Gelar Ballon d’Or 2021 menjadi legitimasi dominasi Lionel Messi lebih dari satu dekade terakhir. Meski unggul dalam proses pemungutan suara, pendapat berbeda hadir terkait sosok yang pantas dianugerahi penghargaan itu.
Oleh
Muhammad Ikhsan Mahar
·5 menit baca
PARIS, SELASA — Lionel Messi kian mengukuhkan dirinya sebagai pesepak bola terbaik di abad ke-21. Penghargaan Ballon d’Or 2021 menjadi koleksi ketujuhnya. Ia pun menjadi sosok pertama yang menerima gelar individu paling bergengsi bagi seniman di lapangan hijau dalam tiga dekade beruntun, 2000-an, 2010-an, dan 2020-an.
Namun, kontroversi membayangi kebahagiaan ”La Pulga”, julukan kapten tim nasional Argentina itu, karena penyerang Bayern Muenchen, Robert Lewandowski, dianggap lebih layak dinobatkan sebagai pemain terbaik di dunia saat ini. Untuk memenuhi ”desakan” publik yang amat menginginkan Lewandowski meraih Ballon d’Or dalam penyelenggaraan ke-55 di tahun ini, Messi pun menyebut nama pemain timnas Polandia itu dalam pidato kemenangannya.
Menurut Messi, Lewandowski pantas menerima penghargaan tersebut untuk edisi 2020 lalu. Sayang, France Football, majalah sepak bola terkemuka Perancis, yang menyelenggarakan penghargaan itu sejak 1956 meniadakan penobatan gelar individu itu karena pandemi Covid-19.
”Robert (Lewandowski), Anda pantas memenangi Ballon d’Or ini. Tahun lalu, semua orang sepakat mengatakan bahwa Anda adalah pemenang sejati,” ucap Messi dalam acara penganugerahan di Teater Chatelet, Paris, Selasa (30/11/2021) dini hari WIB.
Ketika layar kamera televisi mengarah kepada Lewandowski, yang duduk di baris pertama, terlihat penyerang Bayern itu pun tersenyum mendengar ucapan Messi itu.
Dalam proses pemungutan suara yang dilakukan oleh 176 jurnalis sepak bola dari 176 negara, Messi mengumpulkan 613 suara, sedangkan Lewandowski mendapatkan 580 suara. Untuk melengkapi posisi tiga besar, Jorginho, gelandang Chelsea dan timnas Italia, berada di peringkat ketiga dengan 460 suara.
Tiga hal yang menjadi dasar penilaian para jurnalis ialah penampilan individu dan kolektif selama tahun ini, kualitas pemain mengenai talenta dan sikap fair play, serta penilaian umum dari karier pemain selama ini. Dengan dasar itu, penilaian memang amat tergantung pada pandangan subyektif setiap jurnalis.
Suara mayoritas yang diberikan kepada Messi merupakan apresiasi dari kerja keras La Pulga memimpin Barcelona di masa sulit pada musim lalu. Ia mencatatkan namanya di papan skor sebanyak 38 kali serta mempersembahkan gelar Piala Raja Spanyol. Itu adalah trofi terakhir yang diberikan Messi untuk ”Blaugrana” dalam 17 tahun karier gemilangnya bermukim di Stadion Camp Nou.
Selain itu, Messi juga menjadi sosok penting bagi timnas Argentina meraih gelar Copa America ke-15 pada perhelatan di Brasil, Juni-Juli lalu. Itu adalah gelar pertama Argentina di turnamen antarnegara Amerika Selatan itu sejak edisi 1993.
”Apa yang saya raih bersama Argentina adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Saya pikir saya memenangi trofi (Ballon d’Or) ini atas apa yang kami tampilkan di Copa Amerika. Jadi, saya dedikasikan ini untuk rekan setim saya di timnas,” tutur Messi, yang meraih enam gelar Ballon d’Or sebelumnya pada edisi 2009, 2010, 2011, 2012, 2015, dan 2019.
Adapun ”pengakuan” tentang kepantasan pemain lain memenangi trofi individu bergengsi yang dilakukan Messi bukanlah hal pertama dilakukan penerima Ballon d’Or. Luis Figo, peraih Ballon d’Or 2000, mengakui Francesco Totti, legenda AS Roma, sebagai pemain yang lebih laik meraih penghargaan itu pada edisi perdana di milenium baru.
Apa yang saya raih bersama Argentina adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Saya pikir saya memenangi trofi (Ballon d’Or) ini atas apa yang kami tampilkan di Copa Amerika. Jadi, saya dedikasikan ini untuk rekan setim saya di timnas.
”Maaf atas mencuri Ballon d’Or pada tahun 2000. Anda lebih pantas mendapatkannya,” kata Figo kepada Totti beberapa saat setelah menerima penghargaan itu, akhir tahun 2000.
Kemudian, Pavel Nedved, yang meraih penghargaan itu edisi 2003 berkat mengantarkan Juventus menjuarai Serie A Italia dan menembus final Liga Champions 2002-2003, juga melakukan hal serupa dengan Figo. Mantan gelandang pirang berkebangsaan Ceko itu menganggap Thierry Henry lebih pantas dinobatkan gelar individu itu. Di musim 2002-2003, Henry menorehkan catatan statistik terbaik dalam kariernya dengan menghasilkan 46 gol dan 26 asis serta memberikan trofi Piala FA bagi Arsenal.
Hiburan
Yang dikatakan Messi memang benar. Andai Ballon d’Or tetap dilaksanakan pada tahun 2020 lalu, Lewandowski tak perlu diperdebatkan pantas meraih penghargaan bola emas itu. Meski begitu, Lewandowski telah dianugerahi gelar Pemain Pria Terbaik FIFA 2020 atas penampilan gemilangnya selama musim 2019-2020 yang membantu Bayern meraih tiga trofi, yaitu Liga Champions, Liga Jerman, dan Piala Liga Jerman. Plus, sumbangan 55 gol di seluruh ajang.
Pada musim lalu, Lewandowski menciptakan 48 gol di tiga kompetisi, termasuk mencetak 41 gol di liga yang memecahkan rekor gol terbanyak dalam satu musim Bundesliga milik legenda Bayern, Gerd Mueller. Rekor tersebut dicatatkan Mueller pada musim 1971-1972 dengan torehan 40 gol. Sebagai gantinya, France Football memperkenalkan penghargaan baru, yakni Penyerang terbaik Tahun Ini, yang dianggap oleh khalayak sebagai trofi individu ”hiburan” untuk Lewandowski.
Ketika naik panggung untuk menerima trofi Penyerang Terbaik Tahun Ini yang diserahkan Didier Drogba, legenda Chelsea, Lewandowski, juga tidak ketinggalan mengucapkan selamat kepada Messi yang dianugerahi Ballon d’Or 2021.
”Saya tidak mungkin memenangi penghargaan ini tanpa bantuan tim terkuat dan dukungan pendukung yang setia di belakang saya. Saya ingin berterima kasih kepada klub saya, Bayern Muenchen, yang telah menyediakan sarana untuk membantu saya meraih kesuksesan dan memenuhi mimpi saya,” kata Lewandowski.
Meskipun sudah ada pengakuan dan ucapan saling menghormati antara Messi dan Lewandowski, hasil Ballon d’Or 2021 tetap menghadirkan pro dan kontra. Banyak suara kontra hadir karena Messi dinilai gagal mengangkat Barca keluar dari krisis. Selain itu, ia juga dianggap belum mampu tampil konsisten untuk Paris Saint-Germain, klub barunya.
Dalam acara siniar bertajuk ”Einfach mal Luppen”, Toni Kroos, gelandang Real Madrid, menilai, Messi dan Cristiano Ronaldo telah menghadirkan standar baru bagi performa individu dalam 15 tahun terakhir. Akan tetapi, lanjutnya, ada beberapa pemain yang lebih pantas meraih Ballon d’Or 2021 dibandingkan Messi berkat dampak besarnya bagi klub masing-masing.
”Lewandowski, (Karim) Benzema, dan Jorginho adalah tiga pemain yang tampil luar biasa selama tahun ini. Saya pikir (kemenangan Messi) itu terasa tidak adil bagi mereka,” ucapnya.
Sementara itu, La Gazzetta dello Sport, koran olahraga Italia, menganggap Jorginho lebih pantas dinobatkan sebagai pesepak bola putra terbaik selama 2021. ”Jorginho memang hanya berada di posisi ketiga, tetapi hal itu tidak menghapuskan catatan musim luar biasa yang ditorehkannya. Ia adalah sosok protagonis bagi gelar Liga Champions dan Piala Super Eropa bagi Chelsea, serta Piala Eropa untuk Italia,” tulis tajuk utama La Gazzetta dello Sport edisi Selasa kemarin. (AFP)