Kemenangan dalam derbi sekota selalu bisa menyulut moral tim. Dorongan magis itu pula yang dirasakan AC Milan pada Piala Italia setelah menang dalam derbi.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
AP Photo/Antonio Calanni
Pemain AC Milan, Olivier Giroud (kiri), bersama rekan-rekan setimnya merayakan kemenangan 4-0 atas Lazio pada perempat final Piala Italia di Stadion San Siro, Milan, Kamis (10/2/2022) dini hari WIB.
MILAN, KAMIS — Kepercayaan diri skuad AC Milan sedang berada di langit tertinggi setelah berjaya dalam derbi della madonnina, pekan lalu. Dorongan motivasi yang mereka raih dari kemenangan di liga terbawa hingga ke Piala Italia. Skuad asuhan Stefano Pioli ini menggapai partai semifinal seusai kembali tampil impresif saat menang telak atas Lazio.
Milan mempermalukan Lazio empat gol tanpa balas di depan publik sendiri, Stadion San Siro, Kamis (10/2/2022) dini hari WIB. Olivier Giroud, pahlawan dalam derbi pada akhir pekan lalu, kembali menjadi aktor kemenangan lewat sepasang golnya jelang turun minum.
Tampil dengan skuad terbaik, Milan mendominasi permainan sejak menit pertama. Efektivitas serangan mereka sangat memukau. Mereka menghasilkan 4 gol hanya dari 6 tembakan ke arah gawang. Adapun gol lainnya disumbangkan oleh penyerang Rafael Leao dan gelandang Franck Kessie.
”Setelah derbi, laga ini sangatlah penting untuk kami. Kami tiba dengan penuh semangat. Saya pikir ini adalah performa yang luar biasa. Kami sekarang berada di semifinal. Piala Italia adalah turnamen yang selalu ingin kami menangkan,” kata Leao yang menyumbang masing-masing satu gol dan asis kepada Sport Mediaset.
AP Photo/Antonio Calanni
Pemain AC Milan, Olivier Giroud (kiri), mencetak gol ketiga bagi timnya saat melawan Lazio pada perempat final Piala Italia di Stadion San Siro, Milan, Kamis (10/2/2022) dini hari WIB. AC Milan menang dengan skor 4-0.
Anak asuh Pioli yang sedang dirasuki jiwa pemenang bermain nyaris sempurna dengan formasi 4-2-3-1. Mereka tidak membiarkan Lazio yang dipimpin penyerang veteran, Ciro Immobile, banyak berkreasi. Tim tamu menyudahi laga hanya dengan satu tendangan ke arah gawang.
Penampilan impresif itu seperti meneruskan tren pada 15 menit terakhir derbi lawan sang tetangga, Inter Milan. Ketika itu, mereka sukses membalikkan keadaan setelah tertinggal 0-1 dengan dua gol yang dicetak Giroud. Skuad Milan bangkit bermodal daya juang tinggi.
Menurut Pioli, kemenangan di derbi selalu istimewa. Apalagi hasil itu diraih dengan susah payah. ”Hasil itu memberikan kami tenaga, kepercayaan, dan keyakinan yang lebih besar dari sebelumnya. Atmosfer di ruangan ganti sangat positif. Itu yang membuat kami fokus dan bisa mengontrol laga selama 90 menit,” ujarnya.
Klub berjuluk ”Rossoneri” ini pun meraih kemenangan terbesarnya sepanjang musim ini. Berkat itu pula, mereka melaju ke semifinal untuk menantang Inter yang sudah lolos sehari sebelumnya. Partai semifinal, seperti biasa, akan berlangsung dua laga.
Saya pikir ini adalah performa yang luar biasa. Kami sekarang berada di semifinal. (Rafael Leao)
AP Photo/Antonio Calanni
Pemain AC Milan, Rafael Leao (kanan), berebut bola dengan pemain Lazio, Elseid Hysaj, pada perempat final Piala Italia di Stadion San Siro, Milan, Kamis (10/2/2022) dini hari WIB. AC Milan menang dengan skor 4-0.
Bagi Milan, hal paling menggembirakan dalam dua laga terakhir adalah kebangkitan sosok Giroud. Dia sudah menghasilkan empat gol dalam dua laga terakhir. Sebelumnya, sang striker hanya mencetak 6 gol dari 15 penampilan. Penyerang yang baru didatangkan pada musim ini tersebut sempat kesulitan beradaptasi karena mengalami cedera punggung dan engkel.
Giroud mulai memperlihatkan ancamannya yang dikenal bagai seekor rubah di dalam kotak penalti. Sinyal dari pemain 35 tahun ini sangat baik. Dalam musim-musim terdahulu, ketika bermain di Liga Inggris, Giroud tidak akan berhenti mencetak gol jika sudah menemukan ritmenya.
Kehadiran Giroud bisa mengobati problem Milan musim ini yang tidak memiliki pencetak gol reguler. Pencetak gol terbanyak mereka musim lalu, Zlatan Ibrahimovic, banyak menepi akibat cedera di usia 40 tahun. Adapun Ibra yang cedera lagi hanya bisa mendukung rekan-rekannya dari tepi lapangan dalam laga tadi.
Sementara itu, tren positif juga memberikan harapan besar kepada Milan yang mengincar gelar juara Liga Italia dan Piala Italia. Musim lalu, mereka berujung tanpa gelar karena tampil inkonsisten pada paruh kedua. Mereka kehilangan 21 poin dari 19 pertandingan. Kehilangan itu lebih banyak dibandingkan paruh pertama musim, 14 poin.
AP Photo/Antonio Calanni
Pemain AC Milan, Franck Kessie, merayakan golnya ke gawang Lazio pada perempat final Piala Italia di Stadion San Siro, Milan, Kamis (10/2/2022) dini hari WIB. AC Milan menang dengan skor 4-0.
”Kami memulai minggu ini dengan baik, akan bagus untuk mengakhirinya dengan cara yang sempurna. Namun, kami harus fokus pada kesulitan pertandingan selanjutnya. Tujuan kami adalah melakukan yang lebih baik dari musim lalu. Kami tidak dapat mengontrol hasil tim lain, jadi kami hanya perlu fokus untuk meningkatkan kualitas diri sendiri,” kata Pioli.
Di sisi lain, Pelatih Lazio Maurizio Sarri masih belum bisa mengeluarkan karakter timnya pada tahun pertama melatih. Penampilan ”Si Elang” masih labil. Mereka terlalu bergantung terhadap Imobile yang mencetak sekitar 36 persen dari total gol tim pada musim ini.
“Kami bermain cukup konsisten akhir-akhir ini, tetapi malam ini kami kembali ke kesalahan lama. Penampilan ini membuat saya bingung. Saya berharap ini hanya masalah kelelahan. Akan lebih mengkhawatirkan jika ini masalah mental,” jelas Sarri. (AFP/REUTERS)