Francesco Bagnaia menjadi pebalap paling kompetitif di akhir musim 2021 dengan meraih empat kemenangan dalam enam balapan. Pebalap andalan Ducati itu kini mencari momentum baru untuk menuntaskan perburuan juara MotoGP.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
SEPANG, JUMAT — MotoGP musim 2021 bisa berakhir dengan cerita berbeda jika Francesco Bagnaia tidak terjatuh saat memimpin balapan seri Emilia Romagna di Misano, Italia. Momen itu memuluskan Fabio Quartararo mengunci gelar juara dengan sisa dua balapan. Jika saat itu Bagnaia finis terdepan, pebalap Ducati tersebut bisa jadi yang meraih gelar juara dunia. Dalam dua balapan berikutnya, pebalap berjuluk ”Pecco” itu selalu finis terdepan. Sementara, Quartararo gagal finis di Aragon dan finis di urutan kelima dalam seri penutup di Valencia.
Pecco telah berdamai dengan momen getir itu dan kini akan memulai persaingan baru untuk meraih gelar juara pertamanya. Pebalap asal Italia itu menjadi salah satu favorit juara MotoGP 2022 karena performanya sangat konsisten dalam enam balapan terakhir musim lalu dengan meraih lima podium, empat di antaranya kemenangan. Dia mampu menemukan kunci pengendalian Ducati Desmosedici GP21.
Bagnaia kini akan menjalani adaptasi dengan sepeda motor barunya, Desmosedici GP22, dengan mesin baru yang lebih bertenaga dan diharapkan lebih mudah dikendalikan, serta adaptif di berbagai sirkuit. Potensi GP22 itu akan diuji dalam tes pramusim di Sepang, Malaysia, 5-6 Februari, kemudian di Mandalika, Indonesia, 11-13 Februari.
”Saya sangat bersemangat akhirnya akan kembali ke atas Desmosedici GP saya. Tes terakhir di Jerez pada November sangat positif. Jadi, saya berharap bisa langsung menemukan sensasi yang sama di atas sepeda motor meskipun berhenti (mengendarai sepeda motor MotoGP) lebih dari dua bulan,” ujar Pecco.
”Ini akan menjadi dua hari yang sibuk, tetapi banyak pekerjaan yang sudah diselesaikan oleh Michele (Pirro, pebalap penguji). Jadi, kami sudah memiliki basis yang bagus untuk mengawali pekerjaan dan untungnya kami memiliki tiga hari lagi di Indonesia pekan depan untuk melanjutkan program kami. Saya tidak sabar untuk memulai supaya saya bisa sesiap mungkin untuk mengawali musim ini,” ungkap runner-up musim 2021 itu.
Pebalap berusia 25 tahun itu akan kembali berjuang bersama rekan setimnya, Jack Miller, untuk menuntaskan misi meraih gelar juara dunia. Ducati pertama dan terakhir kali juara MotoGP pada 2007 bersama Casey Stoner. Miller juga sudah berada di Sepang setelah pulih dari Covid-19.
Miller musim lalu meraih dua kemenangan beruntun dalam seri keempat dan kelima, tetapi kemudian paceklik podium setelah finis ketiga di Barcelona. Dia baru kembali meraih podium dalam dua balapan terakhir, dengan finis pada posisi ketiga. Pencapaian itu menempatkan pebalap asal Australia di posisi keempat klasemen MotoGP 2021. Salah satu kunci perbaikan performa Miller di akhir musim lalu adalah manajemen ban yang lebih baik.
”Saya sangat senang bisa kembali bersama tim saya di sini di Sepang. Kami tidak berada di Malaysia selama dua tahun. Cuaca sangat panas dan seperti biasa, cuaca tropis tidak bisa diperkirakan. Saya berharap kami memiliki dua hari tanpa hujan, yang akan membuat kami memaksimalkan sesi yang tersedia untuk menemukan feeling dan bekerja dengan Desmosedici GP,” ungkap Miller dikutip Crash.
Saya sangat bersemangat akhirnya akan kembali ke atas Desmosedici GP. (Francesco Bagnaia)
”Michele sudah menjalani putaran di sini pada awal pekan ini (saat tes shakedown). Jadi, kami akan memiliki titik awal yang bagus. Saya tidak sabar untuk kembali bekerja,” kata Miller.
Ducati dan tim-tim pabrikan lainnya menggunakan mesin baru setelah dua tahun pembekuan pengembangan mesin karena Covid-19. Ducati yang sangat dominan dalam kecepatan puncak pada musim lalu kini menggunakan mesin yang lebih bertenaga.
”Kami melakukan banyak hal, saya bisa katakan ini merupakan mesin yang sepenuhnya baru. Tujuannya adalah mencari tenaga kuda lebih besar, seperti filosofi kami, seiring dengan mempertahankan kemudahan pengendalian mesin lama, di mana kami meraih level bagus dari sudut pandang ini,” ungkap General Manager Ducati Corse Gigi Dall’Igna kepada Sky Sport Italia.
”Kami berkembang dan, jika mungkin, meningkat sedikit lagi. Para pebalap kami telah merasa cukup senang dengan apa yang kami lakukan saat tes di Jerez. Dari sudut pandang itu juga, saya penasaran melihat seperti apa pendapat mereka ketika mereka mencoba sepeda motor yang sudah pasti di Sepang,” kata Dall’Igna.