Meski Gagal Menang, Vlahovic Hapus Kutukan Juventus
Juventus harus puas membawa pulang satu poin dari markas Villarreal pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions, Rabu WIB. Dusan Vlahovic memberikan dampak instan pada laga debutnya di kompetisi antarjuara Eropa itu.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
VILLARREAL, RABU – Juventus tidak salah merogoh kocek dalam hingga 75 juta euro atau sekitar Rp 1,22 triliun untuk mendatangkan Dusan Vlahovic dari Fiorentina, Januari lalu. Pada pertandingan perdananya tampil di Liga Champions Eropa, Vlahovic langsung memberikan dampak nyata berkat sebuah gol ketika laga baru berjalan 32 detik ke gawang Villarreal di Stadion El Madrigal, Rabu (23/2/2022) dini hari WIB.
Penyerang berusia 22 tahun itu membantu “Si Nyonya Besar” menghapus kutukan pada laga perdana babak 16 besar Liga Champions dalam tiga musim terakhir. Dalam tiga laga pertama babak perdelapan final yang dimainkan di markas lawan, Juve selalu menderita kekalahan.
Pada laga kontra “Kapal Selam Kuning”, julukan Villarreal, Juve memang gagal menjaga keunggulan karena laga berakhir 1-1. Tetapi, hasil itu setidaknya melepas sedikit beban dan menghindari Juve untuk memulai laga kedua babak 16 besar dengan skor tertinggal.
Catatan buruk itu dimulai ketika Juve dilibas Atletico Madrid 0-2 pada musim 2018-2019, lalu ditumbangkan Olympique Lyon 0-1, satu musim berselang. Terakhir, Juve menyerah 1-2 dari FC Porto pada kompetisi antarjuara Eropa musim lalu.
Tiga kekalahan itu dianggap sebuah kejutan karena Juve diperkuat Cristiano Ronaldo, pemain terbaik dalam sejarah Liga Champions, pada ketiga gim tersebut. Ronaldo pun gagal mencetak gol untuk menghindari Si Nyonya Besar dari kekalahan. Akibat kekalahan dari Lyon dan Porto di laga pertama membuat Juve tersingkir lebih dini dalam dua edisi terakhir Liga Champions.
Lebih baik dari Ronaldo
Dengan gol itu, Vlahovic membuktikan dirinya sebagai pemain yang pantas mewarisi nomor punggung tujuh yang ditinggalkan Ronaldo ketika hijrah ke Manchester United, awal musim ini. Selain mencetak gol dan membantu Juve terhindar dari kekalahan, Vlahovic langsung menciptakan gol di laga perdananya di Liga Champions bersama Juve.
Adapun Ronaldo gagal mencetak gol bahkan diganjar kartu merah pada pertandingan pertama bersama Juve di Liga Champions. Momen itu tercipta pada partai fase grup musim 2018-2019 di kandang Valencia, Stadion Mestalla, 19 September 2018.
Gol Vlahovic ke gawang Geronimo Rulli membuat dirinya sejajar dengan dua legenda Juve, yaitu Alessandro Del Piero dan David Trezeguet, yang lebih dulu mencetak gol pada laga debut di Liga Champions. Vlahovic pun menjadi pemain termuda kedua Juve yang mencatatkan nama di papan skor saat menjalani pertandingan pertama di kompetisi itu.
Vlahovic saat ini berusia 22 tahun dan 25 hari. Sementara itu, rekor gol debut termuda Juve di Liga Champions masih dipegang Del Piero yang mencetak gol ke gawang Borussia Dortmund pada 1995 saat masih berusia 20 tahun dan 10 bulan.
Pemain tim nasional Serbia itu mengatakan, gol di pertandingan debut Liga Champions terasa amat emosional. Menurut dia, gol itu amat bermakna dan memberikan motivasi baginya untuk meningkatkan performa di laga kedua babak 16 besar, 17 Maret mendatang.
Sebuah kehormatan besar bisa mencetak gol pada (laga) debut (Liga Champions). Tetapi, saya tidak bisa 100 persen puas karena kami gagal memenangi pertandingan
“Sebuah kehormatan besar bisa mencetak gol pada (laga) debut (Liga Champions). Tetapi, saya tidak bisa 100 persen puas karena kami gagal memenangi pertandingan,” ujar Vlahovic dilansir Tuttosport.
Sejarah baru
Vlahovic juga menghadirkan sejarah baru di Liga Champions. Golnya pada detik ke-32 ke gawang Villarreal menjadi gol tercepat bagi pemain yang menjalani debut.
Ia menggeser rekor milik Andrea Moeller yang mencetak gol pada detik ke-37 di laga perdananya bersama Dortmund di Liga Champions, 19 September 1995. Pada laga itu, Moeller gagal menghindari “Die Borussen” kalah 1-3 dari Juve.
Sekali lagi, Vlahovic menunjukkan profesionalisme dan ambisi besarnya untuk membantu Juve memperbaiki prestasi di Liga Champions musim ini. Ia enggan memikirkan sejarah baru itu.
“Secara pribadi, saya telah melupakan pertandingan ini dan fokus mempersiapkan diri untuk laga selanjutnya. Kami harus melanjutkan kerja keras agar tidak merasakan penyesalan seperti yang kami rasakan dari laga ini,” kata Vlahovic yang merupakan lulusan akademi Partizan Belgrade.
Di sisi lain, Vlahovic adalah pemain kelahiran abad ke-21 pertama yang mencetak gol untuk Juve di fase gugur Liga Champions. Ia lahir pada 28 Januari 2000.
“Vlahovic menampilkan permainan yang sangat bagus karena menghadapi bek berpengalaman seperti (Raul) Albiol tidak pernah mudah,” kata Pelatih Juve Massimiliano Allegri dilansir laman UEFA.
Dalam laga itu, Vlahovic berperan sebagai penyerang tunggal dalam skema 3-4-2-1 yang diterapkan Allegri. Juve hanya mencatatkan dua tembakan tepat sasaran di El Madrigal. Catatan itu disumbangkan oleh Vlahovic.
Lebih lanjut, Allegri menganggap gol penyama kedudukan Villarreal yang dihasilkan Dani Parejo pada menit ke-66 berawal dari kesalahan pemainnya. Pada gol itu, tiga pemain Juve yang bertanggung jawab di sisi kiri pertahanan, yakni Matthijs De Ligt, Mattia De Sciglio, dan Adrien Rabiot, gagal mengantisipasi pergerakan tanpa bola Parejo.
Alhasil, Etienne Capoue bisa memberikan umpan kepada Parejo, yang tidak terkawal, di kotak penalti Juve. Tanpa kesulitan, Parejo menyontek bola untuk menaklukkan Wojciech Szczesny.
“Kami membuat sebuah kesalahan buruk pada gol mereka. Kami secara sempurna tahu bahwa mereka akan mencoba pergerakan seperti itu, tetapi kami masih membiarkan mereka melakukan itu. Kesalahan juga tercipta di lini serang seiring sejumlah posisi offside pada situasi serangan balik,” tutur Allegri.
Sementara itu, Fabio Capello, mantan Pelatih Juve, menilai, gol Villarreal tercipta karena menurunnya tekanan yang diterapkan pemain Juve di babak kedua. Hal itu memberikan kesempatan pemain Villarreal untuk menemukan lebih banyak ruang untuk mengancam pertahanan Si Nyonya Besar.
“Juve sudah menunjukkan pertahanan yang efektif selama satu jam durasi laga. Setelah itu, penampilan Juve menurun yang membantu Villarreal memiliki lebih banyak waktu memainkan bola,” ucap Capello kepada Sky Sports.
Parejo pun kecewa timnya hanya mengemas hasil imbang di kandang. Menurut dia, Villarreal tampil jauh lebih baik dari Juve.
“Secara umum, kami pantas mendapatkan kemenangan. Kami menguasai pertandingan dan memberikan perlawanan yang menyulitkan mereka. Apabila laga ini harus ada pemenang, maka Villarreal yang pantas meraih hasil positif,” ucapnya.
Albiol, kapten sekaligus bek tengah Villarreal, menambahkan, “Kami telah menjalani laga yang tangguh melawan salah satu tim terbaik di Eropa. Kami akan menuju Turin untuk mengejar kemenangan”. (AFP)