Lima gol dibawa pulang Manchester City dari laga tandang di markas Sporting Lisbon. Meski sudah memiliki satu kaki di perempat final, Guardiola tetap menuntut penampilan lebih baik skuadnya.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LISABON, RABU — Manchester City masih terlalu tangguh bagi Sporting Lisbon. Meski bermain di hadapan sekitar 48.000 pendukung Sporting di Stadion Jose Alvalade, City memperagakan penampilan tajam dari empat pemain depan yang silih berganti mencatatkan nama di papan skor. ”The Citizens” membawa pulang kemenangan 5-0 untuk memastikan satu kaki ke babak delapan besar Liga Champions.
Empat pemain depan City yang diturunkan sejak menit pertama oleh Manajer City Pep Guardiola tampil efektif untuk memanfaatkan setiap peluang. Mereka adalah Riyad Mahrez, Bernardo Silva, Phil Foden, dan Raheem Sterling.
Mahrez membuka keran gol City saat laga baru berjalan tujuh menit. Gol itu menjadi sumbangan gol ke-10 Mahrez di Liga Champions setelah berusia 30 tahun. Pemain berusia 31 tahun itu hanya kalah produktif dari Cristiano Ronaldo yang menciptakan 16 gol setelah menginjak usia kepala tiga.
Kemudian, giliran Silva menghasilkan gol indah melalui sepakan keras dari dalam kotak penalti sepuluh menit berselang. Gol itu memanfaatkan sapuan tidak sempurna pemain belakang Sporting.
Parade gol City di babak pertama disempurnakan oleh sumbangan gol dari Foden yang menyontek bola di hadapan kiper Sporting, Antonio Adan, pada menit ke-32. Silva menutup paruh pertama dengan keunggulan empat gol bagi City berkat gol pada menit ke-44.
Kemenangan City ditutup oleh tendangan melengkung Sterling saat babak kedua baru berjalan 14 menit. Itu menjadi gol ke-200 City dalam keikutsertaan di Liga Champions.
Mencetak dua gol di kampung halaman sendiri menjadi momen yang istimewa bagi Silva. Pemain kelahiran Lisabon, 27 tahun silam, itu tidak memungkiri sebagian keluarganya adalah pendukung Sporting.
”Saya berasal dari sisi lain kota Lisabon ini. Ibu saya seorang pendukung Sporting, sedangkan Ayah saya pencinta Benfica. Sebuah momen yang istimewa bisa mencetak gol di kampung halaman,” ucap Silva, pemain lulusan akademi Benfica, seusai laga kepada BT Sport.
Tidak hanya menciptakan brace, Silva juga mengirimkan asis bagi gol Sterling. Sebelumnya, Sterling juga yang menghasilkan umpan berbuah gol kedua Silva di laga itu.
Tak hanya keduanya, Kevin De Bruyne dan Mahrez tak ketinggalan menciptakan asis yang menunjukkan kreativitas dan ketajaman lini depan City tidak bisa dibendung tim tuan rumah.
Bisa lebih baik
Meskipun pulang dengan keunggulan mutlak yang mustahil bisa dibalikkan oleh Sporting pada partai kedua di Stadion Etihad, 10 Maret nanti, Silva dan Guardiola sepakat City seharusnya bisa tampil lebih baik lagi.
Saya sejujurnya berpikir di babak pertama kami tidak cukup bagus untuk unggul empat gol. Dalam beberapa momen, kami bermain sangat ceroboh sehingga mudah kehilangan bola. Namun, kami tampil sangat efisien dan tenang untuk mencetak gol meski tidak menciptakan banyak peluang.
”Saya sejujurnya berpikir di babak pertama kami tidak cukup bagus untuk unggul empat gol. Dalam beberapa momen, kami bermain sangat ceroboh sehingga mudah kehilangan bola. Namun, kami tampil sangat efisien dan tenang untuk mencetak gol meski tidak menciptakan banyak peluang,” ujar Silva.
Guardiola menambahkan, ”Kami mendapatkan hasil yang fantastis, tetapi masih ada satu gim lagi untuk memastikan tempat di perempat final. Saya sangat senang dan kami masih bisa bermain lebih baik lagi dibandingkan performa ini.”
Pernyataan Silva dan Guardiola itu menunjukkan City telah menentukan standar yang amat tinggi demi memperbaiki prestasi di musim lalu. Setelah gagal meraih trofi Liga Champions perdana di final musim 2020-2021, City setidaknya sudah memahami resep yang dibutuhkan untuk menjadi tim terbaik di kompetisi antarjuara Eropa itu.
Bagi Guardiola, hanya permainan sempurna dan tanpa cela yang bisa membantu City untuk pertama kali menjadi kampiun Eropa.
”Kami harus melindungi bola lebih baik. Kami kehilangan bola beberapa kali pada hari ini. Hanya saja, kami bermain efektif di lini depan untuk memanfaatkan peluang menjadi gol,” kata Guardiola.
Pada laga di Lisabon, City sejatinya menciptakan 627 operan sukses dari 674 total operan. Jumlah itu sebanding dengan 93 persen tingkat akurasi operan. Tidak ada tim lain di Liga Champions musim ini yang mencatatkan persentase akurasi operan sebesar itu.
Namun, pemain City sempat delapan kali bisa dilewati pemain Sporting yang melakukan dribel. Selain itu, tingkat akurasi tembakan ”The Citizens” juga amat rendah karena hanya 40 persen. Hal itu didasari City cuma menghasilkan enam tembakan tepat sasaran dari 15 peluang yang dikreasikan.
Meskipun skuad City dan Guardiola masih menuntut penampilan lebih baik, Rio Ferdinand, mantan bek tim nasional Inggris, menganggap City sudah tampil nyaris sempurna. City, tambah Ferdinand, menunjukkan kualitas permainan yang memukau, terutama di babak pertama.
”Mereka tajam dan sangat menguasai pertandingan. Mereka adalah tim yang tengah berada di puncak performa,” ucap Ferdinand dilansir laman UEFA.
Sementara itu, Pelatih Sporting Ruben Amorim mengatakan, timnya tidak berdaya untuk mengimbangi City. Meski begitu, ia tetap mengapresiasi usaha anak asuhnya yang tetap berjuang sekuat tenaga untuk memberikan perlawanan kepada juara Liga Inggris itu.
”Saya ingin memberikan semua pemain saya pelukan atas perjuangan yang mereka tunjukkan. Kami harus lebih mewaspadai lagi kualitas yang dimiliki City karena kami masih memiliki satu laga untuk memperbaiki diri,” tutur Amorim. (AFP)