Singapura yang menelan kekalahan di laga sebelumnya bertekad bangkit saat meladeni Indonesia di semifinal Piala AFF. Timnas Indonesia mewaspadai kebangkitan Singapura. Para pemain diminta bermain selayaknya partai final.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim nasional sepak bola Indonesia mewaspadai kebangkitan Singapura pada pertemuan leg pertama babak semifinal Piala AFF di Stadion Nasional, Singapura, Rabu (22/12/2021) pukul 19.30 WIB. Singapura yang menelahan kekalahan 0-2 dari Thailand di laga sebelumnya bertekad tampil lebih baik di hadapan pendukung mereka.
Pertandingan babak semifinal Piala AFF akan berlangsung dalam dua leg. Leg kedua akan digelar di tempat yang sama pada Sabtu (25/12). Hasil pertandingan pada leg pertama belum menentukan tim mana yang lolos ke babak final.
Pelatih Indonesia Shin Tae-yong, dalam jumpa pers prapertandingan, Selasa (21/12), enggan meremehkan Singapura yang baru saja menelan kekalahan dari Thailand. Menurut Shin, Singapura akan memaksimalkan keuntungan sebagai tuan rumah dengan memanfaatkan dukungan dari penonton di stadion.
Shin mengatakan, laga pertama dan kedua di fase penyisihan grup bisa dikatakan sebagai ajang pemanasan dan mengondisikan pemain dalam mengikuti Piala AFF. Setelah dua pertandingan awal itu, Shin menekankan kepada pemainnya bahwa setiap laga berikutnya adalah final. Oleh sebab itu, para pemain Indonesia dituntut tampil habis-habisan.
Karena saya menganggap Singapura tim bagus, jadi 1 persen pun kita tak boleh lengah.
”Karena saya menganggap Singapura tim bagus, jadi 1 persen pun kita tak boleh lengah,” ucap Shin. Singapura adalah tim yang punya tradisi kuat di Piala AFF. Negara yang terletak di Semenanjung Malaya itu pemegang empat kali gelar juara Piala AFF. Indonesia pernah dipecundangi Singapura pada 2004 di partai puncak Piala AFF yang saat itu masih bernama Piala Tiger.
Kepiawaian Singapura dalam bertransisi dari menyerang ke bertahan atau sebaliknya menjadi perhatian khusus Shin. Hal itu diketahuinya dari rekaman pertandingan Singapura melawan Thailand.
Dalam lima pertemuan terakhir menghadapi Singapura di Piala AFF, Tim ”Garuda” memetik dua kali kemenangan, satu kali imbang, dan dua kali kalah. Pada pertemuan sebelumnya di Piala AFF 2018, Timnas Indonesia dibekuk 0-1 oleh Singapura pada babak penyisihan grup.
Indonesia masih belum akan diperkuat penyerang klub Liga Slowakia FK Senica, Egy Maulana Vikri, yang baru tiba di Singapura. Shin memberikan waktu bagi Egy untuk beristirahat. Egy diperkirakan baru akan memperkuat Indonesia di leg kedua.
Secara khusus, Shin meminta anak asuhnya untuk tampil lebih berhati-hati agar tidak mendapat lebih banyak kartu kuning. Sejauh ini Indonesia menjadi tim penerima kartu kuning terbanyak di Piala AFF dengan total sembilan kartu kuning.
Tim agresif
Pelatih Singapura Tatsuma Yoshida memandang Indonesia sebagai tim yang agresif karena diperkuat pemain-pemain muda. Ia mengaku sempat mengintip laga antara Indonesia dan Vietnam di penyisihan grup.
Baginya, Indonesia adalah tim yang bisa sangat solid dalam bertahan dan menyengat lewat serangan balik. Yoshida menyebut telah mengantongi strategi untuk meredam agresivitas Indonesia.
Momen terakhir Singapura menjejakkan kaki ke babak semifinal terjadi pada pergelaran Piala AFF 2012. Singapura yang saat itu dilatih Radojko Avramovic sukses merengkuh gelar juara seusai menundukkan Thailand, 3-2, di babak final. Memori manis itu yang kini coba diulangi Singapura di bawah arahan Tatsuma Yoshida.
Namun, para penggawa Singapura sempat tertekan seusai kalah dari Thailand di laga pamungkas Grup A. Kekalahan itu juga membuat Singapura gagal menjadi pemuncak grup. Lebih menyakitkan lagi, Thailand mampu unggul meski hanya menurunkan pemain lapis kedua.
Kenyataan itu memantik amarah pendukung Singapura. Mereka balik mencemooh para pemain timnas Singapura. Hal itu sempat membuat Yoshida dan para pemainnya bersedih. Kiper Singapura, Hassan Sunny, mengaku terkejut atas perlakuan pendukung mereka.
”Tapi saya yakin itu hanya dilakukan sebagian orang dan kami tidak bisa menilai semua penggemar dengan cara yang sama. Kami punya keuntungan dengan bermain di kandang. Maka, kami membutuhkan dukungan dari seluruh negeri,” kata Sunny dalam konferensi pers prapertandingan.
Sunny dan rekan-rekannya bisa bernapas lega karena antusiasme para pendukung tidak memudar. Mereka tetap ingin menyaksikan ”The Lions” bertarung di semifinal setelah sekian lama.
Tiket babak semifinal leg pertama yang dijual untuk pendukung Singapura dikabarkan telah habis terjual. Sebagai tuan rumah, Singapura mendapat jatah 50 persen tiket dari total kapasitas stadion.
Stadion Nasional berkapasitas 55.000 tempat duduk. Akan tetapi, karena pandemi Covid-19, hanya 10.000 tempat duduk yang bisa diisi. Dengan begitu, Singapura setidaknya akan mendapat dukungan dari 5.000 orang pendukungnya.
Yoshida berharap para pendukung bisa memenuhi kursi stadion dan memberikan dukungan kepada timnya. ”Kami percaya pendukung tetap bersama kami. Besok kami menunggu kedatangan mereka. Kami akan tampil 100 persen demi para pendukung,” ujar Yoshida.