Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan pengelola Sirkuit Internasional Sentul akan berkerja sama dengan pengelola Sirkuit Jalanan Internasional Pertamina Mandalika dalam menyiapkan ”marshall”.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA/WISNU AJI DEWABRATA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ikatan Motor Indonesia (IMI) akan membantu menyelesaikan permasalahan yang menyebabkan tertundanya pelaksanaan balap motor Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) di Sirkuit Jalanan Internasional Pertamina Mandalika, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Balapan seharusnya digelar Minggu (14/11/2021), tetapi ditunda karena ada faktor keselamatan pengendara yang belum terpenuhi.
Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo, melalui siaran pers, Senin (15/11), mengatakan, IMI merupakan perpanjangan tangan Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) sekaligus Fédération Internationale de l'Automobile (FIA).
IMI dan pengelola Sirkuit Internasional Sentul akan bergotong royong dengan pengelola Pertamina Mandalika International Street Circuit dalam menyiapkan ”marshall” untuk memenuhi ketentuan FIM yang mengharuskan setidaknya terdapat delapan ”marshall” di setiap pos sirkuit.
”IMI dan Pengelola Sirkuit Internasional Sentul akan bergotong royong dengan pengelola Pertamina Mandalika International Street Circuit dalam menyiapkan marshall untuk memenuhi ketentuan FIM yang mengharuskan setidaknya terdapat delapan marshall di setiap pos sirkuit,” ujar Bambang yang juga Ketua MPR.
Ia menambahkan, IMI menugaskan Sadikin Aksa, Wakil Ketua Umum Olahraga Sepeda Motor, serta Tinton Soeprapto dari Badan Pembina IMI, untuk mengurus teknis di lapangan. Tinton juga pengelola Sirkuit Internasional Sentul di Jawa Barat.
Menurut Bambang, Sirkuit Internasional Sentul telah memiliki reputasi menggelar berbagai ajang balapan internasional, antara lain, World SuperBike, MotoGP, A1 Grand Prix, dan Asia Talent Cup.
Bambang menjelaskan, IMI mendapat konfirmasi dari Dorna Sport dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) bahwa Sirkuit Mandalika tetap menjadi tuan rumah IATC pada 19-21 November, bersamaan dengan penyelenggaraan World SuperBike.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengajak semua pihak untuk memperbaiki kekurangan itu agar Sirkuit Mandalika dapat menggelar lomba otomotif kelas dunia dengan baik. Ia juga berjanji mengomunikasikan persoalan marshall dengan penyelenggara lomba.
Zulkieflimansyah membenarkan balapan tertunda akibat belum siapnya standar dan jumlah marshall dari yang seharusnya.
”Namun, berdasarkan masukan-masukan dari para marshall, kesalahan bukan semata pada mereka, melainkan juga pada penyelenggara kegiatan. Persiapan yang terbatas dan komunikasi dengan penyelenggara dianggap sebagai salah satu masalah utama,” kata Zulkieflimansyah.
Sementara itu, masyarakat antusias membeli tiket harian ajang World Superbike, baik secara daring maupun luring. Pantauan Kompas, di Epicentrum Mall Mataram, Senin, calon penonton telah menunggu sebelum loket dibuka pukul 11.00.
”Saya bersama lima teman jauh-jauh dari Lombok Utara demi mendapat tiket balapan hari pertama. Saya antusias karena tidak ingin melewatkan momen nonton balap di negeri sendiri,” kata salah satu pembeli tiket, Hadi Putrayono (38).
”Saya memang bukan penggemar balap, tetapi saya tetap merasa senang dan gembira. Apalagi jadi tuan rumah dan bagian dari sejarah karena pertama kali di Lombok,” kata M Juaini, warga Lombok Tengah yang membeli tujuh tiket.