Indonesia kembali menelan kekalahan dari Afghanistan dalam laga uji coba kedua di tahun ini. Gol dari Omid Popalzay pada menit ke-86 menjadi pembeda dalam laga itu.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
ANTALYA, SELASA — Afghanistan memperlihatkan kembali dua kelemahan yang masih dimiliki tim nasional Indonesia. Titik lemah itu ialah menurunnya konsentrasi pada menit-menit akhir dan buruknya penyelesaian akhir. Dua hal itu menyebabkan tim ”Garuda” harus mengakui keunggulan Afghanistan, 0-1, dalam laga persahabatan di Stadion Gloria Sport Arena, Antalya, Turki, Selasa (16/11/2021) malam WIB.
Pada pertemuan kedua kontra Afghanistan di tahun ini, Evan Dimas dan kawan-kawan mulai bisa menjalankan instruksi Pelatih Shin Tae-yong untuk memainkan bola-bola pendek dan menjalankan proses serangan dari lini belakang. Strategi itu membuat Indonesia lebih dominan dalam penguasaan bola dengan catatan 55 persen kontra 45 persen.
Selain itu, skuad Garuda juga mencatatkan lebih banyak operan dengan 364 operan, sedangkan Afghanistan menciptakan 313 operan selama 90 menit laga. Upaya Indonesia untuk memulai serangan dari lini pertahanan menyebabkan dua bek tengah yang diturunkan sejak menit awal, yaitu Elkan Baggott dan Fachrudin Aryanto, menjadi pemain dengan total operan terbanyak dalam laga itu. Meskipun hanya bermain selama 68 menit, Elkan menorehkan 41 operan. Adapun Fachrudin melakukan 39 kali operan.
Meskipun telah sukses menerapkan permainan bola-bola pendek, serangan Indonesia masih terlalu mudah diantisipasi oleh Afghanistan. Tiga gelandang tengah yang diturunkan Shin dalam formasi 4-1-4-1, yaitu Rachmat Irianto, Evan, dan Ricky Kambuaya, gagal bertugas optimal sebagai penyalur bola dari lini belakang ke depan. Ketiganya masih berjarak terlalu jauh satu sama lain sehingga permainan bola pendek dari lini belakang lebih banyak dialirkan ke kedua sisi sayap.
Selain itu, Ricky dan Evan yang diberi peran untuk membantu penyerang tunggal, Dedik Setiawan, juga tidak mampu menjadi pemain tambahan untuk mengancam lini pertahanan Afghanistan. Hal itu membuat Indonesia hanya mencatatkan satu tembakan tepat sasaran pada laga itu. Catatan itu dihasilkan oleh penyerang pengganti, Ezra Walian, pada menit ke-74.
Pada babak pertama Indonesia sejatinya memiliki tiga peluang untuk membuka keran gol pada 25 menit perdana laga. Ricky mendapat peluang pertama pada menit ke-5, kemudian Witan Sulaeman juga memiliki kesempatan melakukan tembakan di dalam kotak penalti lawan pada menit ke-9, serta Dedik yang tinggal berhadapan dengan kiper Afghanistan, Ovays Azizi, ketika laga berjalan 23 menit. Sayang, tiga tembakan itu melenceng di sisi samping tiang gawang Afghanistan.
Secara total, Indonesia menghasilkan delapan tembakan. Di sisi lain, Afghanistan juga menciptakan delapan tembakan dengan kualitas lebih baik karena empat tembakan di antaranya tepat sasaran.
Seusai laga, Shin menilai, anak asuhannya belum menjalankan taktik yang diinginkannya. Menurut dia, hal itu didasari kondisi fisik sejumlah pemain yang belum prima setelah menjalani penerbangan panjang dari Jakarta menuju Antalya, Turki. Skuad Indonesia tiba di Turki pada Jumat (12/11/2021).
Hasil pertandingan ini sangat disayangkan. Meski begitu, saya tetap melihat perkembangan tim ini sehingga kami optimistis bisa meraih kemenangan pada pertandingan melawan Myanmar (25 November).
”Hasil pertandingan ini sangat disayangkan. Meski begitu, saya tetap melihat perkembangan tim ini sehingga kami optimistis bisa meraih kemenangan pada pertandingan melawan Myanmar (25 November),” ujar Shin.
Petaka bagi Indonesia datang pada menit ke-86. Penyerang pengganti Afghanistan, Omid Popalzay, mencetak satu-satunya gol di laga itu. Sontekan Popalzay, yang memanfaatkan operan Mustafa Hadid di dalam kotak penalti tim Garuda, gagal diantisipasi kiper Indonesia, M Riyandi.
Sebelum bola mengarah kepada Popalzay, dua bek tengah Indonesia, Fachrudin dan Victor Igbonefo, terlihat ragu untuk melakukan intersep untuk memotong bola operan Hadid. Victor hanya melihat bola lewat di hadapannya, sedangkan Fachrudin telat menutup ruang tembak Popalzay.
Sejak masuk menggantikan Najim Haidary pada menit ke-80, Popalzay menjadi momok bagi lini pertahanan Indonesia. Meskipun hanya tampil selama 10 menit, pemain tim Divisi Keempat Liga Polandia, Olimpia Grudziadz, itu tiga kali memberikan ancaman bagi gawang Indonesia. Pada dua peluang awal, tendangan dan sundulan Popalzay masih melebar ke sisi kanan gawang Indonesia.
Namun, Popalzay tidak menyia-nyiakan peluang ketiga yang diperolehnya. Itu adalah gol kelima penyerang berusia 25 tahun itu dari 30 laga membela Afghanistan.
Shin mengatakan, gol Afghanistan tercipta berkat kesalahan pemain Indonesia ketika memainkan bola di zona pertahanan sendiri. ”Kami akan melakukan evaluasi agar tidak ada lagi kesalahan operan yang berakibat fatal bagi tim,” katanya.
Sementara itu, Ezra menganggap penampilan skuad Garuda sudah cukup baik. Namun, lanjutnya, sebuah kesalahan kecil di masa krusial mengakibatkan Indonesia harus menelan kekalahan.
”Detail kecil sangat penting di sepak bola karena hal itu dapat memengaruhi hasil akhir. Itu adalah pelajaran yang kami dapatkan dari pertandingan ini. Kekalahan ini memacu kami untuk fokus dan berlatih lebih keras demi menunjukkan perbaikan penampilan di laga selanjutnya,” ucap Ezra, penyerang Persib Bandung itu.
Kemenangan tipis itu membuat Afghanistan menjaga rekor positif atas Indonesia selama 2021. Sebelumnya, kedua tim juga telah berduel di Stadion Jebel Ali Centre of Excellence, Dubai, Uni Emirat Arab, 25 Mei 2021. Kala itu, Afghanistan juga unggul, 3-2.
Pada tahun ini, Afghanistan menjalani enam pertandingan internasional dengan catatan dua kemenangan, tiga hasil imbang, dan sekali kalah. Dua kemenangan itu dihasilkan dari duel kontra Indonesia.
Adapun Indonesia akan melanjutkan pemusatan latihan di Turki hingga 1 Desember. Setelah menghadapi Afghanistan, tim Garuda akan menjalani laga uji coba melawan Myanmar, 25 November mendatang. Setelah itu, anak asuhan Shin akan melakukan satu laga melawan klub Turki, Antalyaspor, 28 November, sebelum terbang menuju Singapura untuk bertarung di babak penyisihan Piala AFF 2020.