Undian kembali mempertemukan Indonesia dan Malaysia, kali ini di ajang Piala Thomas. Kemenangan pada tunggal dan ganda pertama menjadi krusial karena kekuatan berimbang.
Oleh
Yulia Sapthiani
·4 menit baca
BADMINTON PHOTO/BWF/RAPHAEL SACHETAT
Anthony Sinisuka Ginting (kiri) saat dikalahkan pemain Malaysia, Lee Zii Jia, pada perempat final Piala Sudirman 2021 antara Indonesia dan Malaysia di Energia Areena, Vantaa, Finlandia, Jumat (1/10/2021). Anthony akan kembali bertemu Lee Zii Jia pada perempat final Piala Thomas di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Jumat (15/10/2021).
AARHUS, KAMIS — Setelah berduel di ajang Piala Sudirman, Indonesia dan Malaysia dipertemukan kembali pada perempat final kejuaraan bulu tangkis beregu putra, Piala Thomas 2020. Meski Malaysia lolos ke perempat final dengan status peringkat kedua Grup D, Lee Zii Jia dan kawan-kawan bukan lawan enteng bagi Indonesia.
Kemenangan atas Indonesia, dengan skor 3-2, pada kejuaraan beregu campuran Piala Sudirman di Vantaa, Finlandia, dua pekan lalu, menjadi bukti bahwa Malaysia harus diwaspadai. Dengan materi pemain yang semuanya berperingkat dunia lebih rendah dari Indonesia, tim Malaysia justru bisa tampil tanpa beban.
Hal itu pula yang kembali harus diwaspadai Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan pada pertandingan di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Jumat (15/10/2021) pukul 13.30 waktu setempat atau 18.30 WIB itu. Pemenang dari laga ini maju ke semifinal untuk bertemu pemenang laga antara tuan rumah Denmark dan India. Perempat final lainnya mempertemukan Jepang dan Korea Selatan, serta Thailand dengan juara bertahan, China.
Piala Thomas diikuti 16 tim yang terbagi dalam empat grup. Indonesia lolos ke perempat final setelah menjadi juara Grup A. Adapun Malaysia menempati peringkat kedua setelah dikalahkan Jepang, 1-4, pada laga perebutan posisi juara Grup D, Kamis.
BADMINTONPHOTO/BWF/YVES LACROIX
Anthony Sinisuka Ginting saat melawan Chou Tien Chen (Taiwan) pada laga terakhir Grup A Piala Thomas di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Rabu (13/10/2021). Anthony kembali menjadi andalan saat Indonesia melawan Malaysia di perempat final, Jumat.
Kendati demikian, Malaysia tetap akan menjadi lawan berat. Manajer Tim Indonesia Eddy Prayitno mengatakan, perlu perjuangan ekstra keras dari setiap pemain untuk mengalahkan Malaysia.
Krusial
Kemenangan pada salah satu dari dua laga awal akan krusial bagi kedua tim. Hal ini karena Indonesia dan Malaysia memiliki kekuatan berimbang pada tunggal dan ganda pertama.
Anthony unggul 3-1 dalam statistik pertemuan dengan Lee, tetapi kalah pada pertemuan terakhir, yaitu di Piala Sudirman. Tunggal putra peringkat kelima dunia itu bahkan kalah dengan skor terbilang telak, 11-21, 16-21.
Memiliki dua pasangan peringkat teratas dunia sebagai pilihan, ganda pertama seharusnya bisa menjadi milik Indonesia. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan sama-sama memiliki keunggulan 7-2 dalam statistik pertemuan dengan Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
BADMINTONPHOTO/BWF/YOHAN NONOTTE
Fajar Alfian/M Rian Ardianto saat diturunkan melawan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Lee Yang/Wang Chi Lin, pada laga penentuan juara Grup A Piala Thomas di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Rabu (13/10/2021). Fajar/Rian berpeluang kembali diturunkan saat melawan Malaysia di perempat final.
Akan tetapi, pasangan Indonesia berjulukan ”Minions” dan ”Daddies” itu kalah dalam pertemuan terakhir. Dua kekalahan Kevin/Marcus bahkan terjadi straight games secara beruntun, yaitu di perempat final Olimpiade Tokyo 2020 dan perempat final Piala Sudirman.
Namun, menurunkan pasangan senior Hendra/Ahsan juga berisiko karena turnamen ini menggunakan kok yang cukup berat sehingga perlu tenaga ekstra besar saat smes. Pilihan lain adalah memasang Fajar Alfian/Muhamad Rian Ardianto sebagai ganda pertama, seperti yang dilakukan saat melawan Taiwan.
Saya selalu berjuang maksimal agar Indonesia menang. Saya tidak mau kalah begitu saja.
Mereka bisa mengatasi laju pelan kok karena bertenaga besar, meski kalah tiga gim dari Lee Yang /Wang Chi Lin. Akan tetapi, catatan selalu kalah dalam tiga pertemuan dari Chia/Soh perlu menjadi pertimbangan.
Maka, seperti dikatakan pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi, memilih pasangan yang tepat untuk ganda pertama akan menjadi salah satu kunci bagi Indonesia. Pilihan ini akan lebih pelik daripada menetapkan ganda kedua.
BADMINTONPHOTO/BWF/YVES LACROIX
Reaksi Jonatan Christie setelah merebut poin melawan tunggal kedua Taiwan, Wang Tzu Wei, pada laga terakhir Grup A Piala Thomas di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Rabu (13/10/2021). Kemenangan atas Wang membangkitkan kepercayaan diri Jonatan.
Siapa pun yang ditempatkan sebagai ganda kedua seharusnya bisa mengungguli Goh Sze Fei/Nur Izuddin. Selain Hendra/Ahsan dan Fajar/Rian, Indonesia memiliki Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin atau pecahan di antara mereka, seperti saat memasangkan Ahsan dan Daniel melawan Taiwan.
Dalam dua laga lain di tunggal putra, Jonatan Christie dan Shesar Hiren Rusthavito, akan menghadapi lawan yang juga membutuhkan kewaspadaan ekstra untuk menghadapinya. Jonatan kalah dalam satu pertemuan lain dengan Cheam June Wei. Shesar juga kalah dari Leong Jun Hao pada babak kualifikasi Thailand Terbuka 2018.
Percaya diri
Meski demikian, Jonatan, Shesar, dan Anthony setidaknya memiliki bekal kepercayaan diri setelah tampil baik ketika Indonesia mengalahkan Taiwan 3-2 dalam perebutan status juara Grup A. Ketiganya menyumbangkan kemenangan bagi Indonesia.
Shesar bahkan telah dua kali menjadi penentu kemenangan Tim ”Merah Putih”. Satu laga lainnya terjadi pada kemenangan 3-2 atas Thailand.
BADMINTONPHOTO/BWF/YVES LACROIX
Shesar Hiren Rhustavito memastikan kemenangan Indonesia atas Taiwan setelah mengalahkan tunggal ketiga Taiwan, Chi Yu Jen, 16-21, 21-18, 21-19, pada laga terakhir Grup A Piala Thomas di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Rabu (13/10/2021).
”Nasib Indonesia ada di pundak saya. Maka, saya selalu berjuang maksimal agar Indonesia menang. Saya tidak mau kalah begitu saja. Saya pun selalu berusaha fokus pada permainan sendiri, tidak mau mengikuti pola lawan,” kata Shesar tentang kunci penampilannya.
Sementara itu, Anthony dan Jonatan menilai, kemenangan yang mereka sumbangkan bermakna penting tak hanya bagi tim, melainkan juga bagi diri sendiri. Kepercayaan diri yang hilang, setelah selalu tampil buruk sejak Piala Sudirman, mulai tumbuh kembali.
Pelatih tunggal putra Irwansyah mengatakan, semangat juang yang tinggi serta sikap bisa menikmati pertandingan ketika melawan Taiwan menjadi nilai positif yang harus dijaga trio tunggal putra Indonesia.
Dari persaingan beregu putri, juara bertahan Jepang menjadi tim pertama yang lolos ke semifinal setelah mengalahkan India, 3-0. Greysia Polii dan kawan-kawan bersaing melawan Thailand dalam perempat final pada Jumat pukul 00.00 WIB. (IYA)