Seusai timnya dipukul Benfica di Liga Champions, pelatih Ronald Koeman mulai kehabisan waktu untuk mempertahankan jabatannya di Barcelona. Sambil menunggu laga versus Atletico, petinggi Barca menyiapkan pengganti Koeman.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
LISBON, KAMIS — Nasib Pelatih Barcelona Ronald Koeman kian di ujung tanduk setelah timnya digilas Benfica, 0-3, pada babak penyisihan Grup E Liga Champions Eropa, Kamis (30/9/2021) dini hari WIB, di Lisbon, Portugal. Laga versus Atletico Madrid di Liga Spanyol, akhir pekan ini, menjadi kesempatan terakhir Koeman menyelamatkan kariernya di klub itu.
Akibat kekalahan di Portugal itu, Barca kini dalam posisi sulit untuk lolos ke babak 16 besar Liga Champions. Mereka menempati peringkat terbawah di Grup E tanpa meraih satu pun poin dan gol. Sebelumnya, Barca juga dipermalukan Bayern Muenchen, 0-3, di Camp Nou.
Direksi Barcelona pun langsung menggelar rapat darurat. Meskipun kecewa dengan kinerja Koeman, menurut Marca, Presiden Barcelona Joan Laporta memberikan satu kesempatan lagi kepada sang pelatih untuk menebus kegagalannya. Barca akan bertamu ke Atletico Madrid, akhir pekan ini.
”Dalam rapat itu diputuskan bahwa pilihan terbaik sementara ini adalah bertahan dengan Koeman, setidaknya untuk laga terakhir klub sebelum jeda internasional,” ungkap Marca.
Tidak jauh berbeda dibandingkan dengan musim lalu, bersama Koeman, Barca tampil buruk di berbagai kompetisi. Di ajang Liga Spanyol, mereka tertahan di peringkat keenam dengan koleksi 12 poin dari enam laga. Mereka tertinggal 5 poin dari pemuncak klasemen, Real Madrid, yang telah menjalani tujuh laga di Liga Spanyol.
Namun, di lain pihak, Barca masih kesulitan mencari calon penggantinya yang ideal. Mereka enggan mencari pengganti sementara dan lebih memilih proyek jangka panjang. Krisis finansial juga menyulitkan mereka merekrut calon pelatih.
Di Barca tengah ada ’perang’ yang menyakiti pemain. Saya menyarankan Xavi agar menunggu (situasi) lebih dulu. Saat ini bukan waktu tepat untuk ke klub itu. Dia cerdas dan saya yakin dia memilih menunggu.
Fabrizio Romano, jurnalis Sky Sport di Spanyol, membenarkan, sejauh ini tidak ada kandidat favorit pengganti Koeman. Xavi Hernandez, mantan gelandang Barca yang kini melatih klub Qatar, Al Sadd, sempat disebut-sebut sebagai calon pengganti terkuat.
Xavi adalah salah satu poros dari pemainan ”tiki-taka” Barca di masa keemasannya bersama mantan pelatih Pep Guardiola dan Luis Enrique. Namun, Xavi agaknya berpikir ulang untuk menerima tawaran melatih bekas klubnya tersebut.
Menurut Romano, Xavi menerima saran dari mantan rekan setimnya, Luis Suarez, agar tidak menangani Barca saat ini. Suarez adalah salah satu barisan pemain pilar Barca yang hengkang, kini membela Atletico.
Selain Suarez, ada banyak deretan bintang Barca yang lantas meninggalkan klub itu, antara lain Ivan Rakitic dan Arturo Vidal. Awal musim ini, mereka kembali kehilangan dua penyerang bintangnya, Lionel Messi dan Antoine Griezmann. Messi hijrah ke Paris Saint-Germain, sementara Griezmann dipinjamkan ke Atletico.
”Di Barca tengah ada ’perang’ yang menyakiti pemain. Saya menyarankan Xavi agar menunggu (situasi) lebih dulu. Saat ini bukan waktu tepat untuk ke klub itu. Dia cerdas dan saya yakin dia memilih menunggu,” ujar Suarez dikutip Sport.
Barca pun dikabarkan tengah menjajaki sejumlah pilihan lain pengganti Koeman selain Xavi. Mereka berharap telah menemukan calon yang tepat seusai jeda internasional, pekan depan. Salah satu calon yang didekati adalah Enrique. Namun, Enrique telah menegaskan komitmennya untuk tetap melatih tim nasional Spanyol.
”Saya ragu Joan Laporta punya nomor telepon saya. Saya tidak akan meninggalkan timnas Spanyol. Saya masih terikat kontrak dan saya akan menghormatinya,” ujar Enrique.
Maka, salah satu pilihan tersisa calon penganti Koeman kini jatuh pada Marcelo Gallardo, pelatih River Plate. Namun, ia masih terikat kontrak dengan klub itu hingga akhir tahun ini. Andrea Pirlo lantas menjadi pilihan termudah. Ia menganggur setelah dipecat Juventus, akhir musim lalu. (JON)