Galang Hendra Pratama mempersiapkan fisik dan mental untuk menjalani balapan terakhir Kejuaraan Dunia Supersport 600 di Sirkuit Mandalika. Pebalap asal Yogyakarta itu memasang target realistis finis di posisi 10 besar.
Oleh
Agung Setyahadi
·3 menit baca
KUTA MANDALIKA, JUMAT — Galang Hendra Pratama mempersiapkan diri jauh-jauh hari dengan meningkatkan kondisi fisik dan memperkuat mental untuk menghadapi balapan terakhir Kejuaraan Dunia Supersport 600 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Pebalap berusia 22 tahun itu juga mempelajari karakter sirkuit baru tersebut melalui simulasi menggunakan gim balapan. Dia pun optimistis bisa kompetitif karena karakter Sirkuit Mandalika yang mengalir sesuai dengan karakter motor Yamaha YZF-R6.
Pebalap asal Yogyakarta itu mengatakan, persiapan awal yang dia lakukan adalah memperbaiki fisik dan mengembalikan mentalnya karena sering terjatuh dalam beberapa seri sebelumnya. ”Persiapan sudah terus dilakukan sebelum ini, waktu di Yogya juga melakukan persiapan fisik. Saya juga mempelajari lay out Mandalika melalui simulasi karena sudah ada gim yang menggunakan Sirkuit Mandalika,” ujar pebalap tim Ten Kate Yamaha itu di Sirkuit Mandalika.
vSaya juga lebih mempersiapkan mental dan psikologi karena dalam tiga balapan terakhir saya sering jatuh. Saya ingin di balapan Mandalika ini mental lebih kuat,” kata Galang.
Galang akan menjalani dua sesi latihan bebas di Sirkuit Mandalika, Jumat (19/11/2021), pada pukul 10.00-10.45 dan pukul 14.00-14.45 WITA. Ini merupakan kesempatan pertama Galang merasakan sirkuit sepanjang 4,31 kilometer itu.
”Kemarin juga sudah jalan keliling sirkuit. Kalau secara lay out dan berdasarkan pengamatan, sirkuit ini sangat cocok untuk motor Yamaha R6 dan dengan riding style saya. Sirkuit ini flowing, bukan karakter stop and go, jadi saya percaya diri ini sesuai dengan gaya membalap saya,” ungkap Galang.
Galang mengawali karier balap di ajang internasional di Kejuaraan Asia Road Racing pada 2015. Dia kemudian mendapat kesempatan balapan di Kejuaraan Dunia Supersport 300 pada beberapa seri musim 2017 menggunakan wild card. Galang kemudian menjalani musim penuh WSSP300 pada 2018 di mana dia tampil solid dan meraih kemenangan di Brno, Ceko. Dia mengakhiri musim itu di posisi ke-10. Pada musim 2019, dia melanjutkan balapan di WSSP300 dan mengakhiri musim di posisi ketujuh, tetapi tidak pernah naik podium.
Kalau secara lay out dan berdasar pengamatan, sirkuit ini sangat cocok untuk motor Yamaha R6 dan dengan riding style saya.
Galang kemudian promosi ke kelas WSSP600 pada 2020 dengan pencapaian terbaiknya adalah finis di posisi ke-12. Dia mengakhiri musim itu di peringkat ke-24 dengan lima kali gagal finis. Pada musim 2021, pencapaian terbaik Galang adalah finis di posisi ke-10 dalam balapan kedua di Aragon. Dia kini menempati posisi ke-21 dengan 24 poin.
Galang menilai, balapan di kelas 600 cc sangat ketat dan memerlukan penyesuaian gaya membalap, perkuatan mental, dan perbaikan fisik. Atmosfer persaingan sangat berbeda dengan kelas 300 cc.
”Saya waktu di 300 cc pernah meraih kemenangan dan sekarang saya di 600 cc. Balapan dengan motor kecil ke motor besar sangat beda, apalagi motor 600 cc dengan karakter yang lebih kencang dan empat silinder, itu sangatlah beda dengan motor 300 cc, jadi saya harus melakukan penyesuaian riding style saya. Semua beda, fisiknya juga beda, saya pun pernah operasi arm pump dan itu sangat membantu, tetapi mind-set harus benar-benar berubah,” tutur Galang terkait tantangan yang dia hadapi.
”Ini kejuaraan dunia, semua pebalap top dunia bertarung di sini, jadi tidak ada pebalap yang pelan, semua kencang. Saya senang sekali World Superbike dan World Supersport bisa datang ke Indonesia. Saya berharap pengalaman saya dalam kejuaraan ini, serta jam terbang di sirkuit-sirkuit Eropa bisa memberi hasil bagus di sini,” ungkap Galang.
”Target masih sama seperti tahun ini, finis di 10 besar. Bagi saya pribadi, jika saya bisa meraih target itu di hadapan penonton Indonesia, itu akan seperti kemenangan bagi saya,” kata Galang.
Dalam seri penutup musim 2021 ini, Galang menggunakan helm dengan desain spirit Indonesia. Desain di helm Galang itu memasukkan elemen ”Kita Bisa”, bendera Merah Putih yang dibentangkan dua tangan, dan logo Garuda.