Debu Mandalika Mengusik Pebalap
Sirkuit Mandalika diakui oleh para pebalap MotoGP memiliki tata sirkuit indah, kencang, dan menyenangkan. Namun, debu dan kerikil di lintasan masih mengganggu, dan diharapkan bersih total saat balapan pada 18-20 Maret.
PUJUT, SABTU — Kondisi lintasan di Sirkuit Mandalika pada hari kedua tes pramusim MotoGP, Sabtu (12/2/2022), lebih baik daripada Jumat sehingga para pebalap bisa memperbaiki waktu hingga dua detik. Namun, debu dan kerikil masih banyak di sebagian lintasan sehingga racing line masih sempit dan tidak ideal untuk balapan.
Kendala ini menjadi fokus bahasan para pebalap dengan Komisi Keselamatan MotoGP. Mereka berharap trek bersih sepenuhnya dari debu dan kerikil saat balapan MotoGP, 18-20 Maret.
Kondisi trek jauh lebih baik pada Sabtu setelah pengelola Sirkuit Mandalika mengerahkan personel untuk membersihkan trek pada Jumat malam. Pembersihan dilakukan dengan truk penyapu, serta secara manual dengan menyerap debu menggunakan semacam karpet. Pembersihan lintasan kembali dilakukan Sabtu petang seusai sesi tes berakhir pukul 17.00 Wita.
Kondisi trek yang lebih bersih membuat pebalap memperbaiki waktu putaran hingga dua detik ketimbang Jumat. Sesi tes Sabtu diakhiri dengan pebalap Mooney VR46 Ducati, Luca Marini, mencatat waktu tercepat 1 menit 31,289 detik. Catatan waktu sangat ketat karena ada 16 pebalap mencetak waktu lap 1 menit 31 detik, dalam selisih waktu di antara mereka hanya 0,691 detik. Posisi lima besar ditempati Marini, Marc Marquez (Repsol Honda), Maverick Vinales (Aprilia), Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha), dan Joan Mir (Suzuki Ecstar).
Baca juga: Kebersihan Trek Mandalika Menjadi Sorotan
Meskipun waktu putaran meningkat, para pebalap masih belum puas dengan kondisi trek. Mereka berharap trek terus dibersihkan sehingga kondisi sempurna untuk balapan pada 18-20 Maret. Hal ini menjadi tantangan bagi Mandalika Grand Prix Association (MGPA) untuk konsisten membersihkan lintasan seusai tes pramusim hingga balapan.
Upaya ini sangat penting karena balapan MotoGP akan disiarkan di lebih dari 200 negara, dan diharapkan menjadi wahana country branding.
”Tadi kami berbicara banyak dengan Komisi Keselamatan, dan sejumlah pebalap menanyakan situasi ini. Saya harap Indonesia bisa membuat sirkuit ini sempurna karena sangat kotor di luar racing line, jadi mustahil untuk mendahului karena sangat berbahaya,” kata Marini.
Adik dari pebalap legendaris Valentino Rossi ini menambahkan, pebalap mendapati seperti ada pecahan aspal dari lintasan. ”Jika Anda mengikuti pebalap lain, apalagi di belakang 15 pebalap, maka akan terkena lemparan kerikil, seperti ini dan ini,” ungkap Marini sambil menunjukkan memar-memar di lengannya karena terkena lemparan kerikil.
Namun, Marini meyakini penyelenggara akan bekerja keras memperbaiki hal ini. Dia juga optimistis dengan pembersihan yang dilakukan Sabtu malam, kondisi trek semakin bersih dan waktu putaran bisa membaik.
Baca juga: Hari yang Aneh Berujung Positif di Mandalika
”Kondisi trek (hari ini) meningkat sangat banyak, besok akan menjadi lebih baik, dan saya harap tidak turun hujan. Saya kira besok bisa melampaui waktu saya hari ini,” tegas pebalap asal Italia itu.
Kebersihan trek juga menjadi sorotan Quartararo, yang tidak bisa memacu motornya lebih kencang karena debu membuat area di luar racing line sangat licin. Hal ini menjadi catatan yang disampaikannya dalam pertemuan dengan Komisi Keselamatan.
Sejumlah pebalap berkomentar sama karena terjatuh akibat debu yang membuat trek licin. Andrea Dovizioso terjatuh di area tikungan cepat 6, 7, 8, 9, sedangkan Darryn Binder dan Raul Fernandez terjatuh di tikungan 11. Juara dunia 2020 Joan Mir pun terjatuh di segmen terakhir sirkuit.
”Jika keluar jalur balapan, Anda akan berada di area yang kotor, jadi harus konsentrasi penuh. Kalau Anda melakukan kesalahan, jangan coba-coba menikung, pasti akan kecelakaan karena tidak ada daya cengkeram sama sekali,” ungkap Quartararo.
Saya harap Indonesia bisa membuat sirkuit ini sempurna karena sangat kotor di luar racing line, jadi mustahil mendahului karena sangat berbahaya.
”Sebenarnya terkait keselamatan, ini salah satu trek terbaik yang saya lihat karena area run off sangat panjang. Tetapi, untuk balapan perlu trek yang sangat bersih. Apa yang kami lakukan pada hari pertama untuk membersihkan lintasan sangat berbahaya,” tegas juara MotoGP 2021 itu.
Pada hari pertama tes, Jumat, para pebalap diminta melakukan 20 putaran untuk membersihkan lintasan karena pembersihan yang dilakukan petugas belum cukup. Semula sejumlah pebalap menolak, tetapi kemudian mereka melakukannya bersama. Trek menjadi lebih bersih meski jalur balapan masih sangat sempit.
Pebalap rookie Remy Gardner yang membela Tech3 KTM juga menilai sirkuit Mandalika masih kotor, padahal trek ini menyenangkan dan indah. ”Tata sirkuit sangat menyenangkan, sangat kencang dengan sejumlah tikungan berubah arah. Sayangnya sangat kotor, padahal akan sangat menyenangkan mencari limit dari trek ini,” ungkap pebalap asal Australia itu.
Dia juga menilai kondisi sebagian trek pada Sabtu tidak jauh berbeda setelah dibersihkan. ”Saya berharap lebih. Mereka mengatakan petugas akan membersihkan trek malam ini, semoga membantu karena banyak sekali debu di trek, terutama memasuki bagian akhir sirkuit. Hal itu cukup menakutkan, dengan tikungan panjang dan pengereman dalam posisi miring. Saat lewat di sana, ban depan dan belakang saya beberapa kali tergelincir, juga tikungan terakhir sangat sempit dan tidak bisa buka gas, jika buka gas akan terjatuh," ungkap juara Moto2 2021 itu.
Adapun Franco Morbidelli, rekan setim Quartararo, menilai masalah debu ini seharusnya bisa diselesaikan oleh pengelola sirkuit. Dia berharap lintasan bisa seperti saat penyelenggaraan Wolrd Superbike yang terlihat sangat bersih.
Baca juga: Espargaro Melepas Rasa Sakit
”Trek lebih baik daripada kemarin, tetapi masih banyak debu, terutama tikungan 5, 6, 10, 11, 15, 16. Jika melihat balapan Superbike, trek terlihat bersih. Ini hanya masalah debu dan mereka bisa membersihkan, itu bukan masalah,” ujarnya.
Terus dibersihkan
Safety Officer FIM Franco Uncini seusai pertemuan dengan para pebalap menilai trek kotor akibat debu yang berasal dari pembangunan paddock VIP dan tribune penonton di sekitar sirkuit. Pembangunan ditargetkan selesai pada awal Maret sehingga setelah itu seharusnya debu tidak akan masuk ke sirkuit. Pembersihan harus terus dilakukan setiap hari seusai tes pramusim hingga balapan MotoGP berlangsung.
”Debu ada di trek karena banyak pekerjaan di luar sirkuit, tetapi itu dalam kendali. Hanya perlu mesin untuk membersihkan dan sudah teratasi. Perlu terus membersihkan secara layak dengan sangat baik, tidak lebih, karena semuanya sudah bagus dan para pebalap puas,” ungkap Uncini.
Juara dunia Grand Prix 500 cc 1982 itu menegaskan, pembersihan harus terus dilakukan. Dia meyakini, jika pembangunan sudah selesai, tidak akan ada debu di lintasan.
MGPA memastikan masalah kebersihan trek akan teratasi, dan kondisi trek akan ideal untuk balapan pada Maret.
”Masalah itu baru saja kami diskusikan dengan Carlos (Espeleta, Managing Director Dorna Sports), dan dia menenangkan kami agar tidak khawatir. Hal ini normal terjadi pada sirkuit baru. Apalagi, di sini masih ada pembangunan yang masif, tidak mungkin debu tidak masuk ke sirkuit,” kata Wakil Direktur Utama MGPA Cahyadi Wanda.
Baca juga: Dorna Memandu Peningkatan "Racing Line" Mandalika
Cahyadi mengatakan, masalah menjadi lebih besar jika terjadi hujan. Namun, pihaknya mengantisipasi dengan rutin membersihkan lintasan menggunakan truk pembersih dan secara manual. ”Pada Maret kami yakin sudah tidak ada masalah, karena ditargetkan pada awal Maret pembangunan sudah selesai semua. Jadi, saat mereka ke sini, sudah tidak ada pembangunan, itu kuncinya,” kata Cahyadi.