Marco Bezzecchi mendapat tips dari Francesco Bagnaia untuk menjinakkan Ducati Desmosedici yang terkenal liar dalam hari terakhir tes ”shakedown” MotoGP di Sepang. Tips itu masih sulit dilakukan, tetapi sangat berharga.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
SEPANG, RABU —Pebalap debutan MotoGP yang membela tim Mooney VR46 Ducati, Marco Bezzecchi, mengakhiri tes shakedown di Sepang, Malaysia, dalam momentum positif. Dia sempat menjadi pebalap rookie tercepat pada hari kedua dan semakin nyaman dengan Ducati Desmosedici GP21 yang dia pacu. Bezzecchi juga mendapat tips dari pebalap andalan Ducati Francesco ”Pecco” Bagnaia untuk memahami motor barunya yang menjadi bekal penting untuk mencari limit pengendalian.
Pebalap binaan akademi milik Valentino Rossi itu mengakhiri tes shakedown hari terakhir, Rabu (2/2/2022), di posisi keempat di bawah sesama debutan Raul Fernandez (Tech3 KTM). Mereka hanya kalah dari pebalap Aprilia, Maverick Vinales, yang tercepat dengan 1 menit 58,942 detik disusul Aleix Espargaro yang terpaut 0,144 detik.
Fernandez, yang konsisten sejak tes hari pertama, terus melanjutkan momentumnya dengan menempati peringkat ketiga, atau tercepat di antara lima rookie. Dia merebut kembali posisi teratas pebalap debutan yang sempat dikuasai Bezzecchi pada hari kedua. Dalam hari terakhir tes shakedown, Fernandez terpaut 0,526 detik dari Vinales. Sementara Bezzecchi tertinggal 0,769 detik. Catatan waktu Bezzecchi itu membaik dari hari kedua, saat dia terpaut 0,901 detik dari Vinales yang menjadi pebalap tercepat dengan 1 menit 59,833 detik.
Hasil ini membuat Bezzecchi bisa tersenyum lebar, karena dia mampu memacu motor Ducati Desmosedici dengan lebih baik dibandingkan saat tes akhir musim 2021 di Jerez, pada November lalu. Dia terus memperbaiki pengendalian dengan penyesuaian posisi berkendara, serta modifikasi kecil dalam ergonomi motor. Bezzecchi masih fokus memahami karakter Desmosedici yang jauh lebih bertenaga dan kencang dibandingkan motor Moto2. Dia belum melakukan time attack juga belum melakukan banyak putaran beruntun untuk simulasi balapan.
”Saya merasa berada di titik yang bagus. Di Jerez sedikit lebih sulit, tetapi di sini saya merasa jauh lebih baik tanpa melakukan banyak perubahan pada motor, karena kami tidak mengutak-atik motor, kami hanya sedikit memodifikasi ergonomi setang. Jadi saya senang, menurut saya, kami melakukan langkah yang bagus di sini,” ungkap Bezzecchi kepada GPOne.
”Saat ini saya berpikir untuk memberi sesuatu kepada Ducati, khususnya dalam time attack. Tanpa mengetahui itu dengan sangat baik, sulit untuk mendapatkan limit, tetapi sekarang saya merasa seperti meraih kepercayaan diri,” ungkap pebalap berusia 23 tahun itu.
Pada hari terakhir tes shakedown dia juga mendapat tips dari Pecco Bagnaia yang sudah berada di Sepang. Penghuni peringkat kedua MotoGP 2021 itu berada di garasi Bezzecchi dan memberi beberapa saran untuk mengendalikan Desmosedici dengan lebih baik. Pecco baru akan memacu Desmosedici saat tes pramusim, 5-6 Februari di Sepang dan 11-13 Februari di Mandalika.
”Pecco datang menyapa dan memberi saya beberapa saran. Itu keren, Pecco sangat baik dan dia sangat peduli dengan proyek Ducati, jadi dia juga berusaha membantu kami. Dia memberi saya beberapa tips, tetapi tidak mudah melakukan semua hal yang disampaikan dalam tahap ini. Namun, itu saran yang sangat berharga,” ungkap Bezzecchi.
Pecco kemungkinan memberi saran terkait pengereman yang menjadi salah satu kesulitan yang dia hadapi dalam musim pertama memacu Desmosedici di tim Pramac Racing. Dia mencurahkan fokus dan usahanya untuk mendapatkan kunci pengereman sehingga dia bisa memasuki tikungan dengan lebih mengalir dan keluar tikungan lebih cepat. Teknik pengereman Pecco itulah yang membuat dia sangat kuat musim lalu.
Saran dari Pecco akan membantu Bezzecchi memahami lebih baik motornya saat tes pramusim bersama para pebalap top dunia. Momen itu akan menguji sensasi positif yang dia rasakan saat tes shakedown hari terakhir.
”Hari ini adalah hari yang bagus, jauh lebih baik dari kemarin (Selasa). Saya lebih meningkat lagi dan saya semakin nyaman dengan motor. Tim bekerja dengan sangat baik, saya tidak bisa mengeluh terkait apa pun. Kita akan lihat apa yang bisa saya lakukan dalam hari-hari tes berikutnya,” ungkap penghuni peringkat ketiga Moto2 2021 itu.
”Secara fisik, saya tidak buruk, saya sangat senang dengan yang saya rasa. Saya belum benar-benar mencoba long run, saya tidak pernah melakukan banyak putaran beruntun. Ke depan kami pasti akan melakukan long run atau mungkin simulasi balapan dan kita akan lihat yang mana yang bisa menunjukkan kondisi fisik saya sesungguhnya dari sudut pandang balapan, tetapi saya tidak bisa komplain dari sudut pandang ini dengan apa yang saya lihat sejauh ini,” lanjut Bezzecchi.
Saya lebih meningkat lagi dan saya semakin nyaman dengan motor. Tim bekerja dengan sangat baik, saya tidak bisa mengeluh terkait apapun. (Marco Bezzecchi)
Rekan setim Luca Marini itu juga sempat menguji diri dengan membuntuti pebalap senior Aleix Espargaro yang memacu Aprilia RS-GP. Pebalap asal Spanyol itu boleh mengikuti tes shakedown karena Aprilia masih mendapat hak konsesi untuk pengembangan motor.
”Hari ini saya sedikit membuntuti Aleix Espargaro, tetapi saya hanya bisa mengikuti dia satu atau dua putaran dan itu saja, karena dia lebih cepat dari saya. Dalam beberapa hari ke depan akan lebih mudah mengejar seseorang di trek, tetapi saya tidak mengincar pebalap tertentu, siapa saja yang saya temui dan saya akan berusaha mengikuti dia untuk belajar sesuatu,” jelas Bezzecchi yang menilai pencarian limit pengendalian motor masih jauh.