Indonesia memperlihatkan seni bertahan tingkat tinggi ketika menahan favorit juara Piala AFF 2020, Vietnam, 0-0, Rabu malam. Peluang tim ”Garuda” lolos ke semifinal pun terbuka lebar. Mereka hanya butuh menahan Malaysia.
Oleh
I Gusti Agung Bagus Angga Putra
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim nasional sepak bola Indonesia memamerkan fleksibilitas taktik saat menahan juara bertahan Piala AFF, Vietnam, 0-0 di Stadion Bishan, Singapura, Rabu (15/12/2021). Berkat seni bertahan tingkat tinggi pada laga itu, tim ”Garuda” memiliki peluang besar lolos ke semifinal.
Berbeda dengan dua laga sebelumnya, di mana lini belakang Indonesia selalu kebobolan, kemarin, para pemain Indonesia tampil disiplin dalam bertahan. Menyadari tingginya kualitas Vietnam, favorit juara, Pelatih Indonesia Shin Tae-yong menginstruksikan timnya untuk tampil ekstra defensif pada laga itu.
Pelatih asal Korea Selatan itu menumpuk pemain belakang dalam formasi 5-4-1. Taktik itu kontras jika dibandingkan dengan melawan Kamboja dan Laos. Pada dua laga sebelumnya itu, Indonesia tampil ofensif dan mencetak banyak gol, yaitu sembilan.
”Pemain nomor 10 dan 19 Vietnam sangat berbahaya. Absennya Elkan (Baggott, bek Indonesia) membuat pertahanan melemah. Mau tidak mau, kita menggunakan lima bek. Gelandang pun difokuskan agar lebih banyak bertahan daripada menyerang,” kata Shin dalam konferensi pers seusai laga itu.
Shin menyebut kualitas timnas Indonesia masih belum mampu mengimbangi Vietnam, tim yang kini dijuluki ”Raja Asia Tenggara”. Sejak ditangani pelatih Park Hang-seo pada 14 November 2017, Vietnam mencatatkan 14 kemenangan dari 18 laga melawan tim-tim dari Asia Tenggara. Mereka belum pernah kalah karena empat laga lainnya berakhir imbang.
Atas dasar itulah, Shin meminta para pemainnya tampil sabar dan tetap menjaga fokus hingga menit-menit akhir. Pada akhirnya, taktik tersebut efektif meredam agresivitas Vietnam.
Kemampuan para pemain semakin meningkat. Mereka mau berusaha memahami taktik dan tim ini semakin baik. Dengan ini, saya semakin yakin kami akan terus berkembang.
Sejak awal hingga akhir laga itu, Vietnam tampil menekan dan terus mengepung pertahanan Indonesia. Pergerakan yang cair serta kualitas fisik dan teknik tinggi para pemain Vietnam kian menyulitkan Indonesia untuk keluar dari tekanan.
Meski beberapa kali mampu membongkar pertahanan Garuda, barisan belakang Indonesia tampil disiplin dalam menutup ruang tembak Vietnam. Para pemain Vietnam, yang kesulitan masuk ke kotak penalti Indonesia, cenderung melepaskan tembakan jarak jauh yang tidak efektif. Tak heran, dari 21 kali tembakan Vietnam, hanya satu yang mengarah tepat ke gawang Indonesia.
Trio pemain belakang Indonesia, yaitu Fachrudin Aryanto, Alfeandra Dewangga, dan Rizky Ridho, tampil menawan dalam menutup ruang tembak Vietnam. Selain tampil disiplin, mereka juga tidak mudah terpancing dengan permainan cair para penyerang Vietnam.
”Kami sebenarnya ingin memenangi pertandingan ini. Sebagai pemain, kami bekerja keras bersama-sama hari ini. Kami senang walau hanya dapat satu poin,” kata Dewangga.
Hasil imbang itu menjaga posisi Indonesia di puncak Grup B dengan koleksi tujuh poin dari tiga laga. Mereka unggul selisih gol atas Vietnam, tim peringkat kedua di grup itu.
Menatap Malaysia
Pada laga berikutnya. yaitu pada Minggu (19/12), Indonesia akan ditantang Malaysia yang kini menghuni peringkat ketiga dengan enam poin. Indonesia hanya membutuhkan minimal hasil imbang kontra Malaysia guna meraih tiket ke semifinal.
Indonesia kini tengah berada dalam kepercayaan diri yang cukup tinggi setelah bisa menahan imbang Vietnam. Kondisi tersebut menjadi modal bagus bagi Indonesia saat menghadapi Malaysia. Pada laga sebelumnya, Malaysia dibekap Vietnam, 0-3.
”Para pemain mengikuti sepak bola dan filosofi yang saya inginkan. Kemampuan para pemain semakin meningkat. Mereka mau berusaha memahami taktik dan tim ini semakin baik. Dengan ini, saya semakin yakin kami akan terus berkembang,” ujar Shin, mantan pelatih timnas Korsel yang menyingkirkan Jerman pada babak penyisihan grup Piala Dunia Rusia 2018.
Adapun Park menyayangkan hasil imbang yang diraih timnya mengingat mereka bisa terus tampil menekan sepanjang pertandingan. Meski hanya mampu meraih satu poin, Park tak terlalu risau karena merasa masih yakin mampu membawa Vietnam lolos ke semifinal.
”Malaysia dan Indonesia masih harus bertarung untuk menentukan tempat di semifinal, sedangkan kami akan melawan Kamboja. Saat melawan Kamboja, kami akan bermain bagus guna meraih poin dan lolos ke semifinal,” ujarnya.