Francesco ”Pecco” Bagnaia menuntaskan dua misi di Algarve dengan ikut memastikan Ducati mempertahankan gelar juara konstruktor MotoGP di Algarve. Dia juga mengunci posisinya sebagai ”runner-up” MotoGP musim ini.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
PORTIMAO, MINGGU — Francesco Bagnaia memilih ban yang tepat dalam balapan MotoGP seri Algarve sehingga mendominasi balapan dan meraih podium tertinggi. Dia menuntaskan dua misi di Portimao, Portugal, dengan memastikan dirinya finis sebagai runner-up dan membantu Ducati meraih gelar juara konstruktor musim ini. Pebalap berjuluk Pecco itu akan menuntaskan misi terakhir memastikan timnya, Ducati Lenovo, menjadi tim terbaik musim ini dalam seri penutup di Valencia, akhir pekan depan.
Balapan di Sirkuit Algarve ini diakhiri dengan bendera merah pada putaran ke-24 dari total 25 lap, menyusul kecelakaan dua pebalap Ducati, Iker Lecuona dan Miguel Oliveira. Mereka terjatuh di tikungan 13 dan terseret motor, sehingga menimbulkan kekhawatiran mengalami cedera parah. Kedua pebalap itu dipastikan dalam kondisi baik dan sadar.
Pecco memimpin balapan sejak lepas dari tikungan 1 setelah start. Dia mampu mengelola ban medium-medium untuk mencetak pace yang kompetitif 1 menit 36 detik menengah di lap-lap awal. Dia pun konsisten menjaga pace pada rentang 39 detik menengah sejak paruh balapan hingga finis. Performa brilian Pecco itu membuat pebalap Suzuki Joan Mir tidak memiliki peluang untuk mengusik di sepanjang balapan, dan harus puas finis kedua.
Saya sangat senang, sangat senang, kami melakukan pekerjaan dengan luar biasa akhir pekan ini. Perasaan saya dengan motor sangat bagus sepanjang akhir pekan ini. Tidak ada masalah, sangat menikmati, termasuk dalam balapan ini.
”Saya sangat senang, sangat senang, kami melakukan pekerjaan dengan luar biasa akhir pekan ini. Perasaan saya dengan motor sangat bagus sepanjang akhir pekan ini. Tidak ada masalah, sangat menikmati, termasuk dalam balapan ini,” ungkap Pecco di laman MotoGP.
”Saya merasa takut dengan adanya bendera merah, karena ada pebalap yang kecelakaan, tetapi syukur semuanya baik-baik saja dan saya sangat senang mendengar itu. Akan lebih bagus jika finis dengan bendera kotak-kotak, tetapi itu bukan masalah, dan saya senang karena semua orang aman,” lanjut pebalap Italia itu.
”Pekerjaan yang luar biasa, kami menjadi juara konstruktor dan kini kami memimpin klasemen tim, itu hasil yang bagus, dan saya pikir saya (pasti) berada di peringkat kedua sekarang,” pungkas Pecco.
”Dalam balapan ini saya mendapat paket motor yang bagus untuk bersaing di depan, juga start dari baris terdepan sangat penting. Hari ini saya berharap lebih kuat dan bisa bersaing dengan Pecco selama balapan, tetapi dia lebih kuat dari kami. Jadi, kami perlu bekerja lebih keras dan membuat persiangan lebih sulit lain kali,” ujar Mir.
Juara dunia MotoGP 2020 itu juga mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga petugas polisi yang meninggal dalam kecelakaan dengan wartawan Lucio Lopez pada Sabtu di Portimao. Lopez diterbangkan ke rumah sakit di Lisbon untuk perawatan intensif.
Rekan setim Pecco, Jack Miller mampu merebut kembali posisi podium ketiga yang sempat dikuasai oleh pebalap LCR Honda Alex Marquez. Ini merupakan podium pertama Miller setelah seri Barcelona, yang diraih dengan mengambil risiko besar karena daya cengkeram ban sudah menurun.
”Saya berusaha mengelola ban belakang yang mulai sedikit melintir saat memasuki tikungan terakhir. Setelah saya melewati Marquez, saya berusaha menjauh tetapi saya kehilangan daya cengkeram ban belakang,” ujar Miller.
Balapan seri Algarve ini tidak berakhir menyenangkan bagi juara MotoGP musim ini, Fabio Quartararo. Dia melakukan start yang buruk dan tertahan lama di posisi keenam dan ketujuh. Dia berusaha keras mendahului pebalap Pramac Jorge Martin dan baru berhasil di lap-lap akhir. Namun, setelah itu, pebalap tim Monster Energy Yamaha itu terjatuh di tikungan 5 dan tidak bisa melanjutkan balapan. Ini pertama kali Quartararo gagal finis balapan musim ini.
Sementara dalam persaingan pebalap tim independen, rekan setim Martin di Pramac Racing, Johann Zarco, meraih gelar pebalap terbaik. Zarco musim ini tampil sangat bagus dengan lima kali finis di posisi kedua pada seri-seri awal. Namun, memasuki paruh kedua musim, dia kesulitan menjaga posisi dan belum pernah meraih podium lagi. Pebalap Perancis itu juga masih memburu kemenangan pertamanya di MotoGP.