Persaingan juara antara Max Verstappen dan Lewis Hamilton memasuki fase krusial saat F1 bergulir perdana di Arab Saudi, akhir pekan ini. Verstappen akan juara jika meraih 18 poin lebih banyak daripada Hamilton di Jeddah.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
JEDDAH, SELASA — Sirkuit jalan raya Jeddah bisa menjadi saksi juara baru Formula 1 dalam balapan pertama di Arab Saudi akhir pekan ini. Trek sepanjang 6,174 kilometer itu menghadirkan 50 putaran yang menjadi gelanggang persaingan Max Verstappen dan Lewis Hamilton yang semakin panas. Perebutan gelar juara antara dua pebalap yang mewakili generasi berbeda itu, bisa berakhir di Jeddah jika Verstappen mendapat tambahan 18 poin lebih banyak dari Hamilton.
Balapan F1 pertama kali di Arab Saudi, Senin (6/12/2021) dini hari waktu Indonesia, menjadi pertaruhan besar bagi Verstappen dan Hamilton. Pun, tim mereka, Red Bull dan Mercedes, merasakan tekanan besar untuk memberi setelan mobil terbaik bagi pebalapnya. Ini bukan tantangan mudah, karena trek jalan raya terpanjang itu, baru pertama kali dipakai menggelar balapan F1. Semua tim dalam posisi sama, tidak memiliki data yang ideal untuk menentukan setelan dasar mobil.
Setiap tim kini menggantungkan diri pada data simulasi untuk membaca sirkuit jalan raya tercepat itu. Mobil F1 bisa melesat hingga 322 kilometer per jam, dengan kecepatan rata-rata 252,8 kilometer per jam di Jeddah berdasarkan simulasi. Balapan pun akan berlangsung dalam kecepatan tinggi dengan tiga zona drag reduction system (DRS). Jika FIA mengesahkan tiga zona DRS itu, waktu satu putaran dalam balapan 50 putaran berkisar 1 menit 33,8 detik, sedangkan dalam kualifikasi mencapai 1 menit 27,9 detik.
Karakter sirkuit ini diyakini lebih sesuai dengan mobil Mercedes W12 dibandingkan Red Bull RB16B. Namun, status itu tidak bisa menjadi jaminan Hamilton akan menang di Jeddah. Musim ini, gagal menang di beberapa sirkuit yang dinilai sesuai untuk mobil mereka, seperti di Austria dan Amerika Serikat. Demikian juga Red Bull yang kalah di Interlagos, Brasil, sirkuit di mana mereka berstatus favorit.
Ini (sirkuit) lainnya yang tak diketahui, dan kami melihat ayunan besar performa dalam beberapa balapan terakhir. Jika kita lihat trek di Saudi, saya pikir ini seharusnya sesuai dengan kami. Bagi Lewis, kami telah memiliki mesin yang lebih bertenaga untuk dipasang di mobil, jadi itu akan memberi dia dorongan yang berguna
”Ini (sirkuit) lainnya yang tak diketahui dan kami melihat ayunan besar performa dalam beberapa balapan terakhir. Jika kita lihat trek di Saudi, saya pikir ini seharusnya sesuai dengan kami. Bagi Lewis, kami telah memiliki mesin yang lebih bertenaga untuk dipasang di mobil, jadi itu akan memberi dia dorongan yang berguna,” ungkap Direktur Trackside Engineering Mercedes Andrew Shovlin, Selasa (30/11/2021).
Bagi Red Bull, balapan di Jeddah juga akan mendebarkan jantung. Pebalap andalan mereka, Verstappen, berpotensi juara di sana jika bisa meraih 18 poin lebih atas Hamilton. Verstappen kini unggul delapan poin atas Hamilton, dan akan juara jika memiliki keunggulan 26 poin sebelum balapan terakhir di Yas Marina, Abu Dhabi, Minggu (12/12/2021).
Namun, syarat meraih minimal 18 poin lebih banyak dari Hamilton di Jeddah itu tidak akan mudah. Verstappen perlu finis terdepan dan meraih satu poin dari lap tercepat, dengan Hamilton finis keenam atau lebih rendah. Pebalap asal Belanda itu juga akan juara jika finis terdepan dan Hamilton finis ketujuh atau lebih rendah. Skenario lain adalah, Verstappen finis kedua dan mencetak lap tercepat, sedangkan Hamilton maksimal finis di posisi ke-10. Verstappen juga akan meraih gelar juara pertamanya jika finis kedua, dan Hamilton gagal finis.
Di luar empat skenario itu, Hamilton akan memaksa Verstappen menjalani balapan penentuan di Yas Marina. Hamilton pun bisa mencetak sejarah di Abu Dhabi dengan meraih gelar juara kedelapan.
”Sudah pasti saya tahu ini akan sulit, tetapi saya pikir ini bagus, itu membuat balapan menyenangkan. Saya tentu saja lebih senang jika bisa membuat selisih poin lebih besar, tetapi saat Anda tidak memiliki pace, tidak mungkin melakukan itu. Jadi kami akan berusaha menjadi lebih baik, dan kembali menjadi kuat, khususnya di Saudi di sirkuit jalan raya, dan kemudian kami akan lihat di Abu Dhabi," ujar Verstappen.
Terkait persaingan juara, Hamilton saat ini merasa dalam kondisi yang kuat dan siap menjalani persaingan paling ketat dalam beberapa tahun terakhir. ”Saya merasa sangat bagus, mobil terasa lebih baik dari sebelumnya, dan saya merasa positif menuju dia balapan berikutnya. Saya pikir kedua trek itu akan cukup bagus untuk mobil kami, jadi saya menantikan pertarungan itu,” tegas juara dunia tujuh kali F1 itu.
Dua balapan terakhir ini memberi tekanan yang besar kepada pebalap serta tim Red Bull dan Mercedes. Gelar juara akan ditentukan oleh kejelian tim untuk menyediakan mobil dengan setelah yang tepat bagi pebalap masing-masing.
”Ini akan menjadi (balapan) yang ketat. Trek berikutnya (Jeddah) seharusnya menguntungkan Mercedes, dan Abu Dhabi, dengan modifikasi di sana, siapa yang tahu?” ungkap Kepala Tim Mercedes Christian Horner dikutip Crash.
Perubahan trek Yas Marina
Balapan di Yas Marina, Abu Dhabi, selama ini dikenal sebagai trek Mercedes, dengan enam kemenangan pada 2014-2019. Namun, dominasi itu diusik oleh Verstappen yang meraih kemenangan untuk Red Bull musim lalu. Musim ini, trek juga mengalami perubahan di sejumlah tikungan untuk memperbaiki peluang mendahului.
Perubahan di Yas Marina itu, antara lain, menghilangkan chicane dan melebarkan hairpin di Tikungan 7, menghilangkan empat tekukan tajam di Tikungan 11-14 yang diganti dengan satu tikungan panjang dengan kemiringan aspal, serta melebarkan radius di tikungan 17-20 untuk menciptakan sektor lintasan yang mengalir lebih cepat.
”Ini sudah luar biasa ketat jadi kami menuju balapan-balapan itu dengan keunggulan delapan poin dalam kejuaraan pebalap, kami telah memangkas selisih kejuaraan konstruktor menjadi lima poin. Jadi keduanya berlangsung ketat. Itu fantastis, karena kami kini berada pada klimaks dari kejuaraan dunia ini," ujar Horner.
Klimaks persaingan ini menjadikan balapan F1 musim ini sangat menarik, karena bisa lahir juara dunia baru, serta rekor baru pebalap dengan juara terbanyak jika Hamilton meraih gelar kedelapan.
”Kami harus menang satu dari dua balapan terakhir tersebut, sesederhana itu. Semuanya harus sempurna di sepanjang akhir pekan. Ini hanya antara Max dan Lewis, pebalap lainnya jauh. Mesin Hamilton tidak akan memiliki tenaga seperti akhir pekan di Brasil. Juga, saya tidak berpikir mereka akan menggunakan sayap belakang 'istimewa' mereka di sini karena perbedaan kecepatan puncak lebih kecil. Kami tidak akan menyerah,” kata penasihat Red Bull Racing, Helmut Marko, dikutip De Telegraaf saat balapan di Qatar.
Marko menegaskan, status favorit untuk tim tertentu bukanlah jaminan untuk meraih kemenangan. ”Tahun ini sesuatu sering sekali berbeda dengan prediksi. Di atas kertas, sirkuit di Brasil merupakan peluang terbesar kami, tetapi sebelumnya di Austria yang dinilai sesuai untuk Mercedes, kami bisa menang. Max kehilangan banyak poin di Baku, Silverstone, dan Budapest. Jika berjalan normal, kejuaraan seharusnya sudah menjadi milik kami. Kami harus melawan balik sekarang. Jika Anda tidak bisa mengatasi tekanan, Anda berada di bisnis yang salah,” kata Marko.
Status favorit di Jeddah, juga dinilai oleh Shovlin, memerlukan kejelian untuk menemukan setelan mobil yang tepat, supaya tidak terulang seperti di trek lain di mana Mercedes seharusnya dominan.
”Trek (di Jeddah) seharusnya sesuai dengan mobil (kami), tetapi kami mungkin juga mengatakan itu di Austin. Kami merasa kami harus bisa melakukan setelan terbaik dan melawan Red Bull di mana mereka memiliki sedikit keunggulan di sana, jadi kami selalu waspada saat menuju balapan dengan memikirkan semua akan berjalan seperti yang kami inginkan,” kata Shovlin.
”Apa yang kami tahu, adalah hal-hal yang perlu kami setel dengan benar, apa yang perlu kami lakukan dengan tepat pada ban-ban dan bagaimana mereka berfungsi, dan itulah yang akan membuat kami sibuk, memastikan kami mengambil semua peluang untuk tiba di sana dalam kondisi yang bagus,” lanjut Shovlin.
”Dengan datang dalam kondisi bagus di sirkuit baru, itu akan menjadi sesuatu yang bagus, untuk kurva pembelajaran jika Anda memiliki mobil yang bagus untuk memulai, Anda dapat meningkatkannya dari sana,” pungkas Shovlin.