Tiket termurah balap World Superbike seri Mandalika dijual Rp 795.000 dan berlaku selama tiga hari, 19-21 November 2021. Tiket bisa dibeli mulai 23 Oktober. Penonton juga wajib memenuhi syarat protokol kesehatan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Tiket menyaksikan balap motor World Superbike-WSBK seri Mandalika mulai dijual pada Sabtu (23/10/2021) dengan harga termurah Rp 795.000 belum termasuk pajak. Tiket berlaku seperti tiket terusan, yang berlaku tiga hari akhir pekan balapan pada 19-21 November 2021 di Sirkuit Jalan Raya Pertamina Mandika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Total tiket yang akan dijual hanya 25.000 lembar dan hanya bisa dibeli oleh calon penonton yang memenuhi syarat, termasuk sudah dua kali vaksin Covid-19 dan melakukan tes usap PCR.
Tiket sudah bisa dibeli di sejumlah gerai daring rekanan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC dan penyelenggara balapan Mandalika Grand Prix Association (MGPA). Gerai tersebut adalah Xplorindonesia (Xplorin.id) yang merupakan unit usaha ITDC serta rekanan resmi, tiketapasaja.com, tiketmu.id, Dyandratiket.com, dan tiket.com.
Harga tiket dibagi dalam beberapa kategori, paling murah kategori Standard Grand Stand yang dibagi menjadi Standar 1 seharga Rp 795.000 dan Standar 2 seharga Rp 995.000 per lembar. Tribune penonton ini berada di dekat tikungan 15 dan tikungan 17.
Selain tiket standar, ITDC dan MGPA juga menjual kategori West Grand Stand yang berdekatan dengan tikungan 15 seharga Rp 1,395 juta per lembar. Adapun kategori Main Grand Stand yang berada di dekat tikungan 1 dan tikungan 16 dibagi menjadi tiga, yaitu Main Grand Stand 2 dijual dengan harga Rp 1,850 juta, Main Grand Stand 1B Rp 2,150 juta, dan Main Grand Stand 1A Rp 2,350 juta per lembar.
Penonton yang ingin menyaksikan start dan finis bisa membeli kategori Premiere Grand Stand yang dibagi menjadi tiga, yaitu Premiere C seharga Rp 2,650 juta, Premiere B seharga Rp 2,750 juta, dan Premiere A seharga Rp 2,820 juta per lembar.
Calon menonton diwajibkan memenuhi kriteria tertentu, antara lain membeli tiket melalui jalur resmi, berusia 12 tahun ke atas, dan menerima dua dosis vaksin Covid-19.
Kapasitas total dari delapan tribune Sirkuit Mandalika adalah 48.580 tempat duduk, tetapi untuk Superbike kali ini ada penjarakan fisik sehingga hanya dipakai 25.000 kursi. Tiket yang dijual berlaku untuk tiga hari, mulai sesi latihan pada Jumat, kualifikasi pada Sabtu, dan balapan pada Minggu.
Selain menjual tiket tribune, ITDC dan MGPA juga menyediakan tiket kategori Hospitality Suites yang terdiri atas dua kelas, Deluxe dan Premiere. Tiket kelas Deluxe dijual Rp 14,95 juta per lembar dan kelas Premiere dihargai Rp 19,5 juta per lembar. Tiket juga berlaku untuk tiga hari.
Penonton kelas Premiere akan menyaksikan balapan dari lantai dua pit building sehingga berpotensi berinteraksi dengan para pebalap. Adapun pemegang tiket kelas Deluxe akan menempati VIP Village yang berdekatan dengan paddock.
”Calon menonton diwajibkan memenuhi kriteria tertentu, antara lain membeli tiket melalui jalur resmi, berusia 12 tahun ke atas, dan menerima dua dosis vaksin Covid-19,” ujar CEO MGPA Ricky Baheramsjah, Kamis (21/10/2021).
Selain itu, penonton juga wajib membawa dan menunjukkan hasil negatif tes usap antigen dalam 1 x 24 jam atau tes PCR dalam 2 x 24 jam. Sebelum masuk area sirkuit, hasil tes itu akan diverifikasi melalui aplikasi Peduli Lindungi. Pemegang tiket juga harus memindai QR code yang disiapkan pengelola untuk masuk ke area sirkuit.
Apabila penonton belum terdaftar dalam aplikasi Peduli Lindungi, mereka wajib menunjukkan hasil tes usap antigen atau PCR dari rumah sakit atau klinik serta sertifikat vaksin dengan prosedur yang dikirim ke e-mail terdaftar.
Sebelumnya, saat peluncuran logo Mandalika GP Series dan Mandalika Xperiences, Wakil Direktur MGPA Cahyadi Wanda menjelaskan, penerapan protokol kesehatan sangat ketat untuk menjamin kesehatan dan keselamatan semua pihak. Para pebalap Superbike menjalani prosedur yang sama, bahkan mereka menjalani karantina dengan durasi waktu tertentu.
”Screening awal ini sangat krusial untuk memastikan ajang ini mengikuti standar protokol yang aman. Dengan mekanisme itu, kami bisa mengontrol siapa saja yang nantinya akan berada di dalam area sirkuit. Jadi, itu yang akan kami siapkan,” kata Cahyadi.