Chelsea menetapkan misi wajib menang pada laga tandang ke markas Manchester City, Sabtu, demi menjaga persaingan juara liga. Hingga pekan ke-21, kedua tim berselisih 10 poin di klasemen.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LONDON, SABTU - Laga tandang melawan Manchester City, Sabtu (14/1/2022) pukul 19.30 WIB, di Stadion Etihad menjadi kesempatan terbaik Chelsea untuk menjaga persaingan gelar juara Liga Inggris. Hanya kemenangan yang bisa membantu Chelsea untuk memangkas selisih 10 poin dari City, tim pemuncak klasemen. Andai kalah, Manajer Chelsea Thomas Tuchel berpikir untuk melupakan trofi liga di musim ini.
Sejak tersingkir dari posisi puncak klasemen Liga Inggris pada pekan ke-15 usai tersungkur 2-3 dalam derbi London lawan West Ham United, performa Chelsea di liga menurun drastis. Dalam tujuh laga terakhir, Chelsea hanya meraih 10 poin dari dua kali menang, empat kali seri, dan sekali kalah.
Dibandingkan dengan tim lain, hasil laga dalam tujuh pekan terakhir itu menempatkan ”Si Biru” hanya berada di posisi ketujuh. Hal itu tentu kontras dengan performa City yang selalu meraih kemenangan sejak menyegel posisi puncak pertama kali di musim ini pada pekan ke-15.
Kondisi itu membuat Chelsea kian sulit mengejar City. Chelsea baru mengoleksi 43 poin di posisi kedua, sedangkan City nyaman di pucuk peringkat dengan 53 poin. Padahal, Chelsea sempat menguasai klasemen pada pekan kelima hingga pekan ke-14.
Tuchel menilai, City adalah rujukan terbaik untuk setiap tim yang ingin menjadi juara di Liga Inggris. Ketika tim lain menderita akibat badai cedera dan Covid-19 sejak akhir 2021, ”The Citizens” bisa mengatasi rintangan itu sehingga bisa konsisten meraih kemenangan.
”Perbedaan terbesar di musim ini yang saya ketahui adalah mereka (City) mengatasi masalah cedera dan situasi Covid lebih baik dari tim manapun. Untuk bersaing dengan City, Anda harus mampu mengatasi setiap kondisi karena mereka adalah tolok ukur dan tim terbaik di Inggris saat ini,” kata Tuchel kepada pers jelang laga, Jumat (14/1/2022).
Tuchel menambahkan, kompetisi masih panjang dan segalanya masih bisa terjadi. Tetapi, ia menekankan, timnya wajib meraih poin penuh ketika bertandang ke markas City.
”Mungkin peluang juara kami akan hilang jika kalah. Siapa yang tahu,” katanya.
Belajar dari kesalahan
Setelah tiga kali beruntun mengalahkan City di musim lalu, Chelsea di era Tuchel akhirnya menelan kekalahan perdana dari City pada pekan keenam musim ini. Tampil di Stadion Stamford Bridge, Si Biru mengakui keunggulan City 0-1.
Dalam laga itu, Chelsea tampil dengan taktik yang sedikit berubah daripada tiga duel sebelumnya. Tuchel menurunkan formasi 3-5-2 untuk mengakomodasi duet Romelu Lukaku dan Timo Werner di lini depan.
Mungkin peluang juara kami akan hilang jika kalah. Siapa yang tahu.
Pada tiga laga musim lalu, Chelsea menghadapi City dengan formasi 3-4-2-1. Satu penyerang tunggal berperan sebagai false nine yang bisa hadir dari lini tengah. Kemudian, dua pemain di belakang penyerang itu tampil lebih melebar untuk menghukum City melalui serangan balik dari dua sisi sayap.
Tuchel mengakui, perubahan formasi itu menyebabkan timnya kalah. Tidak hanya gagal mendapat poin, Chelsea juga gagal menghasilkan satu pun tembakan ke gawang City. Laga itu menjadi yang pertama bagi Chelsea gagal mengkreasikan ancaman kepada kiper lawan di era Tuchel, yang dimulai akhir Januari 2021.
Oleh karena itu, manajer berkebangsaan Jerman itu mengungkapkan, timnya akan tampil dengan pola dan pendekatan taktik yang berbeda di Etihad. Cara itu adalah buah dari hasil belajarnya atas kekalahan menyakitkan itu.
”Saya melakukan pendekatan taktik yang keliru, sehingga kami bermain sangat pasif. Kami akan tampil lebih baik karena kami tidak sepatutnya tampil seperti di duel pertama,” ujar Tuchel.
Untuk laga melawan City, Tuchel memastikan akan kehilangan empat pemain. Mereka adalah Trevor Chalobah, Reece James, dan Ben Chilwell yang masih cedera, lalu Andreas Christensen menjadi pemain baru yang positif Covid-19 di skuad Si Biru.
Sapu bersih
Sementara itu, Ilkay Guedogan, gelandang City, mengungkapkan, timnya mematok target untuk menyapu bersih tiga gelar mayor musim ini. Pada musim 2020-2021, City nyaris meraih treble winner tetapi misi itu dua kali digagalkan Chelsea.
City kalah dari Chelsea di semifinal Piala FA. Lawan yang sama menguapkan pula mimpi The Citizens meraih gelar Liga Champions perdana dalam sejarah klub yang telah berusia 141 tahun itu. Pada dua laga itu, City tumbang dengan skor identik 0-1.
Berdasarkan pengalaman itu, Guendogan menilai, timnya tidak boleh berhenti bekerja keras di sisa musim ini. Pemain tim nasional Jerman itu mengatakan, City telah membuktikan bisa keluar dari situasi sulit di awal musim ketika kehilangan Kevin De Bruyne dan Phil Foden.
“Kami bisa meraih hasil positif di setiap laga demi mengejar target di musim ini hanya dengan bekerja lebih keras dan tidak banyak berbicara,” kata Guendogan dilansir Daily Mail.
Legenda timnas Inggris, Rio Ferdinand, menilai, ramuan utama City utnuk tampil dominan di liga musim ini adalah kokohnya lini belakang. Hingga pekan ke-21, City baru kemasukan 13 gol.
Tidak hanya tampil tangguh menjaga gawang dari kebobolan, para bek City juga aktif menyumbang gol. Sebanyak tujuh gol telah disumbangkan pemain belakang The Citizens di liga.
Jumlah gol itu setara 13 persen dari total 53 gol yang telah dihasilkan anak asuh Guardiola di Liga Inggris musim ini. Tak hanya itu, mereka juga menyumbangkan delapan assist.
“Joao Cancelo, Kyle Walker, dan Ruben Dias adalah para pemain yang tampil fenomenal di tahun 2021. Mereka menghadirkan susunan lini belakang terbaik saat ini,” ujar Ferdinand seperti dikutip Manchester Evening News. (AFP)