Kylian Mbappe boleh saja menjadi pahlawan kemenangan PSG lewat dua gol. Namun, semua mata tetap tertuju kepada Lionel Messi yang menjalani debut manis di PSG.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
REIMS, SENIN — Aura kebintangan Lionel Messi memancar terang dalam debut bersama Paris Saint Germain, Senin (30/8/2021) dini hari WIB. Meski hanya tampil dari bangku cadangan, pesepak bola yang dijuluki ”terhebat sepanjang masa” ini sukses mengisap perhatian dari rekan setim hingga para pemain lawan.
Messi untuk pertama kali dalam kariernya mengenakan seragam klub lain di lapangan, selain Barcelona. Dia mengawali perjalanan baru dengan menggantikan Neymar Jr pada menit ke-66, dalam kemenangan PSG atas tim tuan rumah Reims (2-0) di Stade Auguste Delaune.
Kedatangan sosok ”Si Kutu” berhasil menghipnosis seisi stadion. Pemain PSG dan Reims, hingga para penonton terfokus kepadanya. Seakan hanya ada peraih enam kali Ballon d’Or tersebut di lapangan yang berisi 22 pemain.
Setiap mendapatkan bola, pemain PSG nyaris selalu mencari keberadaan Messi yang lebih banyak bermain di posisi gelandang serang. Tak ayal, pemain 34 tahun ini menyentuh bola sebanyak 26 kali hanya dalam 24 kali bermain. Setidaknya bola berada di kakinya sekali dalam setiap menit.
Pemain tim tamu juga ditarik gravitasi Messi. Mereka seakan tidak mau kehilangan kans untuk unjuk gigi di depan sang megabintang. Dua sampai tiga pemain Reims sudah siap menjegal Messi yang baru memegang bola. Messi pun berkali-kali dijegal keras, dengan kaki sampai sikut.
Daya tarik penyerang penyerang asal Argentina ini semakin terlihat seusai laga. Pemain-pemain lawan berlomba menyapanya. Bahkan, kiper Reims Predrag Rajkovic langsung menggendong anaknya yang masih balita masuk ke lapangan.
Dia sangat penting untuk tim ini. Dia membawa ketenangan ke dalam tim. Energi dan optimismenya mengalir ke seluruh tim.
Rajkovic bersama anaknya mendatangai Messi. Dia meminta sang megabintang untuk berfoto dengan anaknya. Setelah disetujui, Rajkovic pun mengambil foto anaknya yang berada dalam gendongan Messi.
Jersey Messi juga menjadi rebutan pemain lawan. Salah satu yang meminta bertukar jersey adalah bek Reims Andrew Gravillon. Namun, dia belum berhasil mendapatkan seragam pemain yang merupakan idola adiknya tersebut.
”Dia luar biasa. Musim lalu kami hanya bisa melihatnya bermain di Liga Champions. Sangat bersyukur bisa memilikinya saat ini di liga kami, juga untuk bisa menjadi lawannya. Saya ingin mendapatkan jersey-nya untuk adik laki-laki saya. Tetapi, dia tidak memberikannya. Mungkin ke depannya saya bisa lebih beruntung,” kata Gravillon.
Pelatih PSG Mauricio Pochettino bahagia karena akhirnya bisa menurunkan Messi. Sang pelatih sempat menunda debut Messi pekan lalu. Dia merasa Si Kutu belum cukup bugar setelah pulang dari final Copa America 2021.
Menurut Pochettino, Messi telah membawa hal yang sangat positif untuk timnya. Moral seluruh pemain meningkat karena kehadiran sang megabintang. Kemenangan yang dihasilkan lewat sepasang gol striker Kylian Mbappe ini menjadi buktinya.
”Saya senang Messi bisa menjalani debut. Penting bahwa Messi bisa mengawali debutnya dengan kemenangan. Dia sangat penting untuk tim ini. Dia membawa ketenangan ke dalam tim. Energi dan optimismenya mengalir ke seluruh tim,” kata Pochettino, yang seperti Messi berasal dari Argentina.
Meski demikian, Messi sama sekali belum menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam laga debut. Dia tampak masih beradaptasi dengan posisi baru yang lebih condong sebagai gelandang serang, bermain di belakang striker. Adapun di Barca Messi lebih banyak bermain sebagai penyerang kanan walaupun mendapatkan peran bebas.
Si Kutu juga masih berusaha menyesuaikan intensitas permainan di Liga Perancis. Liga ini punya lebih banyak pemain berfisik kuat dibandingkan di Spanyol yang lebih mengandalkan teknik bermain. Adaptasi ini beriringan dengan upaya mengembalikan kondisi fisiknya.
”Dia masih jauh dari form terbaik, tetapi dia sudah berlatih dengan baik. Dia akan fit sepenuhnya dalam dua pekan ke depan setelah jeda internasional. Ya, kami akan menanti yang terbaik darinya,” tambah Pochettino.
Duet Messi-Neymar yang sempat mengancam Eropa di Barca belum bisa terlihat dalam pertandingan ini. Pochettino memutuskan untuk mengganti Neymar dengan Messi karena fisiknya juga belum dalam level puncak. Adapun Neymar (Brasil) dan Messi (Argentina) sama-sama bertarung di final Copa America.
Kehadiran Messi dengan aura kebintangannya terbukti menjadi sebuah harapan besar untuk sepak bola Perancis. Dengan pemain terhebat di jagat raya tersebut, Liga Perancis yang semula dijuluki ”liga para petani” kini bisa naik kelas. (AFP/REUTERS)