Manchester City berpeluang memantapkan posisi di puncak klasemen sementara Liga Inggris sekaligus menjerumuskan Spurs pada duel Minggu dini hari nanti. Namun, City enggan terlena.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·3 menit baca
MANCHESTER, JUMAT — Manajer Manchester City Pep Guardiola mengingatkan pasukannya agar tidak terbuai dengan rentetan hasil positif yang didapatkan di tiga ajang berbeda selama Februari. Mereka ingin menjaga tren kemenangan sekaligus balas dendam atas Tottenham Hotspur pada laga Liga Inggris di Stadion Etihad, Minggu (20/2/2022) pukul 00.30 WIB.
Sejak memasuki bulan Februari, City menjadi tim yang tidak terbendung. Empat lawan yang hadir dari tiga ajang berbeda telah mereka libas. Terakhir, Rabu lalu, Sporting Lisbon dihancurkan, 5-0, pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions Eropa. Tidak hanya itu, gawang ”The Citizens” juga belum kemasukan gol dalam tiga laga terakhir.
Rentetan kemenangan itu membuat City lebih percaya diri saat menghadapi Spurs di Manchester. Namun, kata Guardiola, kepercayaan diri itu tidak bisa menjadi jaminan timnya bakal membalaskan kekalahan 0-1 dari Spurs pada pekan pertama musim ini.
”Sepak bola selalu menyajikan hal yang tidak bisa diprediksi. Kami harus bersikap seperti City yang tampil dengan penguasaan bola dan selalu melakukan operan untuk menciptakan gol,” ucap Guardiola, dilansir Manchester Evening News, Jumat (18/2/2022).
Menurut dia, City harus tampil dengan identitas permainannya yang khas karena hanya itu yang bisa membantu timnya memenuhi ambisi juara pada musim ini, baik di Liga Inggris, Piala FA Inggris, maupun Liga Champions. Guardiola enggan pragmatis.
Ambisi Guardiola agar City selalu mendominasi lawannya terlihat dari data yang dikeluarkan Opta. City adalah tim dengan rata-rata durasi penguasaan bola terlama di Liga Inggris musim ini, yaitu 60 menit dan 44 detik per laga.
Durasi waktu City memainkan si kulit bundar itu amat jauh dari rata-rata akumulasi durasi penguasaan bola 20 tim Liga Inggris, yaitu 51 menit dan 48 detik. Adapun Chelsea dan Liverpool, dua pesaing City yang juga dikenal mengutamakan penguasaan bola, hanya mencatatkan rata-rata durasi penguasaan bola sekitar 55 menit per laga.
Pengetahun Pep tentang sepak bola sangat luas. Ketika memiliki ide, ia bekerja sangat keras di sesi latihan untuk membantu kami menyerap dan menerapkan pemikirannya itu dengan baik. (Aymeric Laporte)
Bek tengah City, Aymeric Laporte, berkata, permainan dominan yang diterapkan City itu tidak hadir tiba-tiba, melainkan disiapkan dengan kerja keras. Ia mengatakan, Guardiola menuntut kesempurnaan seluruh pemain City dalam menerapkan filosofi permainan yang diharapkannya.
”Pengetahun Pep tentang sepak bola sangat luas. Ketika memiliki ide, ia bekerja sangat keras di sesi latihan untuk membantu kami menyerap dan menerapkan pemikirannya itu dengan baik,” tutur Laporte di laman resmi City.
Namun, menurut dia, performa gemilang City dalam beberapa laga terakhir tidaklah berarti apabila tidak berbuah trofi. ”Kami telah melakukan hal luar biasa dalam beberapa bulan terakhir dan kami harus menjaga itu hingga akhir musim. Kekuatan kami selama ini adalah konsistensi, hal yang juga harus kami tunjukkan pada musim ini,” ucap Laporte kemudian.
Manajer Spurs Antonio Conte pun turut memuji City. Ia menilai City sebagai tim tanpa kelemahan pada musim ini. Maka itu, ia menganggap City favorit juara Liga Inggris sekaligus Liga Champions pada musim ini. Di Liga Inggris, City kini unggul sembilan poin dari tim peringkat kedua, Liverpool. Namun, ”Si Merah” masih punya tabungan satu laga.
Periode buruk Spurs
Adapun Spurs kini tengah dalam periode buruk karena menderita tiga kekalahan beruntun di Liga Inggris. Dua laga di antaranya bahkan terjadi di kandang. Hal itu menjadi catatan terburuk Conte sebagai manajer atau pelatih dalam 12 tahun terakhir.
Diakui Conte, kualitas timnya berada di bawah tiga tim teratas, yakni City, Liverpool, dan Chelsea. Sejak ditangani Conte, November lalu, Spurs hanya bisa bermain imbang melawan Liverpool, lalu tiga kali tumbang dari Chelsea. ”Si Lili Putih” pun kesulitan menembus zona empat besar di Liga Inggris. Mereka kini berada di peringkat kedelapan.
”Duel melawan City akan menjadi laga yang sulit bagi kami. Meski begitu, duel itu akan menjadi momen tepat untuk menunjukkan langkah peningkatan dari permainan kami,” ucap Conte, yang menjuarai Liga Inggris bersama Chelsea pada 2017 lalu. (AFP)