Fabio Quartararo bisa kembali menikmati balapan dan mengambil risiko demi kemenangan setelah mengunci gelar juara dunia MotoGP di Misano. Dia tidak perlu lagi memikirkan klasemen yang sempat memaksanya bermain aman.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
PORTIMAO, KAMIS — Fabio Quartararo bisa kembali menjalani balapan dengan lepas tanpa memikirkan klasemen pebalap dalam persaingan juara MotoGP. Setelah mengunci gelar juara di Misano dua pekan lalu, pebalap tim Monster Energy Yamaha itu bisa kembali ke pola pikir di awal musim, yaitu memenangi setiap balapan.
Saat masih dalam persaingan juara, pebalap berusia 22 tahun itu sempat memilih bermain aman demi menjaga peluang juara tidak pupus. Namun, Quartararo mampu mengunci gelar juara dunia MotoGP musim 2021 dalam seri Emilia Romagna di Sirkuit Misano, dua pekan lalu. Dia finis keempat setelah start dari posisi ke-15. Gelar juara itu dia raih menyusul pesaing satu-satunya, pebalap Ducati Francesco Bagnaia, terjatuh saat memimpin balapan.
Gelar juara itu memupus seluruh ketegangan yang dialami oleh Quartararo, khususnya dalam beberapa balapan terakhir. Bahkan, dia harus mengubah pendekatan dengan bermain aman supaya tidak kehilangan poin dan merusak peluang juara. Itulah mengapa ketika finis kedua pada seri San Marino dan Amerika, Quartararo menilai itu hasil yang sangat penting dan menggembirakan.
Kini, menjelang balapan kedua di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal, 5-7 November, Quartararo kembali pada pola pikir di awal musim, yaitu mengambil risiko untuk memenangi balapan. Dia ingin mengulang kemenangan di Sirkuit Algarve seperti pada April lalu.
”Perlu beberapa waktu, tetapi euforia menjuarai MotoGP 2021 akhirnya tenggelam. Sekarang saya tidak perlu lagi memikirkan klasemen dan poin terus menerus. Saya bisa kembali ke pola pikir kami ketika kami datang ke sini di awal tahun ini,” ungkap Quartararo di laman yamahamotogp.
Menurut pebalap asal Perancis ini, timnya masih punya target menjadi yang terdepan seperti di awal kejuaraan karena masih memiliki persaingan juara tim dan konstruktor.
”Kami menjalani balapan yang luar biasa di trek ini pada seri Portugal. Pace-nya sangat cepat, jadi saya sangat penasaran melihat apa yang bisa kami lalukan akhir pekan ini,” ujar pebalap Perancis pertama yang menjadi juara MotoGP itu.
Quartararo akan menghadapi persaingan yang ketat di Algarve karena para pebalap lain juga akan menjalani akhir pekan ini dengan lepas. Bagnaia yang gagal memperpanjang persaingan juara bertekad memberikan yang terbaik dalam dua balapan terakhir musim ini.
”Bagus memiliki beberapa hari istirahat setelah Misano untuk memulihkan energi sebelum menjalani dua balapan terakhir musim ini. Persaingan juara pebalap telah selesai, tetapi kami harus tetap fokus. Target kami adalah meraih hasil terbaik di setiap akhir pekan balapan, jadi saya datang ke Portimao siap menjalani balapan dengan bagus,” ungkap Bagnaia.
Menurut yang disapa Pecco ini, pada balapan terakhir di Sirkuit Algarve, dirinya bisa meraih podium meskipun mengawali balapan cukup jauh dari belakang. Hal itu mendorongnya untuk kembali bersaing meraih kemenangan. Pada April lalu, Bagnaia mengawali balapan seri Portugal dari posisi ke-11, tetapi dia bisa finis di posisi kedua.
”Kami harus berusaha meraih poin sebanyak mungkin untuk meraih posisi kedua dalam kejuaraan dan berusaha mengamankan gelar juara tim dan konstruktor. Saya yakin kami bisa melakukan dengan baik di sini di Portugal,” ujar Bagnaia dikutip Crash.
Menebus kesalahan
Rekan setim Bagnaia di Ducati, Jack Miller, menjadikan balapan di Algarve ini untuk menebus kesalahan pada balapan pertama. April lalu, dia gagal menyelesaikan balapan karena terjatuh. Pebalap asal Australia itu juga berjuang mengakhiri paceklik podium yang berlangsung sembilan seri. Dia meraih dua kemenangan musim ini di Jerez dan Le Mans, serta podium terakhirnya diraih saat finis ketiga di Barcelona.
Kami menjalani balapan yang luar biasa di trek ini pada seri Portugal. Pace-nya sangat cepat, jadi saya sangat penasaran melihat apa yang bisa kami lalukan akhir pekan ini.
”Saya senang kembali balapan di Portugal. Sirkuit Internasional Algarve merupakan trek yang luar biasa dan saya mendapat banyak kesenangan. Sayangnya, terakhir kali kami menjalani balapan di sini, saya tidak bisa mengakhiri akhir pekan seperti yang kami harapkan. Setelah kecelakaan pada putaran keenam, saya terpaksa keluar balapan. Jadi saya kembali ke Portimao bertekad untuk melakukan penebusan bagi diri saya dan berjuang meraih hasil bagus,” ujar Miller yang kini di posisi kelima klasemen pebalap.
”Ini merupakan balapan di pengujung tahun dan saya ingin mengakhiri musim ini dengan baik. Kami masih bersaing untuk gelar pabrikan dan tim, jadi saya akan mengerahkan semua yang saya bisa untuk membantu Ducati dan tim meraih dua target tersebut,” tutur Miller.
Balapan akhir pekan ini juga memberi motivasi lebih bagi mantan pebalap Yamaha yang kini membela Aprila, Maverick Vinales. Pebalap asal Spanyol itu dalam motivasi tinggi melanjutkan performa apik di Misano dua pekan lalu, saat dia start dari posisi ke-19 dan finis di urutan kesembilan. Ini merupakan hasil terbaik Vinales dengan motor RS-GP yang masih dia pelajari potensinya.
”Saya datang ke Portimao dengan perasaan yang sangat bagus. Langkah maju di Misano memiliki makna lebih dibandingkan posisi akhir. Kami melakukan banyak hal pada RS-GP yang berakhir dengan peningkatan nyata, di mana kami juga harus bisa menunjukan itu di sini. Itulah target kami, terus meraih memahami motor baru ini dan ikatan kimia dengan gaya membalap saya,” ungkap Vinales, yang memacu Aprilia RS-GP sejak seri Aragon.
Vinales menjadikan musim ini sebagai persiapan awal menghadapi persaingan musim 2022. Dia fokus memahami karakter RS-GP yang bermesin V4, setelah memacu Yamaha YZR-M1 yang bermesin empat silinder segaris selama lebih dari 4 musim.
”Itu membantu kami untuk bersiap dengan lebih baik untuk 2022, dan selain itu, kami akan berusaha meraih sejumlah hasil bagus sebelum musim ini berakhir,” ujar rekan setim Aleix Espargaro itu.