Persaingan Panas ”Rookie” MotoGP 2022
MotoGP 2022 akan menyajikan persaingan juara yang lebih ketat seiring pulihnya Marc Marquez dari cedera humerus dan diplopia. Namun, persaingan "rookie" terbaik musim ini juga akan sengit dengan lima pendatang baru.

Pebalap Spanyol, Raul Fernandez, merayakan kemenangan pada balapan Moto2 seri San Marino di Sirkuit Misano, Misano Adriatico, Italia, Minggu (19/9/2021).
MUNDERFING, JUMAT – Persaingan panas MotoGP musim 2022 bukan hanya dalam perebutan gelar juara dunia. Pertarungan lima pebalap pendatang baru juga akan sengit, terutama antara Remy Gardner, Raul Fernandez, dan Marco Bezzecchi, yang musim lalu berurutan di tiga besar Moto2. Perebutan gelar rookie terbaik akan semakin panas dengan performa apik Fabio Di Giannantonio saat tes akhir musim di Jerez, November lalu. Sementara Darryn Binder memerlukan proses adaptasi yang lebih panjang dibandingkan dengan keempat rivalnya.
Gardner dan Fernandez yang membela tim Tech3 KTM di atas kertas lebih diunggulkan karena akan memacu motor KTM RC16 spesifikasi pabrikan seperti yang dipakai oleh pebalap utama tim pabrikan Austria itu, Miguel Oliveira dan Brad Binder. Tiga rookie lainnya akan mendapat motor spesifikasi tahun lalu dengan peningkatan di beberapa bagian.
Selain itu, Gardner adalah juara Moto2 musim lalu dan Fernandez merupakan runner-up, yang menunjukkan daya kompetitif mereka. Kondisi itu dikuatkan dengan hasil tes akhir musim 2021 di Jerez, November lalu, di mana Fernandez dan Gardner lebih menonjol dibandingkan dengan ketiga pesaingnya. Tes ini menggunakan motor RC16 spesifikasi 2021.
Berdasarkan catatan waktu selama tes yang dianalisis oleh The Race, Fernandez memimpin dalam dua hari uji coba itu. Pada hari pertama, Fernandez paling konsisten dengan di setiap rentang waktu, yaitu di bawah 1 menit 40 detik (dengan 15,8 persen dibandingkan dengan jumlah putaran), di bawah 1 menit 41 detik (44,7 persen), dan di bawah 1 menit 42 detik (84,2 persen).
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2018%2F09%2F29%2Fa7a0c7a9-6b19-46d8-9e4b-3745750f600c_jpg.jpg)
Ilustrasi: Para pebalap kelas Moto2 Kejuaraan Eropa pada ajang CEV 2018 menjalani kualifikasi Sirkuit Jerez-Angel Nieto, Jerez de la Frontera, Spanyol, Sabtu (29/9/2018).
Catatan waktu Fernandez di hari pertama itu mengungguli Gardner yang tidak bisa mencetak waktu di bawah 1 menit 40 detik. Juara Moto2 musim 2021 itu mencatatkan waktu di bawah 1 menit 41 detik (16,7 persen), dan di bawah 1 menit 42 detik (44,4 persen).
Adapun Di Giannantonio yang membela Gresini Ducati dengan motor Desmosedici GP21 menjadi pebalap selain Fernandez yang menembus 1 menit 40 detik (8,1 persen). Peringkat ketiga Moto2 musim lalu, Bezzecchi, yang kini membela tim Mooney VR46, berada dalam level yang setara dengan Gardner. Sementara Binder yang membela RNF Yamaha hanya bisa mencetak waktu di bawah 1 menit 42 detik (5,6 persen).
Baca juga : KTM Mencari Konsistensi di Musim Baru
Pada tes hari kedua, Fernandez melakukan perbaikan yang signifikan dalam catatan waktu tanpa kehilangan konsistensi. Dia menembus waktu 1 menit 39 detik (5,9 persen), tetapi masih di bawah Di Giannantonio yang bisa mencapai 9,4 detik, tertinggi di antara para pendatang baru.
Namun, Fernandez unggul dalam konsistensi pace di bawah 1 menit 40 detik (61,8 persen) dan di bawah 1 menit 41 detik (88,2 persen). Dalam dua rentang pace itu, Di Giannantonio masing-masing mencatatkan 53,1 persen dan 87,5 persen. Gardner di posisi ketiga dengan 2,3 persen pada rentang di bawah 1 menit 39 detik, kemudian 25,6 persen di bawah 1 menit 40 detik, dan 67,4 persen di bawah 1 menit 41 detik.

Pebalap tim Sky Racing VR46, Marco Bezzecchi, memacu motornya pada babak kualifikasi MotoGP of The Americas, Austin, Texas, 2 Oktober 2021.
Bezzecchi dan Binder belum bisa mencetak waktu di bawah 1 menit 39 detik. Mereka lebih banyak mencatatkan waktu di bawah 1 menit 42 detik dengan persentase di atas 70 persen.
Baca juga : Marquez Dipastikan Ikuti Tes Pramusim
Hasil tes itu menjadi gambaran awal, tetapi belum bisa menjadi jaminan performa saat balapan. Gardner, misalnya, saat tes masih dalam kondisi cedera tulang rusuk. Namun, situasi saat ini juga sedang tidak bagus bagi Gardner menyusul retak kecil tulang pergelangan tangan saat latihan dengan motokros. Dia menjalani operasi pada 19 Januari 2022 dan diharapkan bisa pulih saat seri pertama bergulir di Sirkuit Losail, Qatar, pada 4-6 Maret.
Target tinggi
Namun, fondasi untuk tampil maksimal dalam seri pembuka itu adalah tes pramusim yang berlangsung dua kali di Sepang, Malaysia (5-6 Februari), dan Mandalika, Indonesia (11-13 Februari). Para pebalap rookie juga bisa mengikuti shakedown test bersama para pebalap penguji pada 31 Januari-2 Februari di Sepang yang berlangsung tertutup. Tes pramusim ini sangat penting untuk memantapkan adaptasi para pebalap yang baru memacu motor MotoGP yang jauh lebih bertenaga dan liar dibandingkan dengan motor Moto2.
”Saya sangat senang menjalani musim pertama MotoGP saya dan ini merupakan kesempatan sangat besar bagi saya. Saya ingat, baru tiga tahun lalu saya bersaing di Moto3, dan sekarang saya di sini di kelas MotoGP. Ini sungguh menyenangkan,” ungkap Fernandez saat peluncuran motor tim pabrikan KTM dan Tech3 KTM, Kamis (27/1/2022).
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F01%2F24%2F746bfffa-786e-4284-957b-fd4786dda246_jpg.jpg)
Pemandangan aerial Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika di bibir pantai di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pantai Kuta, Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Senin (22/11/2021).
”Musim dingin ini, saya bersiap secara berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya supaya berotot dan lebih kuat. Motor MotoGP jauh lebih bertenaga. Pengeremannya berbeda. Semuanya memerlukan kebugaran fisik yang lebih, jadi saya berlatih dengan motokros dan motor jalan raya, bersepeda dan lari, dan saya merasa siap, Target utama saya musim ini adalah meningkat dan menjadi lebih baik dari balapan ke balapan, serta menikmati di setiap balapan itu,” ungkap pebalap berusia 21 tahun itu.
Gardner yang masih dalam pemulihan pascaoperasi pergelangan tangan kanan juga bertekad memperbaiki diri. Tes di akhir musim lalu membuat dia tahu bagian mana saja yang perlu ditingkatkan saat tes pramusim.
Baca juga : Musim Penentu Karier Dovizioso
”Saya sangat bersemangat untuk mengawali musim pertama saya di kelas MotoGP. Ini merupakan mimpi dari setiap pebalap motor dan saya tidak sabar untuk memulai. Kami telah menjalani beberapa tes pada 2021 yang membesarkan hati. Jadi, saya sangat bersemangat untuk memperbaiki diri saya, melanjutkan pemahaman motor, dan bisa belajar tentang kelas yang mengagumkan ini bersama begitu banyak pebalap berbakat,” ungkap Gardner.
”Saya juga menantikan bekerja sama lagi bersama Tech3, bersama-sama dengan tim, dan melanjutkan hubungan dengan KTM. Ini akan menjadi tahun yang panjang tetapi menarik. Saya tahu tidak akan selalu mudah, tetapi saya akan selalu mendorong diri saya, berusaha dan memberikan yang terbaik untuk meraih hasil terbaik tanpa menjadi menjadi terlalu gila. Saya akan menjalani musim ini setahap demi setahap, tetapi saya sangat bersemangat untuk mulai berkendara lagi,” ungkap pebalap asal Australia itu.

Pebalap Afrika Selatan, Darryn Binder, memacu motornya pada babak kualifikasi Moto3 seri Amerika, Sabtu (2/10/2021) di Austin, Texas, AS.
Dua pebalap debutan itu diyakini oleh Kepala Tim Tech3 Herve Poncharal akan kompetitif musim ini. Mereka memiliki bakat besar dan mentalitas juara, yang ditunjukan selama di kelas Moto3 dan Moto2. Target mereka pun bukan hanya di 10 besar, melainkan bisa masuk lima besar, serta bisa meraih rookie terbaik di akhir musim.
”Musim baru selalu menjadi momen yang intens, penuh semangat dan emosional. Tahun 2022 sangat istimewa bagi kami karena kami dengan gembira menyambut Remy Gardner dan Raul Fernandez, yang masing-masing finis pertama dan kedua dalam kejuaraan dunia Moto2 2021. Bersama dua rookie, kami tidak berharap memenangi kejuaraan, tetapi target utama kami adalah memenangi gelar rookie terbaik di kelas MotoGP,” ungkap Poncharal.
”Kami berharap meraih posisi finis yang kuat, 10 besar dan mengapa tidak lima besar? Bersama pebalap seperti Remy dan Raul, kami memiliki mimpi yang tinggi. Sepanjang tahun lalu, para pebalap rookie meraih podium, jadi itu bisa jadi kami tahun ini,” kata Poncharal.

Pebalap Afrika Selatan, Darryn Binder, memacu motornya pada babak kualifikasi Moto3 seri Amerika, Jumat (1/10/2021) di Austin, Texas, AS.
Mimpi Di Giannantonio
Gardner dan Fernandez yang mendominasi Moto2 musim lalu akan menjadi lawan untuk dikalahkan oleh rival-rivalnya di kelas menengah itu yang juga promosi ke MotoGP. Di Giannantonio bahkan bertekad memberikan persaingan yang ketat setelah musim lalu tidak berdaya memberikan perlawanan.
”Kami semua kompetitif. Kami para pebalap yang selalu melesat cepat di berbagai kategori, jadi ini akan menjadi tantangan yang bagus. Sudah pasti akan ada perbedaan antarmotor, tidak seperti di Moto2, tetapi tantangan bagi para rookie akan menarik,” ungkap Di Giannantonio kepada Sky Sport Italia.
Baca juga : MGPA Optimistis Tiket MotoGP Terjual Habis
”Ini juga akan menjadi tanding ulang dengan para pebalap KTM yang benar-benar ’mempermainkan’ kami tahun lalu. Kita lihat apakah kami bisa menandingi mereka tahun ini,” ungkap pebalap berusia 23 tahun itu.
Di Giannantonio musim lalu finis di posisi ketujuh klasemen Moto2 bersama tim Federal Oil Gresini. Meskipun hasil tes di Jerez lalu sangat meyakinkan, dia menilai masih banyak yang perlu dia pelajari untuk memaksimalkan potensi Desmosedici GP21 yang akan dia pacu.
Salah satu mimpi saya sejak saya anak-anak adalah mengendarai motor MotoGP dan itu menjadi kenyataan pada November. Kemudian mimpi menjadi salah satu yang terbaik, meraih podium dan kemenangan dalam balapan. (Fabio Di Giannantonio)
”Targetnya adalah meningkat di setiap tikungan, dari sesi ke sesi. Hal paling utama adalah belajar, karena ini kategori yang sepenuhnya baru. Motornya luar biasa, tidak ada yang bisa mereplika sensasi yang diberikan motor MotoGP, jadi bagi saya akan sangat penting menjalani banyak kilometer. Kemudian kita lihat, jika saya merasa bagus, kami bisa langsung melakukan dengan bagus, siapa tahu? Tetapi, tujuan utamanya adalah belajar. Saya di sekolah bersama para pebalap hebat dan saya ingin belajar,” tegas Di Giannantonio di laman MotoGP.
Pebalap kelahiran Roma, Italia, itu juga memiliki mimpi besar untuk menjadi yang terbaik di kelas elite itu. Namun, dia akan mengejar mimpi besarnya itu setahap demi setahap.
Baca juga : Marquez Menguji Penglihatan di Portimao
”Salah satu mimpi saya sejak saya anak-anak adalah mengendarai motor MotoGP dan itu menjadi kenyataan pada November (dalam tes di Jerez) dan itu gila. Sekarang ada beberapa mimpi yang muncul: balapan pertama di MotoGP, yang selalu istimewa di Qatar, malam hari dengan lampu-lampu, indah. Saya tidak sabar balapan di Qatar,” ungkap Di Giannantonio.
”Kemudian mimpi menjadi salah satu yang terbaik, meraih podium dan kemenangan dalam balapan. Dan, kemudian mimpi sesungguhnya adalah menjadi juara dunia karena itu berarti Anda adalah terbaik dari semuanya. Itu tujuan yang saya kejar sepanjang hidup saya, itu mimpi besar,” kata rekan setim Enea Bastianini itu.