Dipecat Usai Barcelona Kalah dari Rayo Vallecano, Nostalgia Tragis Koeman
Nostalgia tragis dialami Ronald Koeman. Setelah dielu-elukan saat ditunjuk sebagai pelatih Barcelona 14 bulan silam, legenda Barca ini justru dicampakkan begitu saja usai menuai rentetan kekalahan dalam sebulan terakhir.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
AP PHOTO/MANU FERNANDEZ
Pelatih Barcelona Ronald Koeman memberikan arahan kepada pemainnya saat melawan Rayo Vallecano dalam lanjutan Liga Spanyol di Stadion Vallecas, Madrid, Kamis (28/10/2021) dini hari WIB. Dari komposisi pemain, Koeman tampak berusaha meraih poin penuh dalam laga ini setelah kekalahan dari rival abadi mereka, Real Madrid, akhir pekan lalu di Camp Nou. Koeman akhirnya dipecat setelah menukangi Barcelona selama 14 bulan.
BARCELONA, KAMIS — Setelah 14 bulan menukangi Barcelona, pelatih asal Belanda, Ronald Koeman, akhirnya dipecat seusai tim asal wilayah otonom Katalonia, Spanyol, itu kalah 0-1 dari tuan rumah, Rayo Vallecano, Kamis (28/10/2021). Pemecatan itu menjadi puncak nostalgia tragis Koeman yang notabene legenda Barca di era emas klub medio 1989-1995.
”FC Barcelona telah membebaskan Ronald Koeman dari tugasnya sebagai pelatih tim utama. Presiden klub, Joan Laporta, memberi tahu Koeman tentang keputusan itu sehabis kekalahan dari Rayo Vallecano,” pernyataan resmi klub dilansir The Guardian, pasca-kekalahan yang membuat Koeman dan pemain Barca diejek oleh pendukung Rayo Vallecano saat meninggalkan lapangan.
Dalam pernyataan resmi klub, Koeman dijadwalkan akan melakukan perpisahan selamat tinggal kepada skuad di pusat pelatihan Barca di Ciutat Esportiva Joan Gamper, Kamis. Klub ingin mengucapkan terima kasih atas pengabdian Koeman dan mendoakan yang terbaik untuk karier profesionalnya ke depan.
Kekalahan itu membuat Barca duduk di urutan kesembilan La Liga dengan 15 poin dari 10 laga. Akibat kekalahan itu, Barca tertinggal enam poin di bawah pimpinan klasemen sementara sekaligus seteru abadinya, Real Madrid. Itu kekalahan kedua mereka dari dua laga Liga Spanyol dalam sepekan ini atau ketiga dari empat laga Liga Spanyol dalam sebulan ini.
Pelatih Barcelona Ronald Koeman melambaikan tangan sebelum pertandingan Liga Spanyol antara Barca melawan Valencia di Stadion Camp Nou, Barcelona, Minggu (17/10/2021).
Sebelumnya, dalam laga penuh gengsi el clasico pertama musim ini di kandang sendiri, Minggu (24/10/2021), Barca kalah 1-2 dari Real Madrid. Kekalahan itu memicu amarah pendukung klub berjuluk ”Los Cules” ini yang menggedor dan menendang mobil Koeman, serta meludahi kendaraan pemain sehabis laga.
Rentetan hasil buruk di La Liga menambah daftar panjang grafik buruk Barca di musim ini. Di Liga Champions, mereka berada di tempat ketiga dengan 3 poin dari tiga laga seusai kalah dalam dua laga pembuka Grup E, yakni 0-3 dari Bayern Muenchen di kandang dan 0-3 dari Benfica dalam laga tandang. Musim ini, Barca belum mencatatkan kemenangan tandang di kompetisi apa pun.
Secara keseluruhan selama 14 bulan terakhir menjadi juru taktik Barca, Koeman menuai 40 menang, 11 imbang, dan 16 kalah di semua kompetisi. Antara lain 28 menang, 10 imbang, dan 10 kalah di La Liga; serta 6 menang, 1 imbang, dan 4 kalah di Liga Champions. Dalam masa singkat itu, dia berkontribusi membawa Barca juara Copa del Rey, finis ketiga La Liga, dan mencapai 16 besar Liga Champions musim lalu.
Hubungan retak
Capaian buruk Barca disinyalir dipicu hubungan Koeman dan manajemen klub yang retak menyusul rencana Laporta mencari pengganti Koeman di musim panas lalu. Koeman kian tidak bisa berbuat banyak untuk mengangkat performa Barca akibat krisis keuangan yang dialami klub tersebut.
AFP/JOSEP LAGO
Pelatih asal Belanda, Ronald Koeman, berpose dengan kaus tim Barcelona dalam acara perkenalan resmi sebagai pelatih Barcelona di Camp Nou, 19 Agustus 2020. Koeman akhirnya dipecat setelah menukangi Barcelona selama 14 bulan.
Krisis keuangan itu turut menyebabkan tim tidak bisa berbuat banyak dalam bursa transfer. Puncaknya, superstar mereka, Lionel Messi, pergi dengan status bebas transfer dan bergabung ke klub kaya Perancis, Paris Saint-Germain, serta penyerang Antoine Griezmann dipinjamkan ke Atletico Madrid.
Kekalahan dari Rayo Vallecano ini menunjukkan level tim sudah menurun, dalam hal keseimbangan skuad. Kami kehilangan pemain dengan banyak efektivitas di sepertiga akhir.
”Kekalahan dari Rayo Vallecano ini menunjukkan level tim sudah menurun, dalam hal keseimbangan skuad. Kami kehilangan pemain dengan banyak efektivitas di sepertiga akhir. Saya pikir dalam beberapa tahun terakhir, tim-tim di atas telah diperkuat dan kami belum mampu melakukannya. Itu penting,” kata Koeman pascalaga menghadapi Rayo Vallecano dikutip ESPN.
Koeman mengambil alih kendali nakhoda kepelatihan Barca per 19 Agustus 2020 pascamelatih tim nasional Belanda 6 Februari 2018-18 Agustus 2020. Dia ditunjuk Presiden Barca sebelumnya, Josep Maria Bartomeu, untuk menggantikan pelatih sebelumnya, Quique Setien. Setien didepak setelah kekalahan 2-8 dari Bayern Muenchen dalam perempat final Liga Champions pada laga di tempat netral, Stadion da Luz, Lisabon, Portugal, karena pandemi Covid-19, 15 Agustus 2020.
Koeman rela meninggalkan timnas Belanda dan membayar kompensasi dengan uang pribadi kepada Federasi Sepak Bola Belanda. Ketika itu, pelatih kelahiran Zaandam, Belanda, ini mengatakan bahwa melatih Barca adalah pekerjaan yang sejak lama diimpikannya.
PAU BARRENA / AFP
Pelatih baru Barcelona, Ronald Koeman, tiba di fasilitas latihan milik klub Barcelona, Ciutat Esportiva Joan Gamper, di Sant Joan Despi, Barcelona, Spanyol, 30 Agustus 2020, untuk menjalani tes kesehatan. Koeman akhirnya dipecat setelah menukangi Barcelona selama 14 bulan.
Dielukan dan dicampakkan
Kembalinya Koeman ke Barca begitu dielu-elukan pendukung klub. Sebab, pelatih berusia 58 tahun ini merupakan legenda besar Barca karena menjadi bintang tim medio 1989-1995. Selama periode itu, Koeman dijuluki ”Floquet de Neu” alias ”Gorilla Albino” oleh para pendukung karena kegarangan penampilannya. Dia menjadi palang pintu tangguh di lini belakang tetapi cukup produktif dalam mencetak gol.
Selama menjadi pemain Barca, Koeman mencatat 264 penampilan dan 88 gol di semua kompetisi. Salah satu kontribusi terbesarnya, yakni menjadi pahlawan kemenangan lewat gol tunggalnya ke gawang Sampdoria dalam final Piala Champions 1991/1992 di Stadion Wembley, London, Inggris, 20 Mei 1992. Kemenangan itu mengantarkan Barca meraih gelar Piala/Liga Champions perdananya.
Seara keseluruhan, Koeman saat itu ikut berkontribusi menyumbangkan 10 gelar untuk Barca. Koleksi itu terdiri dari 4 trofi La Liga (1990/1991, 1991/1992, 1992/1993, 1993/1994), 1 Copa del Rey (1989/1990), 3 Supercopa de Espana (1991, 1992, 1994), 1 Piala Champions (1991/1992), dan 1 Piala Super Eropa (1992).
Sayangnya, kisah manis Koeman sewaktu aktif sebagai pemain itu tidak terulang tatkala menjadi pelatih. Pemecatan itu menyebabkan Koeman harus kembali pergi dari Barca tetapi dengan meninggalkan kenangan tragis, tak seindah cinta yang sempat ditinggalkannya di jantung Barcelona puluhan tahun silam. (AFP/REUTERS)