Ambisi Manchester United untuk merengkuh trofi Piala FA musim ini akan menghadapi ujian dari Middlesbrough, Sabtu WIB. Kemenangan akan menjadi pelipur lara dari gemuruh kondisi internal di dalam tubuh "Setan Merah".
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MANCHESTER, KAMIS — Dalam satu pekan terakhir, suasana di dalam skuad Manchester United cenderung suram karena dua hal. Pertama, tidak ada pemain baru yang datang ke Stadion Old Trafford di bursa transfer musim dingin. Klub juga menjadi sasaran kecamanwarganet seiring terungkapnya kasus dugaan kekerasan penyerang muda, Mason Greenwood, kepada kekasihnya.
Di tengah dua kondisi itu, pusat latihan MU di Carrington, Manchester,terlihat sepi. Mayoritas pemain utama MU meninggalkan Manchester di tengah agenda laga internasional tim nasional di luar zona Eropa.Cristiano Ronaldo, misalnya, yang selama ini jarang meninggalkan klub kecuali ada agenda timnas Portugal, memilih menjalani latihan pribadi di Dubai, Uni Emirat Arab, pekan lalu.
Duo Inggris, Marcus Rashford dan Jesse Lingard, juga pergi ke Dubai menjauhi udara dingin Manchester di awal tahun ini. Mereka juga fokus menjaga kondisi fisik dengan menyewa sebuah pusat latihan olahraga yang menyediakan lapangan sepak bola.
Para pemain itu baru kembali berlatih di Carrington, Kamis (3/2/2022). Meski terkesan sepi dari aktivitas sepak bola, kondisi di tubuh internal MU sejatinya penuh gemuruh.
Kasus Greenwood membuka mata banyak orang tentang ego besar para pemain muda Setan Merah, yang sempat dikeluhkan Ronaldo beberapa pekan lalu. CR7 menganggap pemain muda MU saat ini kurang memiliki hasrat besar untuk berkembang karena enggan menerima masukan dari para senior.
Ronaldo, yang kerap dicap pemain egoistis, mengungkapkan, dirinya bisa menjalani karier yang sukses di masa muda kala membela panji MU berkat keinginannya belajar dan memperbaiki diri atas saran para pemain senior, seperti Roy Keane, Gary Neville, Paul Scholes, hingga Ryan Giggs.
Di tengah sorotan publik itu, MU punya kesempatan emas untuk meredam gemuruh itu ketika menghadapi Middlesbrough di babak keempat Piala FA, Sabtu (5/2) pukul 03.00 WIB, di Stadion Old Trafford.
Kemenangan di laga itu akan menjadi pelipur lara, sekaligus membuat suporter MU melupakan komitmen buruk manajemen yang tidak mendatangkan pemain baru untuk memperkuat tim di paruh kedua musim ini, disusul terungkapnya tabiat buruk Greenwood, pemain yang sempat digadang-gadang sebagai calon ikon baru di Old Trafford.
Manajer MU Ralf Rangnick pun mengakui, Piala FA adalah kompetisi yang penting bagi anak asuhnya musim ini. Setelah sukses menumbangkan Aston Villa di babak ketiga, Rangnick bertekad bersama menyingkirkan Middlesbrough. Apalagi performa MU tengah membaik berkat raihan kemenangan dalam dua laga terakhir di liga.
Secara khusus, Rangnick mendambakan bisa mempersembahkan trofi Piala FA sebelum mengakhiri masa singkatnya di kursi manajer pada akhir Juni. Piala FA, menurut dia, adalah salah satu kompetisi paling prestise yang wajib dirasakan setiap manajer yang menangani klub Inggris.
“Tentu akan menjadi pengalaman yang luar biasa apabila kami menjalani dan mengalami atmosfer istimewa di Stadion Wembley pada laga final, Mei nanti,” kata Rangnick.
Juru taktik asal Jerman itu menambahkan, dirinya akan memaksimalkan semua pemain MU yang dimilikinya saat ini untuk menghadirkan prestasi di Old Trafford. Ia pun optimistis skuad MU memiliki kualitas yang mumpuni untuk bersaing meraih trofi di Inggris, meski tidak mendatangkan satu pun pemain di Januari lalu.
Rangnick menekankan, kehilangan tiga pemain berkarakter menyerang, seperti Anthony Martial, Donny van De Beek, dan Amad Diallo, yang dilepas ke tim lain, kemudian Greendwood yang statusnya dibekukan selama menjalani proses hukum, tidak memengaruhi daya gedor timnya.
”Kami masih memiliki sejumlah pemain berkualitas dari bintang berpengalaman hingga sejumlah pemain muda di lini serang,” ucap Rangnick.
Dengan formasi 4-2-2-2 yang menjadi andalan Rangnick, empat pemain di lini serang bisa ditempati Ronaldo, Rashford, Edinson Cavani, Anthony Elanga, Jadon Sancho, serta Lingard. Perginya Martial dan Van De Beek, misalnya, membuka peluang Lingard untuk tampil lebih reguler, termasuk memulai laga kontra Middlesbrough sebagai pemain inti.
Tentu akan menjadi pengalaman yang luar biasa apabila kami menjalani dan mengalami atmosfer istimewa di Stadion Wembley pada laga final, Mei nanti.
Bryan Robson, pemain legendaris MU, menegaskan, skuad MU musim ini yang dibalut perpanduan pemain senior sarat pengalaman, seperti Ronaldo, Cavani, dan David De Gea, dengan pemain muda bertalenta, misalnya Sancho dan Rashford, perlu sungguh-sungguh mengejar trofi Piala FA musim ini. Menurut Robson, gelar Piala FA akan memberikan pengaruh yang besar bagi perjalanan Setan Merah di musim-musim selanjutnya.
“MU harus memenangi satu trofi musim ini karena hal itu amat signifikan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kepercayaan pemain satu sama lain. Saya pernah merasakan pentingnya gelar Piala FA pertama pada 1989-1990 bersama (Sir Alex) Ferguson, yang mengawali parade gelar yang kami dapatkan selanjutnya,” kata Robson kepada United TV.
Jangan meremehkan
Robson menambahkan, pemain MU tidak boleh menganggap remeh Middlesbrough yang berstatus sebagai tim Divisi Championship. Middlesbrough pernah mengejutkan MU ketika menang pada laga babak keempat Piala Liga Inggris edisi 2015-2016. Kala itu, MU, yang masih diasuh Louis Van Gaal, kalah adu penalti 1-3.
Robson mengingatkan bahwa Middlesbrough diasuh oleh Chris Wilder, yang telah meningkatkan performa Matt Crooks dan kawan-kawan. Sejak menangani Middlesbrough, November lalu, Wilder membawa timnya naik dari peringkat ke-14 hingga menduduki posisi ketujuh, yang masuk dalam zona playoff promosi ke Liga Primer Inggris.
Wilder pun antusias menyambut lawatan timnya ke Old Trafford. Meskipun anak asuhannya akan bermain di hadapan lebih dari 70.000 pendukung tim tuan rumah, ia menganggap tekanan akan mengarah kepada MU karena diunggulkan untuk menang.
“Kami ingin menampilkan permainan terbaik untuk memberikan mereka perlawanan sekompetitif mungkin. Melawan United tim kami harus memiliki keberuntungan, kiper kami harus menciptakan banyak penyelematan gemilang, dan kami harus memaksimalkan setiap kesempatan sekecil mungkin,” ucap Wilder kepada The Times. (AFP)