Tantangan menghadang bulu tangkis Indonesia mengingat padatnya jadwal pertandingan pada sisa tahun ini dan tahun depan. Sukses merebut Piala Thomas jangan sampai membuat terlena.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Komunitas bulu tangkis Indonesia bersukacita dengan gelar juara Piala Thomas 2020 yang didapat Indonesia di Aarhus, Denmark. Meski menjadi obat rindu atas penantian 19 tahun tanpa gelar juara beregu, gelar itu tak boleh membuat Indonesia terlena.
Gelar juara Piala Thomas 2020 didapat Indonesia setelah mengalahkan China, 3-0, pada final yang berlangsung Minggu (17/10/2021). Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan berhasil memanfaatkan peluang besar untuk juara pada tahun ini seiring dengan absennya beberapa pemain kuat dari China dan Jepang.
Sementara itu, tim putri yang bermaterikan sembilan pemain debutan dan tiga pemain senior terhenti pada perempat final Piala Uber. Setelah bersaing ketat melawan Thailand, Indonesia kalah dengan skor 2-3.
Pandemi Covid-19, yang mengubah sebagian besar jadwal turnamen pada 2020, berbuntut pada padatnya agenda mulai 2021. Atas dasar itulah skuad ”Merah Putih” harus mengarahkan fokus kembali pada target-target baru.
Menutup akhir 2021, misalnya, akan digelar Kejuaraan Dunia di Huelva, Spanyol, 12-19 Desember. Sebelum itu, atlet-atlet Indonesia akan tampil di negara sendiri dalam tiga turnamen beruntun di ”gelembung” Bali pada 16 November-5 Desember.
Berselang dua hari setelah final Piala Thomas, turnamen Denmark Terbuka di Odense, 19-24 Oktober, menanti. Turnamen ini diikuti oleh Perancis Terbuka dan Hylo Terbuka di Jerman pada dua pekan berikutnya.
Untuk ajang beregu, Indonesia pun tak punya waktu lama mempersiapkan diri untuk mempertahankan gelar juara Piala Thomas. Jika biasanya kejuaraan Piala Thomas dan Uber digelar dua tahun sekali, kali ini hanya ada jeda tujuh bulan menuju turnamen di Bangkok, Thailand, 9-15 Mei. Hal ini karena Piala Thomas dan Uber 2020 dimundurkan selama 17 bulan.
”Jeda waktu dengan Piala Thomas berikutnya pendek, jadi masa persiapan juga akan pendek. Peluang belum tentu sebaik pada tahun ini. Selain itu, ungkapan bahwa mempertahankan gelar akan lebih sulit dibanding merebutnya tetap berlaku,” ujar legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata, di Jakarta, Selasa (19/10/2021).
Mantan atlet tunggal putra Alan Budikusuma mengingatkan hal yang sama. ”Selain Piala Thomas dan Uber, ada Asian Games 2022. Jeda antara Olimpiade terakhir dan Olimpiade 2024 juga tidak lama lagi. Pemain-pemain Indonesia harus tetap waspada,” ujar peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu.
Menurut Christian, skuad putra Indonesia harus mewaspadai perkembangan tim lain pada kejuaraan tahun mendatang. ”Pemain China yang dikalahkan Indonesia bisa jadi makin kuat pada Piala Thomas berikutnya. Begitu pula dengan Jepang yang tahun ini tak diperkuat ganda terbaik. Indonesia pun tak boleh terlena dengan gelar juara saat ini,” ujar sosok yang mengantarkan Indonesia menjadi juara Piala Thomas pada 1973, 1976, 1979, dan 1984 ini.
Jeda waktu dengan Piala Thomas berikutnya pendek, jadi masa persiapan juga akan pendek. Peluang belum tentu sebaik pada tahun ini. Selain itu, ungkapan bahwa mempertahankan gelar akan lebih sulit dibanding merebutnya tetap berlaku.
Mantan pemain putri Imelda Wigoeno menyoroti pekerjaan rumah yang dimiliki sektor tunggal dan ganda putri. Imelda memuji Putri Kusuma Wardani yang memiliki daya juang tinggi dan permainan yang baik.
”Untuk Gregoria (Mariska Tunjung), saya rasa masih banyak yang harus ditingkatkan dari sisi teknis. Di bawah Gregoria dan Putri, masih harus dicari pemain yang mumpuni,” kata Imelda.
Dia juga mengingatkan untuk mencari pasangan yang tepat bagi Apriyani Rahayu saat Greysia Polii pensiun. Apriyani akan mengalami perubahan peran, dari pemain yang dibimbing menjadi pemimpin saat mendapat pasangan baru.
”Selama ini, ada Apriyani berpasangan dengan pemain senior. Nanti, dia yang akan berperan sebagai senior. Ini menjadi tantangan baru Apriyani,” kata Imelda.
Berbicara tentang program dalam beberapa tahun mendatang, medali emas Olimpiade Paris 2024 harus menjadi target utama. Bulu tangkis masih menjadi satu-satunya cabang yang bisa menempatkan atletnya berdiri di podium tertinggi Olimpiade. Di Olimpiade Tokyo 2020, yang diselenggarakan 23 Juli-8 Agustus 2021, ”Merah Putih” meraih satu medali emas dari ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Christian berpendapat, banyak pemain senior putra yang masih bisa diandalkan untuk medali emas Olimpiade Paris 2024, salah satunya ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang belum pernah menjuarai ajang besar meski telah menjadi ganda putra nomor satu dunia sejak 2017.
”Mereka seharusnya masih punya motivasi untuk Olimpiade dan masih bisa dipertahankan untuk Paris. Sangat disayangkan kalau pemain yang sudah lama menjadi nomor satu dunia tetapi tidak bisa mendapat emas Olimpiade. Hanya saja, pelatih harus menyusun rencana turnamen yang tepat agar tenaga mereka tidak terbuang di banyak turnamen dan bisa mencapai puncak di Paris,” ujar Christian. Sebaliknya, pemain-pemain yang lebih muda dari Kevin/Marcus harus diberi banyak kesempatan bertanding.