Cara pandang berbeda diambil dua pemain Barcelona, Pierre-Emerick Aubameyang dan Ousmane Dembele, dalam kelanjutan karier mereka. Pilihan kontras yang mereka ambil membawa nasib yang sama sekali bertolak belakang.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
BARCELONA, MINGGU – Orientasi berbeda membuat dua pemain Barcelona, Pierre-Emerick Aubameyang dan Ousmane Dembele, menjalani nasib yang kontras. Aubameyang yang hengkang dari Arsenal diliputi kebahagiaan karena bisa menyelamatkan karier sepak bolanya di Barca, sedangkan Dembele terus dihujani kecaman.
Terakhir, Dembele mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari fans Barcelona saat menuju pusat latihan klub, Sabtu (5/2/2022). Dembele yang berada di dalam mobil berwarna hitam diejek fans Barcelona, dan dicap sebagai pemain yang terlalu berorientasi pada uang alias mata duitan.
Luapan kejengkelan fans Barca itu karena Dembele dianggap terlalu mementingkan uang dalam memutuskan kelanjutan kariernya. Alih-alih mengukir prestasi, Dembele justru banyak bergelut dengan drama terkait perpanjangan kontraknya di Barca.
Pada jendela transfer musim dingin ini, Dembele mendapat tawaran perpanjangan kontrak dari manajemen Barca. Kontrak pemain berusia 24 tahun itu akan habis pada akhir musim 2021-2022.
Barca masih ingin menggunakan jasanya dalam beberapa tahun ke depan. Namun, kondisi finansial yang sulit membuat Barca menawarkan gaji lebih rendah dalam kontrak baru kepada Dembele. Upaya itu juga bertujuan agar masih tersisa ruang bagi Barca dalam mendatangkan pemain baru. Barca akan terbentur peraturan batas maksimal pengeluaran untuk gaji pemain bila tidak menegosiasikan ulang kontrak Dembele.
Atas hal itu, Dembele merasa berkeberatan dan tidak kunjung menandatangani proposal kontrak baru. Sadar Dembele menolak gaji lebih kecil, manajemen Barca berniat melepasnya di bursa transfer Januari. Hal itu karena bila tidak dilepas sekarang, Dembele bisa pergi ke klub lain secara cuma-cuma di akhir musim ini.
Namun, upaya Barca untuk melepas Dembele terkendala dengan gaji besar yang ia terima. Di Barca, Dembele dikabarkan mendapat gaji sekitar 210.000 poundsterling atau Rp 4 miliar per pekan. Dembele hanya ingin pindah ke klub yang mampu menggajinya tidak kurang dari jumlah tersebut.
Chelsea termasuk salah satu klub yang tertarik menggunakan jasa Dembele. Akan tetapi, klub berjuluk ”The Blues” tersebut urung merekrut Dembele karena merasa berkeberatan terhadap gaji tinggi yang diminta Dembele. Pada akhirnya kepindahan Dembele gagal terlaksana. Rencana manajemen Barca untuk mendapatkan uang dari hasil penjualannya gagal total. Dembele pun tetap menjadi pemain Barca dan bisa pindah secara gratis pada bulan Juni.
Hal itu membuat Presiden Barca Joan Laporta berang. Ia meminta agar Dembele tidak menjadi bagian dari skema permainan Barca hingga akhir musim. Selain dikecam petinggi klub, Dembele juga berubah menjadi musuh bagi para suporter Barca.
”Saya mengerti posisi para penggemar yang mungkin terluka oleh Dembele,” ujar Pelatih Barca Xavi Hernandez, Minggu (6/2/2022), mengomentari insiden ejekan suporter terhadap Dembele.
Saya mengerti posisi para penggemar yang mungkin terluka oleh Dembele.
Kendati demikian, Xavi tidak serta-merta mencoret Dembele dari daftar skuad Barca saat ini. Menurut Xavi, ia masih membutuhkan jasa Dembele untuk mengarungi sisa kompetisi hingga akhir musim. Nama Dembele pun disertakan dalam susunan skuad yang dibawa Xavi untuk menghadapi Atletico Madrid dalam lanjutan Liga Spanyol.
Nasib Aubameyang
Nasib yang berbanding terbalik dialami Aubameyang yang baru saja menyelesaikan kepindahannya dari Arsenal ke Barca. Pemain timnas Gabon tersebut memilih bergabung ke Barca karena terlibat intrik dengan Manajer Arsenal Mikel Arteta.
Aubameyang terpinggirkan dari skuad Arsenal karena dinilai bertindak indisipliner. Ia berkali-kali terlambat menghadiri latihan tim dengan alasan harus menjenguk ibunya yang sakit. Tindakan seperti itu dianggap tidak pantas dilakukan Aubameyang yang mendapat tanggung jawab sebagai kapten Arsenal.
Tidak betah dengan perlakuan Arsenal, Aubameyang mencari jalan keluar dari situasi tersebut. Ia kemudian menerima pinangan Barca, meski juga dilirik oleh tim-tim dari Arab Saudi yang mengiming-iminginya dengan gaji besar.
Aubameyang memilih Barca sebagai pelabuhan baru kariernya. Kepindahan Aubameyang ke Barca sempat terkendala aturan batas gaji maksimal pemain lantaran kegagalan manajemen Barca melepas Dembele.
Aubameyang kemudian mengambil konsekuensi, yaitu merelakan gajinya dipangkas banyak demi bisa bergabung dengan Barca. Saat di Arsenal, Aubameyang mendapat bayaran sebesar 350.000 poundsterling atau sekitar Rp 6,7 miliar per pekan.
Setelah sepakat mengurangi gajinya, Aubameyang secara resmi bisa didaftarkan ke pengelola Liga Spanyol sebagai pemain baru Barca. Meski mendapat penghasilan yang tidak sebesar saat masih di Arsenal, Aubameyang mengaku sangat bahagia.
”Saya bahagia berada di sini. Kemarin (masa-masa negosiasi kepindahan) adalah hari yang panjang. Tetapi, pada akhirnya saya bisa ada di hari yang saya nantikan,” kata pemain berusia 32 tahun tersebut dinukil dari Marca.
Aubameyang mengakhiri kata-kata pertamanya sebagai pemain baru Barca dengan senyuman. Dalam benaknya, ia merasa beruntung masih bisa menyelamatkan kariernya yang tenggelam di Arsenal. Meski tidak lagi bergelimang penghasilan besar, Aubameyang sudah merasa cukup bisa tetap bermain di level tertinggi sepak bola Eropa. (AFP/REUTERS)