Petenis Jepang, Naomi Osaka, selalu dikalahkan oleh dirinya sendiri. Osaka, juara bertahan Australia Terbuka, gagal melangkah ke babak keempat setelah dikalahkan petenis Amerika Serikat, Amanda Anisimova.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
kaj
Petenis Jepang, Naomi Osaka, melempar raketnya karena frustrasi saat pertandingan babak ketiga Australia Terbuka melawan petenis Amerika Serikat, Amanda Anisimova, di Melbourne, Jumat (21/1/2022). Osaka kalah, 6-4, 3-6, 6-7 (10-5).
Dengan empat gelar juara Grand Slam, Naomi Osaka menjadi petenis tunggal putri paling sukses sejak dominasi Serena Williams berakhir pada 2017. Namun, petenis Jepang itu selalu dikalahkan oleh dirinya sendiri sehingga tak pernah bisa mempertahankan gelar juara.
Menjelang dimulainya Grand Slam Australia Terbuka di Melbourne Park, 17-30 Januari, Osaka mengakui bahwa dia merasakan beban tambahan ketika bertanding dengan status juara bertahan. ”Saya merasa sedikit gugup dengan status itu. Di Grand Slam, saya pernah tiga kali gagal mempertahankan gelar. Sadar atau tidak, beban untuk mempertahankan gelar juara selalu ada dalam pikiran,” ujarnya.
Dari pengalaman itulah, dia pun membawa pola pikir untuk melupakan ”tugas” mempertahankan gelar dan fokus pada permainan. Akan tetapi, cara itu rupanya belum cukup untuk membuatnya menjuarai sebuah turnamen secara beruntun.
Kegagalannya di Grand Slam bertambah menjadi empat kali setelah gagal mempertahankan gelar Australia Terbuka 2021. Sebelumnya, petenis peringkat ke-14 dunia itu tak bisa mempertahankan gelar AS Terbuka 2018 dan 2020 serta Australia Terbuka 2019. Saat membawa status juara bertahan, dia tiga kali tersingkir pada babak ketiga dan sekali pada babak keempat.
AFP/WILLIAM WEST
Petenis Jepang, Naomi Osaka, meninggalkan lapangan seusai pertandingan babak ketiga Australia Terbuka melawan petenis AS, Amanda Anisimova, di Melbourne, Jumat (21/1/2022). Osaka kalah, 6-4, 3-6, 6-7 (10-5)
Selain dari Grand Slam, petenis dengan total 10 gelar juara ini juga tak pernah mempertahankan gelar dari turnamen WTA. Salah satunya didapat dari level WTA 1000, yaitu Indian Wells 2019.
Kegagalan Osaka membawa gelar Australia Terbuka secara beruntun dialami setelah dia kalah dari petenis AS berusia 20 tahun, Amanda Anisimova. Bertanding di Margaret Court Arena, Jumat (21/1/2022), Osaka kalah, 6-4, 3-6, 6-7 (10-5). Kekalahan tersebut bahkan dialami setelah Osaka mendapat dua kali match point pada set ketiga.
Saya sudah berjuang pada setiap poin. Jadi, tidak seharusnya saya bersedih. Saya memang kalah, tetapi sikap saya yang sekarang lebih baik dibandingkan ketika kalah di AS Terbuka.
”Saya sudah berjuang pada setiap poin. Jadi, tidak seharusnya saya bersedih. Saya memang kalah, tetapi sikap saya yang sekarang lebih baik dibandingkan ketika kalah di AS Terbuka,” tuturnya.
Dalam pertandingan selama 2 jam 15 menit, Osaka kesulitan mengembalikan arah pukulan dari Anisimova. Dia harus mengejar bola dari satu sudut ke sudut yang lain.
AFP/WILLIAM WEST
Reaksi petenis Jepang, Naomi Osaka, di tengah pertandingan babak ketiga Australia Terbuka melawan petenis AS, Amanda Anisimova, di Melbourne, Jumat (21/1/2022). Osaka kalah, 6-4, 3-6, 6-7 (10-5).
Bola yang diarahkan menyusur garis pinggir juga banyak menghasilkan winner. Anisimova membuat 46 winner pada pertandingan tersebut, sementara Osaka 21 winner.
”Melawan Osaka, saya memang harus menaikkan level permainan dan agresif untuk memberi diri sendiri peluang menang. Osaka adalah petenis yang selalu bermain dengan baik. Saya senang bisa bermain dengan baik hari ini,” kata Anisimova yang akan berhadapan dengan petenis nomor satu dunia, Ashleigh Barty, pada babak keempat.
Akan tetapi, di balik kesulitan yang dialaminya, Osaka sering kali terkendala faktor mental, di dalam dan luar lapangan. Kepribadian introvert menghalanginya berbicara pada media saat tampil pada Perancis Terbuka 2021.
Terbeban dengan pertanyaan jurnalis karena selalu tampil buruk di lapangan tanah liat Roland Garros, Osaka memilih untuk tidak menghadiri konferensi pers yang menjadi kewajiban petenis yang dipilih panitia. Hal itu berbuntut pada pengunduran diri sebelum menjalani babak kedua.
AP/Tennis Australia/Tracey Nearmy
Foto yang dirilis Tennis Australia memperlihatkan petenis Jepang, Naomi Osaka, menghadiri konferensi pers setelah pertandingan babak ketiga Australia Terbuka melawan petenis AS, Amanda Anisimova, di Melbourne, Jumat (21/1/2022). Osaka kalah, 6-4, 3-6, 6-7 (10-5).
Belakangan, atlet putri berpenghasilan tertinggi versi majalah keuangan Forbes itu mengatakan, dia mengalami gangguan kesehatan mental. Dia selalu merasa tertekan saat berhadapan dengan media dan publik.
Setelah tersingkir pada babak ketiga AS Terbuka, September, dia beristirahat dari kompetisi, berusaha memperbaiki mentalnya. Di Melbourne, seperti diceritakan media Australia, The Age, Osaka memiliki rutinitas baru, yaitu menulis jurnal untuk mengungkapkan perasaannya setiap hari. Dia juga meluangkan waktu untuk diri sendiri di kamar, sambil menyalakan lilin aromaterapi.
Namun, Osaka masih membutuhkan waktu untuk mencari jawaban guna keluar dari tekanan sebagai juara bertahan. Seperti dikatakan Sloane Stephens dan Angelique Kerber, bertanding dengan status tersebut memang tak mudah.
Dalam statistik, ini dibuktikan dengan minimnya jumlah petenis yang bisa mempertahankan gelar Grand Slam. Dari 26 juara tunggal putri yang lahir dalam 53 kali Australia Terbuka sejak era Terbuka, hanya delapan yang bisa mempertahankan gelar.
AFP/WILLIAM WEST
Ekspresi petenis AS, Amanda Anisimova, saat melakukan selebrasi setelah mengalahkan petenis Jepang, Naomi Osaka, pada pertandingan babak ketiga Australia Terbuka di Melbourne, Jumat (21/1/2022). Osaka kalah, 6-4, 3-6, 6-7 (10-5).
Jumlah ini hanya lebih sedikit satu orang dari mereka yang bisa mempertahankan gelar AS Terbuka, Grand Slam yang sama-sama diselenggarakan di lapangan keras seperti Australia Terbuka. Pada 55 AS Terbuka era Terbuka, lahir 25 juara tunggal putri.
Mereka yang bisa mempertahankan gelar Perancis Terbuka dan Wimbledon bahkan lebih sedikit, masing-masing hanya lima petenis. Ini karena lapangan tanah liat Roland Garros dan lapangan rumput All England Club membutuhkan kemampuan bermain lebih khusus dibandingkan lapangan keras.
Statistik itu meninggalkan catatan lain, yaitu bahwa Serena menjadi tunggal putri terakhir yang bisa mempertahankan gelar Grand Slam. Dia melakukannya pada Wimbledon 2016.
”Datang sebagai juara bertahan, sudah pasti banyak tekanan dan ketegangan,” ujar Stephens dalam New York Times edisi 27 Agustus 2018. Stephens adalah juara AS Terbuka 2017 dan tersingkir pada perempat final pada tahun berikutnya.
Tak hanya itu, tekanan bahkan membuat Stephens kalah dalam delapan pertandingan beruntun setelah menjuarai AS Terbuka.
Kerber bercerita, dia harus belajar berpola pikir sebagai juara bertahan setelah menjuarai Australia Terbuka dan AS Terbuka 2016 serta Wimbledon 2018. ”Ketika tekanan dibawa saat bertanding sebagai juara bertahan, itu akan mempersulit diri. Saya merasakan itu dan memang sulit mengatasinya karena yang ada dalam pikiran saya terlalu rumit. Saat ini, saya hanya mencoba untuk menikmati ketika datang ke turnamen sebagai juara bertahan,” katanya.