tampil sejak awal dan undian mempertemukannya dengan Sloane Stephens pada babak pertama.
Kebetulan, keduanya berstatus juara Grand Slam. Stephens adalah juara AS Terbuka 2017 yang setelah itu kesulitan bersaing pada level elite, dan baru mendapat gelar juara lagi dari turnamen ATP 250 Guadalajara, pekan lalu. Gelar tersebut didapat empat tahun dari setelah gelar terakhirnya.
”Laga ini akan menjadi tantangan sulit bagi Osaka, tetapi, dia akan sangat termotivasi setelah kegagalan di Australia Terbuka,” komentar mantan petenis nomor satu dunia, Lindsay Davenport.
Selain Stephens, Osaka bergabung bersama beberapa unggulan, seperti Aryna Sabalenka (2), Anett Kontaveit (4), Maria Sakkari (6), dan Leylah Fernandez (18) pada paruh bawah undian. Adapun pada paruh atas, beberapa petenis yang akan bersaing adalah Iga Swiatek (3), Garbine Muguruza (8), dan Emma Raducanu (11).
Osaka, yang menjadi petenis nomor satu dunia pada 2019, akan meniti kembali perjalanan barunya di tempat spesial. Turnamen Indian Wells, salah satu dari sembilan turnamen WTA 1000, adalah turnamen yang memberinya gelar pertama dari rangkaian Tur WTA, yaitu pada 2018. Dalam struktur turnamen putri profesional ini, ada tiga level turnamen, yaitu WTA 250, 500, dan 1000 sebagai yang tertinggi.
Laga ini akan menjadi tantangan sulit bagi Osaka, tetapi, dia akan sangat termotivasi setelah kegagalan di Australia Terbuka.
Dalam perjalanan menuju juara Indian Wells, Osaka, yang empat tahun lalu berusia 20 tahun, mengalahkan Maria Sharapova pada babak pertama serta dua unggulan sepuluh besar, yaitu Karolina Pliskova (5) dan Simona Halep (1), pada perempat final dan semifinal. Namun, pada tahun berikutnya, dia tersingkir pada babak keempat. Adapun pada 2021, ketika turnamen digelar pada Oktober, Osaka tak tampil.
Maka, atlet putri berpenghasilan terbesar di dunia versi majalah keuangan Forbes ini sangat antusias kembali ke Indian Wells. “Ini adalah tempat yang sangat spesial dalam karier saya. Saya mendapat gelar besar pertama dari sini. Maret 2018 adalah momen spesial dan akan menjadi spesial lagi pada tahun ini,” kata Osaka yang saat ini memiliki ranking ke-78 dunia.
Enam bulan setelah menjadi juara di Indian Wells, Osaka kembali ke AS dan kali ini menjuarai ajang lebih besar, Grand Slam AS Terbuka di New York. Trofi juara, bahkan, didapat setelah dia mengalahkan Serena, sang legenda.
Setelah itu, Osaka menambah tiga gelar Grand Slam dari lapangan keras yang menjadi zona nyamannya, yaitu Australia Terbuka 2019, AS Terbuka 2020, dan Australia Terbuka 2021. Maka, meski tak menjadi bagian dari unggulan di Indian Wells Tennis Garden tahun ini, Osaka tempat menjadi petenis berbahaya, apalagi jika bisa menemukan ritme permainan terbaiknya. (REUTERS)