Max Verstappen dan Lewis Hamilton ingin menghindari kontroversi Ayrton Senna-Alain Prost dalam penentuan gelar juara Formula 1 musim 1989 dan 1990. Mereka berusaha tampil bersih untuk mengunci gelar juara.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
MEXICO CITY, JUMAT - Perebutan juara Formula 1 antara Max Verstappen dan Lewis Hamilton semakin panas. Kedua pebalap itu hanya terpaut 12 poin dengan sisa lima seri musim ini. Persaingan panas mereka dua kali berujung tabrakan di Silverstone dan Monza. Persaingan itu memunculkan potensi terulangnya penentuan juara secara kontroversial antara Ayrton Senna dan Alain Prost pada 1989 dan 1990.
Pada musim 1989 dalam balapan di Suzuka, Senna memotong jalur Prost hingga keduanya keluar lintasan. Prost tidak bisa melanjutkan balapan dan Senna meneruskan balapan setelah mobilnya didorong oleh para marshal. Namun, Senna didiskualifikasi karena dinilai melakukan kesalahan, sehingga gelar juara menjadi milik Prost. Insiden kembali terulang di Suzuka pada musim 1990, saat Senna dan Prost kembali terlibat insiden hingga keduanya gagal finis. Gelar juara pun menjadi milik Senna, secara kontroversial.
Persaingan gelar juara yang panas dan kontroversial itu berpotensi terjadi akhir musim ini antara Verstappen dan Hamilton. Kedua pebalap itu beberapa kali terlibat persaingan panas, dengan dua kejadian di Silverstone yang memaksa Verstappen gagal finis, serta tabrakan di Monza saat kedua pebalap gagal finis.
Kini, menjelang balapan seri Meksiko, Senin (8/11/2021) mulai pukul 02.00 WIB, Hamilton hanya terpaut 12 poin pebalap Verstappe yang berada di puncak klasemen. Jika gelar juara ditentukan hingga seri terakhir di Abu Dhabi, peluang terjadi insiden seperti Senna-Prost lebih terbuka, karena masing-masing pebalap akan berjuang habis-habisan.
"Saya tidak akan pernah memberi instruksi untuk menabrak siapa pun, tetapi jika mereka bersaing hingga balapan terakhir itu dan siapa pun memimpin dalam perburuan juara, mereka akan saling balapan dengan keras," ujar Kepala Tim Mercedes Toto Wolf dalam wawancara dengan majalah Inggris Daily Mail.
Namun, Hamilton meragukan Wolff, bosnya di Mercedes, menyindir dirinya dan Verstappen akan menjalani balapan seperti Senna-Prost. Dia juga menegaskan ingin meraih gelar juara dengan cara yang benar. "Saya belum membaca apa yang dikatakan Toto, tetapi saya sangat meragukan dia menyindir bahwa itu akan terjadi," ungkap juara dunia tujuh kali Formula 1 itu dalam konferensi pers menjelang balapan seri Meksiko, Kamis (4/11/2021).
Hamilton menegaskan, dirinya dan Mercedes tidak pernah meraih gelar juara dengan cara seperti itu. “Saya tidak pernah memenangi kejuaraan dengan cara itu tidak akan pernah ingin seperti itu. Itulah perspektif saya, sudut pandang saya. Saya di sini untuk menang dengan cara yang benar dan sepenuhnya melalui keterampilan, tekad, serta kerja keras," tegas Hamilton.
"Anda tahu bagaimana saya meraih gelar-gelar juara saya sebelumnya dan saya selalu ingin memenangi itu dengan cara yang benar. Jika akan mengalami kekalahan, juga kalah dengan cara yang benar, secara bermartabat, dan mengetahui bahwa Anda memberikan segalanya dan melakukan semua hal dengan cara yang benar serta bekerja sekeras yang Anda bisa," ujar pebalap asal Inggris itu di laman Formula 1.
"Yang bisa anda lakukan adalah mengerahkan seluruh kemampuan dan bekerja sekeras mungkin bersama tim. Jika itu tidak berhasil, lanjutkan hidup untuk menjalani pertarungan di lain hari," pungkas Hamilton.
Adapun Verstappen menegaskan, dirinya tidak memikirkan persaingan seperti Senna-Prost. Itu kejadian masa lalu, dan dirinya hanya fokus pada persaingan saat ini yang menyisakan lima balapan.
"Saya tidak memikirkan tentang persaingan masa lalu antara dua pebalap, apa yang mereka lakukan itu masa lalu. Saya hanya fokus pada apa yang harus saya lakukan di lintasan balap dan itu adalah berusaha melakukan yang terbaik yang saya bisa, dan seperti itulah pada akhirnya anda akan memenangi kejuaraan. Anda harus berusaha meraih sebanyak mungkin poin yang ada dan tentu saja berusaha mengalahkan lawan anda," tegas Verstappen.
Saya tidak pernah memenangi kejuaraan dengan cara itu tidak akan pernah ingin seperti itu. Saya di sini untuk menang dengan cara yang benar dan sepenuhnya melalui keterampilan, tekad, serta kerja keras
Pebalap Red Bull itu berpeluang memperlebar selisih poin akhir pekan ini. Red Bull lebih diunggulkan di Meksiko karena catatatan performa mobil Red Bul lebih baik daripada Mercedes di sana. Tetapi, Verstappen menegaskan dirinya tidak bisa mengandalkan pada masa lalu, dan perlu memastikan akhir pekan ini berakhir gembira.
"Sudah saya sampaikan sebelumnya, semuanya terkait dengan detail. Anda bisa terlihat bagus di atas kertas, tetapi anda masih tetap harus memastikan setelan dan semua hal yang terkait. Ini mungkin terlihat bagus bagi kami, tetapi kami harus kembali dalam posisi itu sejak FP1 dan seterusnya, serta memastikan kami dalam arah yang benar dengan mobil," ungkap pebalap asal Belanda itu.
Perang psikologis
Selain potensi pertarungan panas di lintasan balap, persaingan kedua pebalap itu juga selalu panas secara psikologis. Hamilton telah beberapa kali menyindir Verstappen, bahwa pebalap berusia 23 tahun itu dalam tekanan lebih besar karena memburu gelar juara pertamanya di F1. Verstappen juga ingin membuktikan sesuatu.
"Saya tahu Max sudah lama, lama sekali, tidak meraih gelar juara, jadi saya tahu seperti apa rasanya memburu gelar juara pertama, khususnya dalam olahraga ini. Saya tahu tekanan yang muncul, dan itu tidak jauh dari yang saya harapkan dari dia," ungkap Hamilton.
Namun, Verstappen seperti biasa, mengatakan dirinya tidak merasakan perbedaan apa pun dalam persaingan kali ini. Dia hanya fokus dari balapan ke balapan dan posisinya saat ini tidak memengaruhi cara dia membalap.
"Saya senang dengan yang saya lakukan. Jadi itu melepaskan tekanan. Ini bukan pertama kalinya saya dalam persaingan juara, ya ini yang pertama dalam F1 tetapi bukan yang pertama dalam hidup saya, jadi itu tidak sepenuhnya berubah karena anda perlu menang. Itulah yang saya lakukan sebelumnya, jadi saya perlu berusaha melakukan hal yang sama di sini," ungkap Verstappen.
"Seperti yang sudah saya katakan dalam balapan-balapan sebelumnya, ketika mobil mampu menang saya akan menang, jika mobil tidak memiliki kemampuan untuk menang saya tidak akan menang," pungkas Verstappen.