Motorland Aragon bukan sirkuit yang ramah bagi pemuncak klasemen sementara MotoGP, Fabio Quartararo. Pebalap berjuluk ”El Diablo” itu pun berusaha memutus belenggu podium di sirkuit yang minim daya cengkeram ini.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
ARAGON, KAMIS — Pebalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, memiliki tantangan besar mengakhiri hasil buruk di Motorland Aragon, Spanyol, Minggu (12/9/2021). Di sirkuit ini, dia tidak pernah finis lebih baik dari posisi lima dalam kelas Moto3, Moto2, dan MotoGP. Pebalap tim pabrikan Yamaha itu bahkan mengalami mimpi buruk musim lalu karena kehilangan daya cengkeram ban dengan sangat cepat sehingga kehilangan posisi terdepan. Aragon menuntut setelan motor yang membuat tim mekanik pusing karena sirkuit ini mengombinasikan tikungan-tikungan cepat dan lambat, serta belokan sempit dan lebar.
Quartararo masih merasakan sengatan kekecewaan musim lalu di mana dia meraih pole position pada balapan pertama, tetapi hanya mampu finis di posisi ke-18. Pekan berikutnya, pada seri Teruel, dia start di posisi keenam dan finis di urutan kedelapan. Aragon memang kurang cocok dengan karakter YZR-M1, tetapi bukan berarti peluang memenangi balapan tertutup. Seri Teruel musim lalu dimenangi oleh pebalap tim satelit Yamaha, Franco Morbidelli, berkat setelan suspensi yang jitu menggunakan shock Ohlins spesifikasi baru.
Setelan motor menjadi snagat krusial di Aragon karena ada sejumlah tikungan yang menuntut akselerasi dari kecepatan rendah. Kondisi ini menuntut para pebalap melakukan pengereman keras, terutama di ujung trek lurus sepanjang sekitar 1 kilometer. Pada posisi ini, perangkat pengatur ketinggian bagian belakang motor (rear ride height device) akan sangat krusial untuk membantu akselerasi lebih cepat saat keluar tikungan.
Selain itu, setelan motor juga menuntut kestabilan bagian depan motor karena ada sejumlah tikungan dengan pengereman yang sulit. Analisis di laman MotoGP menyebutkan, tikungan 1 merupakan belokan yang rata dan berat, tikungan 8 yang merupakan turunan dan sedikit off chamber atau kemiringan lintasan ke arah sisi luar tikungan, sehingga cenderung membuat motor melebar ke sisi luar lintasan. Tikungan 12 dan 14 juga memiliki karakter seperti itu. Karakter itu menuntut kestabilan bagian depan yang membuat pebalap yakin untuk melakukan manuver.
Setelan motor itu masih perlu dikombinasikan dengan kemampuan pebalap menjaga daya cengkeram ban tidak cepat merosot. Pebalap veteran Valentino Rossi menilai, balapan di Aragon menuntut gaya membalap yang lembut supaya bisa tetap cepat di lap-lap akhir.
Konsistensi performa sepanjang putaran itu yang tidak didapat oleh Quartararo musim lalu. Meskipun start terdepan, dia cepat kehilangan kecepatan dan terlempar dari persaingan podium. Kali ini, pebalap muda asal Perancis itu akan mengeksplorasi setelan motor untuk mendapatkan konsistensi pace. Quartararo berpeluang memperbaiki performanya di Aragon karena musim ini dia merupakan salah satu pebalap yang paling lihai mengelola daya cengkeram ban.
Aragon mungkin trek terburuk dalam kalender, bukan bagi motor Yamaha tetapi bagi saya.
”Aragon mungkin trek terburuk dalam kalender, bukan bagi motor Yamaha tetapi bagi saya,” ujar Quartararo di laman resmi Yamahamotogp.
”Saya bisa cepat di sana sebelumnya, saya meraih posisi start terdepan tahun lalu, tetapi saya tidak pernah benar-benar konsisten. Jadi ini akan menjadi hal besar yang perlu diperbaiki. Saya ingin belajar di trek itu dan juga menjadi konsisten di sana,” ujar Quartararo yang musim ini meriah kemenangan kelima di Silverstone.
Aragon memang bukan trek yang cocok dengan karakter YZR-M1. Bahkan, saat Rossi masih berjaya, dia tidak pernah menang di Aragon. Pencapaian terbaik ”The Doctor” di Aragon bersama tim pabrikan Yamaha adalah finis di posisi ketiga pada musim 2013, 2015, dan 2016. Selama ini, Aragon dikuasai pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, yang meraih lima kemenangan pada 2013, 2016, 2017, 2018, dan 2019.
”Kami tahu trek ini tidak sesuai dengan kekuatan motor kami. Meskipun demikian, Sirkuit Spielberg juga sama, pace Fabio masih cukup kompetitif untuk bersaing meraih podium di sana. Satu hal yang pasti adalah kami berkomitmen 100 persen untuk berjuang meraih posisi teratas. Tidak diragukan lagi ini akan memerlukan kerja keras, tetapi kami siap dengan tantangan itu,” ujar Direktur Tim Monster Energy Yamaha Massimo Meregalli.
Aragon juga akan menjadi lahan perburuan bagi para pebalap Suzuki yang musim lalu meraih kemenangan ini sini. Alex Rins memenangi balapan pertama di Aragon dan pada balapan kedua Rins serta rekan setimnya, Joan Mir, finis di posisi kedua dan ketiga. Rins juga sedang dalam motivasi tinggi setelah finis di posisi kedua pada seri Inggris yang merupakan pencapaian terbaiknya musim ini.
”Motorland memiliki tata sirkuit yang mengagumkan, tetapi yang paling menonjol dari sirkuit ini adalah makna personal bagi saya. Ini sangat dekat dengan Valdealgorfa, di mana saat kecil saya biasa menghabiskan musim panas dengan kakek nenek saya sehingga saya merasa berada di rumah,” ungkap Rins di laman Crash.
”Kini kami datang ke sini dengan momentum kuat dari Silverstone dan ini sirkuit istimewa bagi saya, di mana tahun lalu saya meraih banyak poin dalam dua balapan MotoGP di sini,” ujar Rins.
”Saya memiliki kenangan yang sangat bagus dari tahun lalu, saya meraih kemenangan yang sangat menyenangkan dan rasanya luar biasa. Artinya, saya datang ke balapan ini dengan motivasi bagus dan kepercayaan diri, khususnya setelah hasil saya di Silverstone dua pekan lalu,” tegas pebalap asal Spanyol itu.