Tim Putri Indonesia Terhenti Lagi di Perempat Final
Meskipun sudah berjuang habis-habisan, tim putri Indonesia kembali menelan kekalahan dari Thailand pada perempat final Piala Uber. Indonesia kalah dengan skor 2-3.
Oleh
Yulia Sapthiani
·4 menit baca
BADMINTONPHOTO/BWF/YVES LACROIX
Ganda putri Indonesia, Ribka Sugiarto (kiri) dan Siti Fadia Silva Ramadanti, mengembalikan kok ke pasangan Thailand, Puttita Supajirakul/Sapsire Taerattanachai, dalam laga perempat final Piala Uber di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Kamis (14/10/2021) malam waktu setempat atau Jumat waktu Indonesia. Ribka/Fadia menang dengan skor 21-19, 15-21, 21-15.
AARHUS, KAMIS — Datang dengan sembilan pemain debutan, tim putri Indonesia memperlihatkan perjuangan keras dalam kejuaraan bulu tangkis Piala Uber meski akhirnya tersingkir pada perempat final. Indonesia kalah dari Thailand 2-3.
Total dibutuhkan sekitar enam jam untuk menyelesaikan lima partai dalam perempat final di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Kamis (14/10/2021) malam waktu setempat atau Jumat waktu Indonesia itu. Hasil ini sama seperti yang didapat Indonesia ketika dikalahkan Thailand pada perempat final Piala Uber 2018. Tim putri Indonesia pun tersingkir pada tahap yang sama dalam lima Piala Uber terakhir.
Sementara itu, Thailand akan berhadapan dengan China dalam semifinal. Perebutan tiket final lainnya akan terjadi pada pertandingan Korea Selatan melawan juara bertahan, Jepang. Seperti China, yang menang 3-0 atas Taiwan, Jepang dan Korea Selatan menang dengan skor sama atas lawan masing-masing, yaitu India dan Denmark.
Indonesia sebenarnya berharap kemenangan dari partai pertama ketika Gregoria Mariska Tunjung berhadapan dengan Pornpawee Chochuwong. Namun, pemain Indonesia berperingkat ke-21 dunia itu kalah 21-14, 10-21, 10-21.
Gregoria menerapkan pola tepat pada gim pertama, yaitu mengontrol permainan dengan pola menyerang. Dia pun membuka harapan untuk meraih poin pertama bagi Indonesia.
BADMINTONPHOTO/BWF/YVES LACROIX
Pemain tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, mengembalikan kok ke pemain Thailand, Pornpawee Chochuwong, dalam laga perempat final Piala Uber di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Kamis (14/10/2021) malam waktu setempat atau Jumat waktu Indonesia. Gregoria kalah dengan skor 21-14, 10-21, 10-21.
Akan tetapi, momentum permainan berubah pada dua gim berikutnya karena Gregoria didikte lawan dengan irama permainan yang lebih lambat. Gregoria pun kalah dalam laga berdurasi 62 menit.
”Maaf, saya gagal menyumbangkan angka. Sayang saya tidak bermain bagus di gim kedua dan ketiga,” katanya.
Banyaknya kesalahan yang dibuat pada gim kedua dan ketiga membuat Gregoria selalu tertinggal jauh dalam perolehan angka. ”Saya terpancing dengan pola lambat pada gim kedua dan ketiga. Saya mengikuti pola lawan karena mau bermain aman, tetapi itu justru membuat saya banyak membuat kesalahan dan selalu berada dalam keadaan tertekan,” tuturnya.
Dalam prediksi tim Indonesia, seperti disebutkan Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky, sehari sebelumnya, Gregoria sangat diharapkan bisa menyumbang kemenangan bagi Indonesia. Dua kemenangan lain berpeluang didapat dari ganda putri, sementara Putri Kusuma Wardani diharapkan membuat kejutan.
Akhirnya, hanya ganda putri yang bisa menyumbangkan kemenangan setelah tampil dalam laga panjang. Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto bertanding selama 1 jam 32 menit dan 1 jam 16 menit.
BADMINTONPHOTO/BWF/YVES LACROIX
Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu (kiri) dan Greysia Polii, mengembalikan kok ke pasangan Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, dalam laga perempat final Piala Uber di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Kamis (14/10/2021) malam waktu setempat atau Jumat waktu Indonesia. Greysia/Apriyani menang dengan skor 21-17, 17-21, 21-19.
Greysia/Apriyani menyamakan kedudukan dengan mengalahkan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai. Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu menang 21-17, 17-21, 21-19.
Momentum permainan selalu berubah pada gim pertama dan kedua. Greysia/Apriyani tertinggal 2-8 pada awal gim pertama, tetapi bisa membalikkan keadaan sejak skor imbang 9-9. Sebaliknya, lawan berbalik unggul sejak 15-15 meski tertinggal 9-14 pada gim kedua.
Drama berlanjut pada gim ketiga. Greysia/Apriiyani, yang unggul 5-1 pada pertemuan sebelumnya, terlihat akan memenangi gim penentu dengan cepat ketika unggul 12-6. Namun, perolehan poin yang cepat dari lawan, hingga bisa menyamakan skor menjadi 14-14, membuat kubu Indonesia tegang. Setelah itu, selisih terbesar di antara mereka hanya dua poin.
Kedewasaan dan semangat juang Greysia/Apriyani, yang selalu dicontoh adik-adik mereka di pelatnas, membuat kedudukan Indonesia dan Thailand menjadi imbang, 1-1.
”Dari awal kami sudah siap bahwa lawan memiliki kualitas. Setiap bertemu, poinnya tidak pernah jauh. Kami harus siap lelah dan memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” kata Apriyani.
BADMINTONPHOTO/BWF/YOHAN NONOTTE
Pemain tunggal putri Indonesia, Ester Nurumi Tri Wardoyo, mengembalikan kok ke pemain Thailand, Chaiwan Phittayaporn, dalam laga perempat final Piala Uber di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Kamis (14/10/2021) malam waktu setempat atau Jumat waktu Indonesia. Ester kalah dengan skor 23-25, 8-21.
”Kami bersyukur bahwa kemenangan ini bukan hanya untuk kami sendiri, tetapi juga memberikan poin untuk tim Uber Indonesia sehingga adik-adik yang lain bisa main dan punya kesempatan memberikan yang terbaik. Itulah harapan kami terhadap tim Uber Indonesia ini,” ucap Greysia.
Greysia/Apriyani menjadi bagian dari hanya tiga pemain Indonesia yang berpengalaman tampil dalam Piala Uber, selain Gregoria. Sembilan pemain lainnya merupakan debutan, termasuk Fadia/Ribka yang memaksakan persaingan Indonesia-Thailand ditentukan pada partai kelima. Fadia/Ribka menang atas Puttita Supajirakul/Sapsire Taerattanachai, 21-19, 15-21, 21-15.
Kami bersyukur bahwa kemenangan ini bukan hanya untuk kami sendiri, tetapi juga memberikan poin untuk tim Uber Indonesia sehingga adik-adik yang lain bisa main dan punya kesempatan memberikan yang terbaik. (Greysia Polii)
Kalah pengalaman
Sementara itu, kekalahan yang dialami Putri Kusuma Wardani dan Ester Nurumi Tri Wardoyo disebabkan oleh kalahnya pengalaman dari lawan mereka. Putri kalah dari pemain peringkat ke-13 dunia, Busanan Ongbamrungphan, 9-21, 21-23. Adapun Ester, yang masih berusia 16 tahun, dikalahkan Chaiwan Phittayaporn, 23-25, 8-21.
Putri sebenarnya berpeluang membuat pertandingan berjalan hingga tiga gim ketika menggagalkan match point lawan pada skor 20-18 dan berbalik unggul menjadi 21-20. Namun, dia gagal memperpanjang laga karena dua smesnya gagal melewati net ketika skor imbang, 21-21.
BADMINTONPHOTO/BWF/YOHAN NONOTTE
Pemain tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, mengembalikan kok ke pemain Thailand, Busanan Ongbamrungphan, dalam laga perempat final Piala Uber di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Kamis (14/10/2021) malam waktu setempat atau Jumat waktu Indonesia. Putri kalah dengan skor 9-21, 21-23.
”Sayang hasil dua kali smes saya menyangkut di net dan kemenangan akhirnya untuk Busanan. Saat itu saya memang berspekulasi dengan melakukan smes yang mematikan,” ujar Putri.
Meski gagal menyumbangkan kemenangan, Putri bersyukur bisa mendapat banyak pengalaman tampil dalam Piala Uber setelah berhadapan dengan pemain yang lebih berpengalaman.
Pada pertandingan terakhir, Ester bisa memberikan perlawanan ketat pada Phittayaporn dalam gim pertama. Dia bahkan mendapat tiga game point, tetapi selalu gagal karena melakukan kesalahan. Ester, yang masih dalam kategori yunior, pun kesulitan mengimbangi permainan Phittayaporn pada gim kedua setelah fisiknya terkuras pada gim pertama.