Ronaldo gagal mencetak gol ke-6 kali beruntun. Saat bersamaan, MU gagal menang tiga kali berturut-turut setelah unggul lebih dulu. Dua tren negatif ini saling berhubungan erat.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
MANCHESTER, SABTU — Tanpa kontribusi sang penyerang andalan Cristiano Ronaldo, Manchester United bagai ular kobra tanpa bisa. Mereka tampak berbahaya, tetapi tak mampu melumpuhkan lawannya. Ketergantungan MU terhadap Ronaldo kembali terpampang nyata di Stadion Old Trafford, Sabtu (12/2/2022) malam WIB.
Kekeringan gol Ronaldo kembali berlanjut di tengah gerimis yang mengguyur di Stadion Old Trafford saat MU ditahan imbang Southampton 1-1. Pemain yang kerap dipanggil ”CR7” ini lagi-lagi gagal mencetak gol untuk ke-6 kali beruntun.
Saat bersamaan, paceklik gol itu seiring dengan berlanjutnya hasil buruk ”Setan Merah”. Skuad asuhan Manajer Ralf Rangnick ini gagal menang dalam tiga pertandingan berturut-turut setelah unggul lebih dulu pada babak pertama. Mereka tidak bisa ”membunuh” lawan saat punya kesempatan.
Sejarah terulang lagi. Kami bermain sangat baik pada 20 menit pertama dan bisa mencetak gol. Lalu hal itu terjadi lagi. Kami tahu ini tidak cukup, seharusnya bisa lebih baik.
”Sejarah terulang lagi. Kami bermain sangat baik pada 20 menit pertama dan bisa mencetak gol. Lalu hal itu terjadi lagi. Kami tahu ini tidak cukup, seharusnya bisa lebih baik. Seandainya kami bisa memanfaatkan peluang pada awal laga, ini akan menjadi cerita berbeda,” ujar Luke Shaw, bek kiri MU.
Ronaldo, pencetak gol terbanyak MU, memiliki beberapa peluang selama 90 menit. Dia nyaris membuka keunggulan pada menit ke-6. Penyerang asal Portugal ini sudah melewati kiper lawan, Fraser Forster, tetapi tendangannya terlalu pelan. Bola itu berhasil disapu pemain bertahan tim tamu.
Peluang bagus kembali hadir pada babak kedua saat skor imbang 1-1. Namun, lagi-lagi, tendangan volinya hanya mengarah ke pelukan Forster. Jelang akhir laga, Ronaldo sempat membuat seisi tribune Old Trafford berpesta. Sayangnya, gol sundulannya dianulir karena sudah offside terlebih dulu.
Lagi, MU terbukti kehilangan arah tanpa gol Ronaldo. Sebelumnya, gol-gol Ronaldo selalu membawa tuah positif untuk Setan Merah. Dia sudah mencetak 8 gol dalam 6 pertandingan di Liga Inggris musim ini. Di setiap CR7 menggetarkan jaring gawang lawan, MU selalu menang. Hal itu bukanlah sebuah kebetulan.
Paceklik gol peraih lima gelar Ballon d’Or ini pun mengundang tanda tanya kecocokannya dengan sistem Rangnick. Ronaldo baru mencetak 2 gol dari 9 laga di era sang manajer baru. Sebelumnya, dia lebih produktif dengan menyumbang 6 gol dari 10 pertandingan.
Leon Osman, pengamat sekaligus mantan pemain Liga Inggris, mengatakan, MU akan sulit mengunci kemenangan jika puas hanya dengan satu gol. ”Rangnick butuh pemainnya untuk lebih kejam lagi ketika memegang kendali. Waktu 90 menit sangatlah lama untuk mengontrol dan menjaga keunggulan dalam sepak bola,” ujarnya.
MU yang turun dengan skuad terbaik tampil agresif sejak awal laga. Mereka pun unggul lebih dulu lewat gol Jadon Sancho pada menit ke-21. Gol itu tercipta berkat skema serangan balik cepat yang turut melibatkan Bruno Fernandes dan Marcus Rashford.
Setelah unggul, Ronaldo dan rekan-rekan menurunkan tempo. Situasi ini dimanfaatkan dengan baik oleh tim tamu. Southampton yang memasang dua striker, Armando Broja dan Che Adams, dalam formasi 4-4-2 terus mengancam.
Petaka datang kepada tuan rumah dua menit setelah turun minum. Southampton menyamakan kedudukan lewat Adams. Adams yang terbebas dari jebakan offside mengeksekusi tendangan keras ke tiang jauh gawang David de Gea.
Butuh gol kemenangan, Rangnick mencoba strategi lebih ofensif pada 15 menit terakhir. Dia memasukkan penyerang sayap muda Anthony Elanga untuk menggantikan gelandang Scott McTominay. MU mengubah formasi dari 4-2-3-1 menjadi 4-4-2. Rashford mendampingi Ronaldo di lini depan.
Mirisnya, strategi itu tidak berbuah apa pun. Tim tuan rumah punya peluang terakhir dari sundulan bek tengah, Harry Maguire. Namun, sundulan pada menit injury time itu masih berhasil ditepis oleh Forster yang tampil impresif sepanjang laga.
Rangnick menyampaikan, MU harus membeli striker pada jendela transfer musim panas nanti. Mereka butuh penyerang yang bisa mencetak gol reguler. Adapun MU kehilangan poin saat melawan Burnley di Liga Inggris dan kalah dari Middlesbrough di Piala FA akibat tidak mampu mengoversi peluang jadi gol.
Terlebih, Ronaldo belum tentu akan tetap berseragam Setan Merah pada musim depan. Penyerang pelapis, Edinson Cavani, juga akan habis kontrak pada musim panas nanti. MU tidak punya banyak pilihan selain mendatangkan penyerang baru, terutama yang sedang dalam usia emas.
”Ini jelas (butuh penyerang baru). Kontrak Edinson akan habis di musim panas dan klub membutuhkan penyerang tengah terbaik. Saya pikir semua orang menyadari kebutuhan itu,” ujar Rangnick yang hampir pasti tidak menjabat manajer MU pada musim depan.
Beberapa nama penyerang kelas dunia kemungkinan besar tersedia di bursa transfer pada jendela transfer berikutnya. Striker Borussia Dortmund, Erling Haaland, menjadi target utama klub papan atas Eropa. Kontraknya masih berlangsung hingga 2024, tetapi klausa rilis sang pemain seharga 80 juta euro atau Rp 1,3 triliun akan aktif pada musim panas.
Penyerang andalan Tottenham Hotspur, Harry Kane, juga berpeluang pindah kandang ke Stadion Old Trafford mengingat, MU dikabarkan akan merekrut Mauricio Pochettino sebagai manajer pada musim depan. Adapun Kane dan Pochettino pernah menjalin kisah manis di Spurs.
Namun, sebelum memulai perburan, MU harus terlebih dulu bisa memastikan finis di empat besar pada akhir musim. Tanpa jaminan bermain di Liga Champions, daya tarik mereka akan berkurang di mata para penyerang top dunia. (AP/REUTERS)