Kekalahan 0-1 AC Milan dari Napoli menjadi kado Natal indah bagi saudara muda yang jadi rival sekotanya, Inter Milan. Dengan kekalahan itu, Inter Milan pun resmi menggenggam gelar juara musim dingin Serie A Liga Italia.
Oleh
Adrian Fajriansyah
·4 menit baca
MILAN, SENIN — Kekalahan yang diderita AC Milan, 0-1, dari tim tamu Napoli dalam pekan ke-18 Serie A Liga Italia, Senin (20/12/2021), menjadi kado Natal yang indah untuk rival sekotanya, Inter Milan. Kekalahan klub berjuluk ”Si Setan Merah” itu membuat saudara mudanya, Inter Milan, resmi menggenggam gelar juara musim dingin atau paruh musim Serie A musim ini.
AC Milan tidak mungkin lagi menyalip Inter Milan untuk merebut juara musim dingin dalam pekan ke-19 pada tengah pekan ini atau sebelum jeda libur Natal dan Tahun Baru. Hasil itu membuat klub berjuluk ”Il Rossoneri” atau ”Si Merah Hitam” ini melorot ke urutan ketiga dengan 39 poin dari 18 laga.
Poin AC Milan sama dengan Napoli. Namun, Napoli berhak naik ke peringkat kedua karena unggul selisih gol atas AC Milan. Adapun Inter Milan berada di puncak klasemen dengan 43 poin dari 18 laga. Dengan begitu, klub berjuluk ”Si Ular Besar” itu tidak mungkin lagi disusul Napoli dan AC Milan walaupun kalah dalam laga pekan ke-19 nanti.
Juara musim dingin atau campione d’inverno adalah gelar tidak resmi yang diberikan kepada pemuncak klasemen Serie A pada pertengahan musim. Secara tradisional, gelar ini menjadi indikator siapa klub yang kemungkinan merengkuh scudetto atau juara Serie A pada akhir musim ini, yakni dengan persentase peluang 67 persen.
Hanya beberapa klub yang gagal meraih scudetto dengan status juara musim dingin. Sejak 2004-2005, ada dua tim yang menjadi juara musim dingin, tetapi tidak mengangkat trofi Serie A pada akhir musim, yakni Napoli pada musim 2015/2016 dan 2017/2018, serta AC Milan pada musim lalu.
Tren buruk berlanjut
Bagi AC Milan, kekalahan itu menambah panjang tren buruk mereka dalam sebulan terakhir. Setelah menahan imbang Inter Milan pada 8 November, Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan tampil bak roller coaster. Mereka mengalami kekalahan perdana pada Serie A musim ini dari Fiorentina dengan skor 3-4 pada 21 November. Sepekan kemudian, mereka mengalami kekalahan kedua beruntun, yakni dari Sassuolo, dengan skor 1-3.
AC Milan sempat menang atas Genoa, 3-0, pada 2 Desember dan menang atas Salernitana, 2-0, pada 4 Desember. Namun, mereka mesti bersusah payah untuk menahan imbang Udinese, 1-1, pada 12 Desember sebelum takluk 0-1 dari Napoli. Adapun gol kemenangan Napoli lahir dari tandukan pemain sayap Elif Elmas seusai menerima umpan tendangan sudut gelandang Piotr Zielinski pada menit kelima.
Secara keseluruhan, mereka cuma mengumpulkan tujuh poin dari maksimal 18 poin yang tersedia dalam enam pekan terakhir. Kendati demikian, Pelatih AC Milan Stefano Pioli menganggap tidak ada yang salah dengan penampilan timnya. Dalam laga jumpa Napoli, dia justru menilai, itu salah satu penampilan terbaik anak asuhannya.
AC Milan dianggap menunjukkan serangan, intensitas, dan fokus permainan tingkat tinggi. ”Saya pikir kami membuktikan malam ini bahwa kami tidak kelelahan (menjalani laga Serie A dan Liga Champions yang padat). Kami bisa bermain dengan kualitas lebih. Dari segi serangan, fisik, dan determinasi, saya melihat tim menampilkan salah satu permainan terbaik kami pada musim ini,” ujar Pioli dilansir Football-Italia.
Pioli berdalih, biang kerok kekalahan timnya justru kinerja wasit yang secara kontroversi menganulir gol gelandang Franck Kessie pada menit ke-90 atau jelang laga berakhir. Dari analisis VAR, gol Kassie dibatalkan karena penyerang Olivier Giroud dinilai offside.
”Bagaimana mungkin Giroud yang tergeletak di bawah bek lawan, Juan Jesus, dianggap bisa merusak permainan lawan. Tidak mungkin Giroud menghalangi Jesus. Kaki Giroud melebar, dia berusaha segala cara untuk menyingkir,” kata pelatih berusia 56 tahun tersebut.
Napoli bergairah lagi
Adapun kemenangan itu telah mengembalikan gairah Napoli untuk bersaing di papan atas klasemen. Napoli sejatinya menjadi kejutan besar musim ini. Klub berjuluk ”Keledai Biru” ini berhasil memimpin klasemen dengan meyakinkan dari pekan ke-4 hingga ke-15.
Akan tetapi, bensin Napoli seolah mulai habis susai ditahan imbang Verona, 1-1, pada 8 November. Setidaknya, dari enam laga terakhir, mereka tiga kali kalah, yakni 2-3 dari Inter Milan pada 22 November, 2-3 dari Atalanta pada 5 Desember, dan 0-1 dari Empoli pada 13 Desember. Kekalahan dari Empoli cukup mengejutkan sebab Napoli bermain di kandang sendiri dan memiliki materi pemain jauh di atas lawannya tersebut.
Itu merupakan kemenangan penting yang dapat mendorong kami untuk terus maju.
Maka itu, kemenangan atas AC Milan sangat berarti untuk menumbuhkan kembali kepercayaan diri. ”Kami baru saja mengalami dua kekalahan beruntun di Serie A. Itu membuat antusiasme sedikit menghilang. Namun, malam ini, kami tampil dengan baik dan membuktikan mampu bangkit dari tekanan,” kata Pelatih Napoli Luciano Spalletti.
Zielinski mewakili para pemain juga menunjukkan antusiasme untuk terus bersaing mengejar scudetto sampai akhir musim. ”Itu merupakan kemenangan penting yang dapat mendorong kami untuk terus maju. Meskipun kehilangan banyak pemain penting, kami masih membuktikan bahwa kami bisa menantang siapa pun dan kami salah satu tim yang hebat,” kata pemain asal Polandia tersebut.