Pol Espargaro mendapatkan rasa pengendalian RC213V yang lebih baik, bahkan bisa melakukan pengereman keras di Sirkuit Mandalika yang licin tanpa kecelakaan. Ini seperti melepaskan rasa sakit, karena musim lalu mustahil.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
PUJUT, KOMPAS — Pebalap tim Repsol Honda Pol Espargaro semakin menyatu dengan motor baru RC213V yang memungkinkan dirinya menerapkan gaya berkendaranya. Dia kini sudah bisa melakukan pengereman keras yang menjadi kekuatan gaya berkendaranya sehingga semakin percaya diri untuk mengeksploitasi potensi motor. Musim lalu, dia tidak bisa berkendara seperti yang dia inginkan, oleh karena itu dia merasa saat ini seperti bisa melepaskan rasa sakit.
Rekan setim Marc Marquez itu mengakhiri hari pertama tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, dengan catatan waktu tercepat 1 menit 32,466 detik. Catatan waktu ini sangat mengesankan karena dia unggul 0,471 detik dari kakaknya pebalap Aprilia, Aleix Espargaro yang berada di posisi kedua tercepat. Putaran tercepat ini dia cetak pada lap ke-68 dari 69 putaran yang dia jalani pada Jumat (11/2/2022).
Espargaro memang konsisten berada di dalam 10 besar sejak sirkuit dibuka untuk tes pukul 09.00 WITA. Waktu satu putaran yang kompetitif ini merupakan hasil dari proses adaptasi yang semakin solid antara Espargaro dan motor RC213V yang berkarakter baru.
”Ya, kami masih perlu bekerja karena ini baru hari pertama dan belum bisa sepenuhnya kencang karena kondisi trek. Saya pikir masih perlu meningkatkan sekitar 2 detik untuk memperbaiki waktu putaran saat trek sepenuhnya bersih, bukan hanya line (jalur balapan), juga di luar line supaya jika Anda melakukan kesalahan kecil bisa kembali,” ungkap Espargaro.
”Sekarang jika melakukan kesalahan Anda tidak akan bisa kembali, itu berarti risiko yang Anda ambil saat melakukan lap cepat tidak sebesar seharusnya, dan pengereman tidak bisa lebih lambat, jadi lap akan bisa lebih baik. Tetapi feeling dengan motor semakin baik dan kami akan lebih memahami Honda baru ini, dan itu membuat saya merasa sangat baik,” lanjut pebalap asal Spanyol itu.
Espargaro musim ini merasakan feeling pengendalian motor RC213V dengan lebih baik dibandingkan musim lalu. Dia mengalami musim debut bersama Repsol Honda yang sulit, karena tidak bisa menerapkan gaya membalapnya yang bertumpu pada daya cengkeram ban belakang serta pengereman keras. Dengan motor baru yang oleh Direktur Honda Racing Corporation Tetsuhiro Kuwata disebut ”keluar dari cangkang kami”, Espargaro mulai bisa berkendara sesuai dengan karakternya.
Setiap kali mengendarai motor ini, saya bisa melakukan pengereman belakang yang sangat membantu saya mengendarai motor ini, dan itu sesuatu yang yang mustahil digunakan tahun lalu.
”Saya semakin nyaman seiring dengan semakin banyak mengendarai motor ini. Setiap kali mengendarai motor ini, saya bisa melakukan pengereman belakang yang sangat membantu saya mengendarai motor ini, dan itu sesuatu yang mustahil digunakan tahun lalu, mustahil menggunakan teknik ini dengan motor Honda yang lama,” ujar Espargaro.
”Bagi saya, ini seperti melepaskan rasa sakit yang sangat besar, dan sangat membantu saya. Bahkan, di trek yang tidak memiliki daya cengkeram besar, saya tetap bisa menikung seperti yang saya inginkan, jadi ini sangat membantu gaya membalap saya,” ungkap mantan pebalap KTM itu.
Terkait dengan kondisi trek Mandalika yang sempat kotor pada pagi hari, Espargaro menilai, sirkuit baru ini menyenangkan untuk berkendara. Namun, dia berharap kondisi trek membaik, semakin bersih dan dengan jalur balapan yang lebih lebar. Saat ini jalur balapan yang ditandai dengan garis hitam karena ada lapisan karet ban masih sangat tipis. Di luar racing line itu, trek licin dan tidak bisa memacu motor dengan maksimal.
”Trek menyenangkan. Memang kami menghadapi situasi yang sulit pada pagi hari di mana trek sangat, sangat kotor, dan kami harus melakukan putaran untuk membersihkan line dan pada akhirnya line lebih bersih, serta dengan sisa karet ban, kami bisa mulai sedikit bekerja dengan motor yang tidak bisa kami lakukan pada pagi hari. Terlepas dari itu, trek menyenangkan dengan tikungan-tikungan sangat lambat dan cepat di bagian akhir yang sangat berbeda dengan yang biasa kami jalani. Saya pikir sirkuit ini berbeda dengan yang lainnya, seperti Anda pergi ke trek lain yang pernah Anda alami, trek ini membutuhkan teknik jadi menyenangkan,” ujar Espargaro.
”Di bagian akhir sirkuit ada banyak tikungan berubah arah yang membutuhkan kondisi fisik, dan motor juga harus siap dengan perubahan arah yang cepat itu, tetapi di saat yang sama membutuhkan stabilitas motor karena banyak tikungan cepat, dan tidak ada pengereman yang sangat keras jadi perlu menyetel motor untuk menggelindingkan bukaan gas saat memasuki tikungan di mana motor kami bukan yang terbaik, tetapi di sini terasa bagus dan ya trek ini menyenangkan,” papar pebalap berusia 30 tahun itu.
”Untuk tikungan cepat seperti tikungan 5, 6, 7, 8, di tikungan-tikungan ini motor perlu berada dalam tempat yang tepat, karena bagian depan sangat terbebani, ketika menggunakan ban baru akan ada tekanan sangat besar pada bagian depan, dan motor ini terasa bagus,” jelas Espargaro.
Rins terus melesat
Pada tes hari kedua, Jumat (12/2/2022) hingga hasil pukul 10.00 WITA, Espargaro berada di posisi ketujuh dengan 1 menit 32,858 detik. Pebalap tercepat ditempati oleh Alex Rins dengan 1 menit 31,884 detik. Catatan waktu pebalap Suzuki Ecstar itu meningkat dari hari pertama di mana dia mencetak waktu tercepat keempat dengan 1 menit 33,058 detik.
Namun, catatan waktu hari pertama itu dia cetak dengan ban yang sudah berusia 20 putaran. Sementara pada awal hari kedua, dia menggunakan ban baru. Perbaikan waktu putaran diharapkan semakin baik seiring dengan kebersihan lintasan.
”Motor kami bagus di semua sirkuit, tetapi dibandingkan tahun lalu kami melakukan langkah maju yang besar, waktu putaran ini dicetak dengan ban yang usianya 20 putaran dan saya cukup senang dengan ini, jadi kita lihat besok, kita lihat apakah ini akan menjadi tahun yang menarik,” ungkap Rins pada Jumat petang.
Terkait top speed motor GSX-RR, Rins menilai, ada peningkatan yang bagus. Tetapi, seorang pebalap selalu menginginkan lebih.
”Perlu sedikit lagi, seperti tidak pernah cukup, kami selalu ingin lebih,” ujar Rins diiringi senyum.
”Target utama kami sekarang adalah mengerjakan aerodinamika, winglet, dan kami masih mengerjakan itu, tetapi dibandingkan tahun lalu kami cukup senang,” ujar rekan setim Joan Mir itu.
Rins saat tes di Sepang mengeluhkan winglet baru yang tidak lebih baik dibandingkan dengan musim lalu. Oleh karena itu, dia masih akan mencari data untuk perbaikan perangkat aerodinamika itu.
”Tidak semain baik, kami mencoba beberapa winglet dan tidak positif. Kami akan balapan dengan winglet yang sama dengan tahun lalu, dan kita lihat apakah Suzuki bisa bekerja keras untuk itu. Tetapi untuk bisa siap saat Qatar (balapan pertama) sepertinya tidak ada waktu. Kita lihat, mungkin paruh musim kita bisa mendapatkan itu,” jelas Rins yang suatu saat ingin berlibur ke Indonesia bersama keluarganya.
”Jujur saya senang dengan Indonesia, kalian, teman-teman semua, luar biasa, sangat familiar, semuanya sangat baik dan saya yakin akan menikmati liburan yang nyaman dengan istri dan bayi saya, karena ini tempat yang sangat menyenangkan,” pungkas Rins.