Juara bertahan MotoGP, Fabio Quartararo, akan menjadi ujung tombak meraih target tinggi Yamaha, memenangi gelar juara pebalap, konstruktor, dan tim. Tantangan ini diterima ”El Diablo” yang kini jauh lebih percaya diri.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
GERNO DI LESMO, JUMAT — Fabio Quartararo bersiapa selama musim dingin dengan cara berbeda. Juara dunia MotoGP 2021 ini tidak pernah benar-benar istirahat selama jeda antarmusim karena dari dalam dirinya bergejolak motivasi untuk mengulang kesuksesan musim lalu. Dia menyiapkan fisik serta menyelami makna gelar juara yang membuat dia menjadi pebalap yang lebih percaya diri dan tahu apa yang mampu dia lakukan.
Namun, pebalap berjuluk ”El Diablo” itu mengakui tantangan musim ini jauh lebih berat dengan kembalinya Marc Marquez serta lonjakan performa Francesco Bagnaia, Joan Mir, serta pebalap top lainnya. Mereka akan memberi tekanan lebih besar kepada Quartararo yang kini menjadi ujung tombak Yamaha untuk memenuhi target tiga gelar juara; pebalap, konstruktor, dan tim.
”Sulit mengetahui siapa yang akan menjadi rival utama atau lawan. Ketika Anda di dalam pramusim, Anda tidak tidak pernah tahu siapa yang akan melakukan langkah besar, atau siapa yang akan memiliki paket (motor) lebih baik, atau perpaduan yang lebih baik,” ujar Quartararo dalam presentasi tim Monster Energy Yamaha, Jumat (4/2/2022).
”Jelas sulit untuk mengetahui, tetapi sudah pasti lawan pertama Anda adalah rekan setim Anda. Lalu, seperti tahun lalu, Anda tahu bahwa Pecco sangat kuat di akhir tahun, Joan Mir juga sangat cepat. Namun, ada banyak pebalap lain, Franco (Morbidelli), (Jack) Miller, (Alex) Rins, Marc (Marquez). Anda tidak bisa melupakan mereka hingga musim ini dimulai dan menjalani beberapa balapan awal, Anda tidak bisa benar-benar tahu siapa yang akan menjadi lawan terbesar,” ucap pebalap asal Perancis itu. Namun, Quartararo merasa yakin dengan kemampuannya dan berusaha berada di puncak sehingga akan fokus pada diri sendiri.
Andalan tim Monster Energy Yamaha itu akan kembali satu tim dengan Franco Morbidelli, yang menjadi partnernya saat di tim satelit Yamaha. Kondisi mereka sangat berbeda karena Morbidelli masih perlu mengembalikan kondisi fisik serta kepercayaan dirinya setelah cedera yang merusak musim 2021. Runner up MotoGP 2020 itu musim lalu absen dalam lima balapan karena operasi lutut. Dia baru kembali balapan di Misano sebagai pebalap tim pabrikan Yamaha menggantikan Maverick Vinales. Lima balapan terakhir musim 2021 itu lebih sebagai pramusim 2022 yang datang lebih awal bagi Morbidelli.
Sebaliknya, Quartararo mengawali musim ini sebagai pebalap yang berbeda. Dia jauh lebih percaya diri pada kemampuannya serta kemampuan mengelola tekanan psikis dalam persaingan MotoGP yang sangat ketat. Gelar juara yang dia raih musim lalumerontokkan keraguan yang sering menghinggapi dirinya sejak masih di kelas Moto2.
”Jujur, saat ini saya jauh lebih menyadari apa yang terjadi tiga bulan lalu daripada saat saya meraih itu. Jadi, saya merasa seperti jauh lebih menyadari gelar juara itu saat ini dibandingkan dengan saat saya meraih itu di Misano,” ujar Quartararo. ”Tentu saja, itu sungguh luar biasa. Namun, saya super fokus dan bertekad untuk bekerja pada 2022, membawa banyak motivasi dari hasil tahun lalu,” kata pebalap berusia 22 tahun itu.
Motivasi itu, salah satunya, membuat Quartararo terus berlatih dengan serius selama jeda musim dingin. Dia ingin berada dalam kondisi fisik terbaik untuk menghadapi persaingan 2022, dan mempertahankan gelar juara.
”Tentu ini menjadi musim dingin yang berbeda dengan banyak kejadian setelah gelar 2021. Bagi saya, hal itu sangat bagus karena bisa merayakan itu dengan menyenangkan bersama tim, bersama keluarga, teman-teman,” ucap Quartararo.
Anda tidak bisa melupakan mereka, hingga musim ini dimulai dan menjalani beberapa balapan awal, Anda tidak bisa benar-benar tahu siapa yang akan menjadi lawan terbesar.
”Namun, jujur, saya tidak pernah berhenti latihan. Saya tidak pernah benar-benar jeda latihan lebih dari tiga hari. Jadi, saya banyak berlatih, dan seperti saya katakan sebelumnya, bagi saya motivasinya adalah berusaha mengulang pencapaian yang sama pada 2022,” kata Quartararo.
”Musim 2021 sangat membantu saya untuk lebih yakin lagi pada diri saya sendiri, menjadi lebih percaya diri. Jadi, tentu ini merupakan jeda musim dingin yang sangat positif, dan saya super siap, serta saya ingin mengawali sesegera mungkin,” ujar pebalap bernomor 20 itu.
Tes pramusim
Quartararo akan mengawali persiapan krusial dengan menjalani tes pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia, 5-6 Februari. Ini pertama kali dia akan kembali memacu motor MotoGP YZR-M1 yang musim ini mengalami perbaikan mesin, khususnya untuk meningkatkan kecepatan puncak. Paket motor baru diharapkan melengkapi kekuatan Quartararo yang musim lalu menunjukan performa terbaiknya, percaya diri, sabar, dan konsisten.
”Fabio mengawali musim lalu dengan ’ledakan’. Dia memenangi balapan kedua tahun itu, kemudian balapan ketiga, dan dia benar-benar menggelinding serta berada dalam misi di sepanjang tahun lalu. Saya pikir kami melihat yang terbaik dari Fabio tahun lalu, dia memenangi lima balapan di sepanjang tahun, tetapi lebih dari memenangi balapan-balapan itu, konsistensi adalah sesuatu yang sangat penting jika ingin memenangi kejuaraan dunia,” kata Managing Director Yamaha Motor Racing Lin Jarvis.
Jarvis berpendapat, Quartarao akan mengawali tahun ini dengan sebagian beban terlepas dari pundaknya karena meraih gelar juara pertama itu sangat penting bagi pebalap mana pun. Hal itu memberi keyakinan kepada setiap pebalap bahwa mereka bisa melakukannya.
”Sekarang, melakukan itu tidak akan mudah karena Anda tahu, level kompetisi dalam MotoGP sangat tinggi. Namun, saya tidak melihat Fabio sebagai pebalap yang membawa banyak tekanan, Anda tahu, dia gembira, dia menikmati, dia cepat, dia bekerja sangat baik dengan motor, bersama timnya. Jadi, saya memiliki harapan yang tinggi kepada Fabio musim ini,” ucap Jarvis.
Dia menambahkan, tim Yamaha telah membuktikan bisa sangat kompetitif tahun lalu, menjadi juara dengan memenangi enam balapan. ”Jadi, saya sangat yakin kami memiliki potensi besar tahun ini. Target terbaik yang bisa saya harapkan adalah 1-2 di dalam kejuaraan sangat sulit karena level persaingan sangat tinggi. Melawan enam pabrikan dengan banyak pebalap tim pabrikan, dan musim sangat panjang, 21 balapan, apa pun bisa terjadi,” kata Jarvis.
”Namun, saya memasuki musim ini dengan kepercayaan diri, dan misi kami adalah berusaha memenangi gelar juara pebalap, konstruktor, dan tim. Tidak mudah, tetapi kami akan mengerahkan yang terbaik dan melihat apa yang bisa kami lakukan,” kata Jarvis.