Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan akan menghadapi tantangan ganda di semifinal Piala Thomas. Mereka akan menghadapi Denmark yang memiliki kemampuan merata plus penonton yang mendukung tuan rumah.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·5 menit baca
AARHUS, SABTU — Peningkatan performa pemain putra Indonesia menjadi nilai positif yang akan dibawa saat berhadapan dengan Denmark pada semifinal kejuaraan bulu tangkis beregu Piala Thomas 2020. Dalam laga ini, Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan akan menghadapi tantangan ganda, yaitu materi pemain yang merata dan dukungan penonton tuan rumah pada Viktor Axelsen dan kawan-kawan.
Indonesia lolos ke semifinal setelah mengalahkan Malaysia, 3-0, di Ceres Arena Aarhus, Denmark, Jumat (15/10/2021). Semifinal melawan Denmark, yang mengalahkan India, 3-1, akan berlangsung Sabtu mulai pukul 13.00 waktu setempat atau pukul 18.00 WIB.
Kemenangan beruntun atas Malaysia di antaranya didapat dari pemain yang performanya terus meningkat, yaitu Anthony Sinisuka Ginting dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Anthony dan Kevin/Marcus menang atas lawan yang mengalahkan mereka saat Indonesia disingkirkan Malaysia, 2-3, pada perempat final Piala Sudirman di Vantaa, Finlandia, dua pekan lalu. Anthony mengalahkan Lee Zii Jia, 21-15, 21-17, sementara Kevin/Marcus menang atas Aaron Chia/Soh Wooi Yik, 21-17, 16-21, 21-15.
Jonatan Christie menentukan kemenangan Indonesia meski tak tampil maksimal saat berhadapan dengan Ng Tze Yong yang peringkat dunianya jauh di bawah tunggal Indonesia peringkat ketujuh dunia itu. Jonatan kehilangan gim pertama sebelum mengalahkan pemain berperingkat ke-82 dunia tersebut dengan skor 14-21, 21-19, 21-16.
Kemenangan atas Malaysia tentu layak disambut gembira. Pemain sudah tampil baik. Performa mereka meningkat. Tetapi, hal ini jangan sampai membuat mereka terlena.
”Kemenangan atas Malaysia tentu layak disambut gembira. Pemain sudah tampil baik. Performa mereka meningkat. Tetapi, hal ini jangan sampai membuat mereka terlena,” ujar Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky.
Rionny mengatakan, secara umum, penampilan pemain meningkat dibandingkan dengan ketika mengalahkan Thailand dan Taiwan, masing-masing dengan skor 3-2, pada penyisihan Grup A. ”Grafik kepercayaan diri dan motivasi pemain naik lagi. Semua yang diharapkan dari pelatih bisa muncul di lapangan. Pemain sudah berusaha untuk memberi yang terbaik bagi tim. Ini menjadi modal baik untuk pertandingan berikutnya yang makin berat,” kata Rionny.
Meski demikian, Rionny meminta pelatih dan pemain terus melakukan evaluasi untuk perbaikan, jangan cepat puas dengan hasil yang telah diperoleh. Apalagi, Denmark termasuk tim yang memiliki kekuatan merata dalam lima partai.
Pada tunggal, tuan rumah memiliki peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Viktor Axelsen. Pemain peringkat ketiga dunia itu berada dalam performa terbaik pada tahun ini dengan hanya tiga kali kalah dari 46 pertandingan hingga perempat final Piala Thomas.
Axelsen selalu lolos ke final dari semua (tujuh) ajang individu dan meraih empat gelar juara. Salah satu kekalahan dialami dalam final All England dari Lee Zii Jia (Malaysia). Dua lainnya dialami dari rekan senegara, Anders Antonsen, yang akan bahu-membahu dengannya dalam laga melawan Indonesia.
Laga Axelsen melawan Anthony, pada partai pertama, akan krusial bagi kedua tim. Mereka berbagi empat kemenangan dari delapan pertemuan lain, tetapi Anthony kalah dalam dua pertemuan terakhir yang terjadi tahun ini. Kekalahan tersebut dialami pada semifinal Thailand Terbuka dan penyisihan grup Final BWF 2020, yang keduanya digelar di Bangkok, Thailand, Januari 2021.
Selain Anthony, Indonesia tampaknya akan mempertahankan formasi yang diterapkan saat melawan Malaysia. Pada tunggal, ada Jonatan dan Shesar Hiren Rhustavito, sementara ganda mengandalkan Kevin/Marcus dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Selain Anthony, dua partai ganda akan menjadi andalan Indonesia untuk meraih kemenangan.
Shesar menjadi harapan lain jika pertandingan berjalan hingga laga kelima. Dia dua kali menentukan kemenangan Indonesia dari pertandingan terakhir saat mengalahkan Thailand dan Taiwan.
Hingga perempat final, ganda peringkat kedua dunia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, belum diturunkan karena alasan teknis. Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi mengatakan, kok cukup berat hingga membutuhkan tenaga lebih besar untuk memukulnya, terutama saat melakukan smes. Ini menjadi tantangan lebih berat bagi pasangan senior yang berusia 37 dan 34 tahun itu.
Ahsan pernah diturunkan saat melawan Taiwan, tetapi bersama pemain muda, Daniel Marthin. Sama-sama berperan sebagai pemain belakang bersama pasangan tetap mereka, Ahsan dan Daniel memiliki kelebihan dalam kekuatan pukulan, juga, piawai bermain di lapangan depan.
Denmark pun diperkirakan tak akan mengubah formasi terbaik seperti yang diturunkan dalam dua pertandingan terakhir, termasuk saat mengalahkan India. Mereka mengandalkan Axelsen, Antonsen, dan Rasmus Gemke pada tunggal, serta Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dan Mathias Christiansen/Frederik Soegaard pada ganda.
Selain materi kekuatan yang merata, faktor lain yang harus diwaspadai Indonesia adalah motivasi para pemain Denmark karena tampil di hadapan pendukung sendiri. ”Saya sangat antusias melawan Indonesia di semifinal. Itu akan menjadi pertandingan sulit. Namun, dukungan untuk kami dari penonton lebih banyak dibandingkan dengan Indonesia,” ujar pemain ganda, Frederik Soegaard.
”Saya senang penonton diperbolehkan datang pada kejuaraan dalam masa pandemi ini. Setiap hari, penonton semakin banyak. Semoga, jumlah mereka lebih banyak lagi saat melawan Indonesia,” ujar Mathias Christiansen, partner Soegaard.
Final Piala Uber
Dalam persaingan beregu putri, laga perebutan Piala Uber akan berlangsung antara 14 kali juara, China, dengan juara bertahan, Jepang, Minggu pukul 00.00 WIB. Dalam semifinal yang berlangsung Sabtu dini hari waktu Indonesia, China terlalu dominan bagi finalis Piala Uber 2018, Thailand, dan menang 3-0. China pun membalas kekalahan 2-3 yang terjadi pada semifinal tiga tahun lalu.
Thailand menurunkan Ratchanok Intanon sebagai tunggal pertama sebagai strategi agar memiliki peluang meraih kemenangan pada tunggal kedua dan ketiga. Padahal, pemain peringkat keenam dunia itu tak berlatih sejak tersingkir pada perempat final Tokyo 2020 karena kematian ibunya.
”Saya memang sudah lama tak berlatih, hingga kondisinya tak memungkinkan untuk bersaing dalam tahap seperti ini. Namun, ini menjadi bagian dari strategi tim agar pemain lain memiliki peluang menang,” ujar Intanon yang mengundurkan diri saat melawan Chen Yufei ketika skor baru menunjukkan 2-5 pada gim pertama. Pertandingan tersebut baru berjalan dua menit.
Strategi Thailand tak berjalan baik karena mereka langsung kehilangan dua partai berikutnya dari kekalahan Rawinda Prajongjai/Puttita Supajirakul dan Pornpawee Chochuwong.
Sementara Jepang bangkit dengan kemenangan Yuki Fukushima/Mayu Matumoto, Sayaka Takahashi, dan Misaki Matsutomo/Nami Matsuyama setelah tunggal pertama, Akane Yamaguchi, kalah dari An Se-young (Korsel), 14-21, 7-21, pada laga pembuka.