Manchester City menjalani laga tandang ke markas Everton, Minggu WIB, untuk menghapus luka setelah tumbang dari Tottenham Hotspur, pekan lalu. Tiga poin wajib dibawa pulang City demi menjaga kendali klasemen.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LIVERPOOL, JUMAT – Lawatan ke markas Everton, Stadion Goodison Park, Liverpool, pada laga pekan ke-27 Liga Inggris, Minggu (27/2/2022) pukul 00.30 WIB, menjadi momentum Manchester City untuk menjaga kendali perebutan titel gelar juara yang kian ketat di akhir Februari ini. Skuad “The Citizens” enggan melepas poin penuh pada dua laga beruntun yang bisa menyulitkan mereka untuk menyegel gelar liga kedelapan pada musim ini.
Tidak ada yang membayangkan sebelumnya, Liverpool bisa memperkecil jarak poin dengan City hanya menjadi tiga poin di pekan ke-26. Padahal, City sempat unggul 14 poin di awal tahun baru, sehingga banyak pihak menganggap persaingan gelar juara sudah bisa dipastikan usai ketika memasuki bulan Maret.
Namun, Liverpool bisa memperkecil jarak poin itu berkat menyapu bersih tiga laga tunda dengan kemenangan di awal 2022. Berkat kemenangan besar 6-0 atas Leeds United, Kamis (24/2) WIB, Liverpool hanya tinggal berjarak satu kemenangan dari City.
Pada tiga musim terakhir Liga Inggris, City dan Liverpool silih berganti menjadi kampiun dengan memastikan gelar juara pada bulan Maret atau dua bulan sebelum kompetisi rampung, akhir Mei. Liverpool mencatatkan rekor keunggulan poin tertinggi dengan 25 poin ketika menjadi juara di musim 2019-2020.
Adapun City mampu menjaga selisih 12 poin ketika memasuki bulan Maret 2021. Kala itu, City menyegel titel liga musim lalu di akhir bulan Maret. Kini, sulit rasanya melihat kedua tim itu bisa memastikan gelar di bulan Maret.
Manajer City Pep Guardiola enggan memusingkan jarak poin anak asuhnya dengan Liverpool. Ia mengakui, dalam periode Januari dan Februari, City menjalani dua laga dengan hasil tidak maksimal ketika ditahan Southampton 1-1 dan ditumbangkan Tottenham Hotspur, 2-3, pekan lalu.
Namun, The Citizens mampu menyegel kemenangan di empat laga lainnya, termasuk duel penting menghadapi Arsenal dan Chelsea.
Maka itu, Guardiola menilai, performa timnya masih dalam trek yang bagus. Hal itu sesuai dengan penampilan Kevin De Bruyne dan kawan-kawan yang tetap menampilkan identitas permainan City yang mendominasi dan selalu kerja keras menghasilkan banyak peluang ke gawang lawan.
“Tidak setiap pertandingan berjalan dengan keinginan kami. Saya senang dengan komitmen setiap pemain untuk tampil dengan performa terbaik, tetapi kami perlu mencetak gol sebanyak-banyaknya dan tampil dengan keberuntunan yang baik,” ucap Guardiola dilansir Manchester Evening News, Jumat (25/2).
Berdasarkan data Opta terkait analisis field tilt yang menghitung persentase wilayah operan dan penguasaan bola, City merupakan tim yang paling menyerang di Liga Inggris musim ini. Sebanyak 81 persen penguasaan bola City berada di sepertiga zona pertahanan lawan.
Persentase itu meningkat pesat dibandingkan 70,3 persen di liga musim lalu. Adapun Liverpool yang berada di peringkat kedua mencatatkan 71,9 persen field tilt di liga edisi 2021-2022.
Kami perlu mencetak gol sebanyak-banyaknya dan tampil dengan keberuntunan yang baik. (Pep Guardiola)
Santai
Pada latihan di pusat latihan City, Jumat kemarin, skuad The Citizens terlihat santai dan menikmati sesi latihan terakhir sebelum bertolak ke kota Liverpool. Senyum hadir di seluruh wajah skuad City. Dalam latihan itu, Guardiola fokus mengutamakan perbaikan pada sisi kreasi dan efektivitas serangan.
Pemain kreatif, seperti Jack Grealish, mendapat instruksi khusus dari Guardiola untuk meningkatkan instingnya dalam menciptakan peluang di zona pertahanan lawan. Selain itu, De Bruyne berlatih untuk terus meningkatkan akurasi tembakannya.
De Bruyne adalah pemain City yang paling aktif menghasilkan tembakan dengan rata-rata dua tembakan per laga. Tetapi, pada laga kontra Spurs, untuk pertama kali di liga musim ini, ia gagal mengancam gawang lawan.
“Kami telah memetik pelajaran dari kekalahan melawan Tottenham Hotspur. Kami tidak ingin terlalu mudah kehilangan bola yang menjadi kelemahan kami di pertandingan sebelumnya,” kata gelandang City, Ilkay Guendogan.
City memiliki peluang besar untuk memperlebar jarak atas Liverpool di papan klasemen kembali menjadi enam poin. Pasalnya, Si Merah akan vakum menjalani pertandingan liga karena akan menjalani partai perebutan gelar juara di Piala Liga Inggris kontra Chelsea, Minggu malam WIB, di Stadion Wembley.
The Citizens unggul rekor pertemuan dengan Everton. City selalu menang dalam delapan duel terakhir menghadapi The Toffees, julukan Everton, di liga. Dalam dua pertemuan terakhir, City bahkan bisa mencetak akumulasi delapan gol dan sukses mengantisipasi pemain Everton mencetak gol.
Di sisi lain, nasib Everton bertolak belakang dengan City. Everton menjadi salah satu dari enam tim yang tengah berjuang menghindari ancaman turun kasta ke Divisi Championship.
Hingga pekan ke-26, The Toffees hanya berada di peringkat 16 dengan 22 poin. Mereka hanya berjarak dua poin dari zona degradasi.
Mantan bek City, Micah Richards, mengakui, persaingan gelar juara liga masih amat terbuka seiring penampilan menawan Liverpool yang mengemas tujuh kemenangan beruntun di liga.
“Man City perlu panggilan untuk membangunkan mereka bahwa perebutan juara belum berakhir. Mereka tidak diragukan lagi memainkan sepak bola terbaik yang bisa kita saksikan saat ini, tetapi mereka masih sangat rapuh untuk mengantisipasi serangan balik,” ucap Richards kepada Sky Sports.
Belum konsisten
Sementara itu, Everton belum mampu menemukan konsistensi untuk meraih hasil positif meski telah melakukan banyak perubahan di bursa transfer Januari lalu. Kedatangan dua gelandang baru, yaitu Donny van de Beek dan Dele Alli, serta hadirnya Frank Lampard di kursi manajer tidak menjamin The Toffees bisa bertahan di Liga Primer musim depan.
Dalam tiga laga bersama Lampard di Liga Inggris, Everton baru meraih kemenangan atas Leeds di kandang, lalu dua kali menderita kekalahan ketika menjalani laga tandang di markas Newcastle United dan Southampton.
Van de Beek mengungkapkan, dirinya memiliki misi khusus ketika setuju bergabung dengan Everton dengan status pinjaman dari Manchester United. Ia ingin membuktikan diri bahwa bisa menjadi sosok penting bagi Everton setelah disia-siakan MU.
“Saya merasakan dukungan yang luar biasa dari para suporter Everton. Itu yang membantu saya selalu termotivasi memberikan penampilan terbaik dan membantu klub untuk meraih misinya di sisa musim ini,” kata van de Beek, yang selalu tampil penuh di dua laga terakhir Everton.
Pemain lulusan akademi Ajax Amsterdam itu tidak gentar untuk menghadapi City. Ia optimistis skuad Everton bisa memberikan penampilan penuh kejutan kepada The Citizens di hadapan pendukung sendiri. (REUTERS)