Milan menandai paruh kedua musim dengan kemenangan telak atas sang rival, Roma. Milan kembali bertaji seiring beberapa pemain kunci yang mulai pulih dari cedera.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
MILAN, JUMAT — Setelah jeda paruh musim Liga Italia, AC Milan membuka lembar baru pada 2022 dengan kemenangan atas AS Roma. Awal manis perjalanan paruh kedua musim tersebut menghidupkan harapan scudetto Milan yang sempat terkubur karena tren hasil buruk pada akhir 2021.
Milan yang unggul lewat dua gol cepat pada awal laga, sukses mengunci kemenangan atas tim tamu, 3-1, di Stadion San Siro, Milan, Jumat (7/1/2022) dini hari WIB. Sepasang gol pada 18 menit pertama, Olivier Giroud lewat penalti dan Junior Messias dengan memanfaatkan bola muntah, menjadi fondasi kemenangan ”Rossoneri”.
Striker Roma, Tammy Abraham, yang mengakibatkan penalti pertama Milan, menebus dosanya lewat sumbangan gol jelang turun minum. Sayangnya, gol tersebut tidak cukup membangkitkan ”Sang Serigala”. Saat sedang mengejar ketinggalan pada paruh kedua, skuad asuhan pelatih Jose Mourinho itu justru harus bermain dengan 10 pemain akibat kartu kuning kedua yang diterima pemain sayap, Rick Karsdorp.
Tuan rumah memanfaatkan keunggulan jumlah pemain tersebut. Mereka menambah gol beberapa menit berselang lewat penyerang pengganti, Rafael Leao. Milan nyaris saja mencetak gol keempat setelah mendapatkan penalti kedua. Namun, eksekusi Zlatan Ibrahimovic yang datang dari bangku cadangan berhasil ditahan kiper Roma, Rui Patricio.
”Saya sudah yakin sebelumnya kami akan bermain hebat hari ini. Tim ini memang membutuhkan jeda. Kemenangan tersebut merupakan sinyal bagus untuk kami memulai paruh kedua musim ini,” ucap Pelatih Milan Stefano Pioli kepada DAZN.
Pioli mengatakan, skuadnya sangat membutuhkan istirahat setelah memainkan jadwal padat pada akhir tahun lalu. Mereka menjalani dua kompetisi sekaligus, Liga Italia dan Liga Champions Eropa. Masalahnya, skuad ”Rossoneri” diterpa badai cedera sehingga tidak banyak alternatif untuk merotasi pemain.
Berkat jeda paruh musim selama dua pekan, beberapa pemain Milan yang cedera sudah mulai pulih. Leao dan Ibra turun sebagai pemain pengganti, dan langsung memberikan dampak terhadap serangan tim. Sementara itu, gelandang serang Ante Rebic sudah bisa mengisi bangku cadangan meskipun belum bermain. Kebugaran pemain dan kedalaman skuad ini yang menjadi pegangan anak asuh Pioli dalam laga tadi.
”Untungnya kami sudah berhasil memulihkan beberapa pemain. Dengan kondisi saat ini, kami menargetkan untuk bisa meraih poin lebih banyak dari musim lalu. Kami mengawalinya dengan baik, sekarang hanya perlu melanjutkan dan fokus ke laga selanjutnya,” kata Pioli.
Adapun Milan kehilangan 13 poin dalam 8 pertandingan pada periode November-Desember 2021. Tren tersebut sangat buruk karena mereka mengawali musim ini dengan 10 kemenangan dari 11 laga pertama. Saat ini Ibra dan rekan-rekan menempati peringkat kedua dengan 42 poin, hanya terpaut 4 poin dari pemuncak klasemen sementara, yaitu Inter Milan.
Terlepas dari hasil akhir, laga klasik antardua klub raksasa Italia tersebut berlangsung sengit. Kedua tim saling serang dengan umpan-umpan langsung ke pertahanan. Bahkan, Roma nyaris berkali-kali menyeimbangkan kedudukan, tetapi percobaan itu selalu digagalkan kiper Mike Maignan yang tampil gemilang.
Saya sudah yakin sebelumnya kami akan bermain hebat hari ini. Tim ini memang membutuhkan jeda. Kemenangan tersebut merupakan sinyal bagus untuk kami memulai paruh kedua musim ini.
Mourinho kurang puas dengan penampilan anak asuhnya. Meskipun begitu, dia lebih tidak puas lagi dengan kinerja wasit Daniele Chiffi dan video asisten wasit (VAR). ”Kami masih punya peluang, bahkan ketika tertinggal 0-2. Namun, saat Karsdorp diganjar kartu merah, semuanya sudah berakhir,” ucapnya kepada DAZN.
Pelatih yang sudah malang-melintang di liga ternama Eropa ini tidak setuju dengan hadiah penalti pertama Milan. Menurut Mourinho, bola memang menyentuh tangan Abraham yang berada di kotak penalti. Namun, dia sama sekali tidak sengaja melakukan itu untuk menghentikan bola.
Mourinho juga kecewa karena wasit tidak memberikan pelanggaran saat pemainnya, Nicolo Zaniolo dan Roger Ibanez, dijatuhkan di kotak penalti. Padahal, situasi tersebut nyaris sama dengan kejadian penyebab penalti kedua Milan.
”Kami ingin keputusan yang seragam. Kami merasa dirugikan dari keputusan wasit. Saya tidak suka melakukan ini (mengkritik wasit), tetapi saya harus mengatakan, tidak mengerti apa yang dilakukan wasit dan VAR hari ini,” lanjut Mourinho.
Sang pelatih spesialis laga besar ini kembali gagal membawa Roma menang dalam pertandingan krusial. Sebelumnya, ”Serigala Roma” juga takluk dari Milan, Juventus, Inter Milan, dan Lazio pada paruh pertama musim. Mereka hanya berhasil menang atas Atalanta.
Mourinho mengatakan, semua hasil buruk itu tidak lepas dari kualitas skuadnya yang memang medioker. ”Saya tidak akan mengelak bahwa performa kami kurang bagus. Kualitas skuad kami berada di level menengah karena itu kami berada di papan tengah, tempat semestinya. Kami banyak melakukan kesalahan hari ini. Hal itu bukan kesalahan taktik, melainkan kesalahan individu,” jelasnya.