Valentino Rossi mengawali 89 kemenangan di kelas elite dengan finis terdepan GP500 seri Inggris di Donnington Park, 21 tahun lalu. Kini, Rossi kembali untuk petualangan terakhirnya di tanah Inggris pada usia 42 tahun.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
NORTHAMPTONSHIRE, SELASA – Tanah Inggris menyimpan berlimpah kenangan manis bagi Valentino Rossi. Dia menjadi pebalap terbanyak yang memenangi balapan seri Inggris, delapan kali, juga pebalap pertama yang meraih kemenangan di Donington Park pada tiga kelas grand prix. Di sirkuit lama Inggris itu pula, Rossi mengawali 89 kemenangan di kelas elite, 21 tahun lalu. Namun, juara dunia sembilan kali asal Italia itu, akhir pekan ini akan menjalani epilog petualangannya di tanah Inghilterra.
Rossi mengguratkan kenangan tak terlupakan bagi para penggemarnya saat membuat kejutan dengan memenangi seri Inggris GP500 di Sirkuit Donington Park, 9 Juli 2000. Pebalap debutan kelas elite itu melakukan start yang buruk, dan tertinggal jauh di belakang. Namun, hujan membawa berkah bagi Rossi yang baru berusia 21 tahun. Anak muda berlimpah nyali itu menikmati balapan yang berbahaya dengan ban belakang selalu tergelincir. Dia mendahului lawan-lawannya, termasuk Kenny Roberts Junior dan Jeremy McWilliams, untuk meraih podium tertinggi.
Rossi juga pernah menjalani "balapan tersulit" di Donington Park pada MotoGP musim 2005. Balapan dalam guyuran hujan itu membuat sekitar 11 dari 21 pebalap terjatuh, termasuk dua jagoan kala itu, Max Biaggi dan Sete Gibernau. Rossi memilih bersabar hingga mendapatkan ritme yang pas untuk memenangi balapan. "Itu balapan tersulit dalam karier saya, kondisinya luar biasa. Sangat dingin dan lintasan sangat licin," ujar Rossi waktu itu.
Rossi menancapkan cakarnya di tanah Inggris dengan sangat dalam. Dia kini menjadi pebalap dengan kemenangan terbanyak di seri Inggris, delapan kali, diawali dengan kelas 125cc (1997), 250cc (1999), GP500 (2000, 2001), dan MotoGP (2002, 2004, 2005, 2015). Pada balapan terakhir seri Inggris di Sirkuit Silverstone pada 2019, Rossi secara mengejutkan bisa finis di posisi keempat. Kejutan seperti itu diharapkan kembali dia raih pada akhir pekan ini, dalam balapan terakhirnya di tanah Inggris, Minggu (29/8/2021).
"Saya sangat menyukai Silverstone, ini trek yang sangat bagus dan salah satu favorit saya. Ini sirkuit yang panjang dan semua ada di sana, bagian yang cepat, medium, dan beberapa lokasi sangat teknikal," ungkap Rossi, Selasa (24/8/2021).
Rossi meraih kemenangan pertama di Silverstone pada 2015, dan musim berikutnya dia meraih podium ke-200 dengan finis di posisi ketiga. Pada 2017, dia kembali mencetak rekor sebagai pebalap pertama yang start balapan ke-300 saat mengawali persaingan di Silverstone.
"Biasanya kami cukup kuat di sana, jadi semoga itu bisa terjadi lagi tahun ini, dan saya berharap cuacanya bagus akhir pekan ini," ungkap pebalap berusia 42 tahun itu di laman resmi sepangracingteam.
"Saya pikir prakiraan cuaca bagus saat ini tetapi tetap harus bersiap untuk semuanya di sana, ini bisa diawali dengan kering dan berakhir hujan, atau hanya basah di beberapa tempat. Saya sangat menantikan bisa kembali ke sana akhir pekan ini," kata Rossi, yang akan menutup karier balapnya di akhir musim ini.
Rossi akan menjalani balapan bersama pebalap Moto2 Jake Dixon yang mengisi posisi Franco Morbidelli yang masih menjalani pemulihan cedera lutut. Dixon dipanggil oleh Petronas SRT Yamaha karena pebalap penguji Cal Crutchlow ditarik ke tim pabrikan Yamaha, menyusul percepatan akhir kontrak dengan Maverick Vinales. Adapun posisi Dixon di Moto2 akan ditempati oleh pebalap Malaysia Adam Norrodin.
Saya sangat menyukai Silverstone, ini trek yang sangat bagus dan salah satu favorit saya. Ini sirkuit yang panjang dan semua ada di sana, bagian yang cepat, medium, dan beberapa lokasi sangat teknikal.
"Akhir pekan ini akan sulit, menaiki motor besar untuk pertama kali di grand prix rumah saya, tetapi saya sangat menantikan itu," ujar Dixon yang berasal dari Inggris.
Motivasi Marquez
Balapan di Silverstone ini juga sangat dinantikan oleh pebalap Repsol Honda Marc Marquez yang sudah sangat dekat dengan performa terbaiknya. Juara dunia enam kali MotoGP itu, bahkan nyaris memenangi seri Austria dua pekan lalu yang berakhir dalam kondisi basah. Sayangnya, dia terjatuh setelah mengganti motor dengan ban basah dan gagal berdiri di podium.
Performa Marquez pada seri Austria itu menegaskan dirinya bisa menjadi ancaman bagi para pebalap papan atas di paruh kedua musim ini. Dia memang belum bugar 100 persen, tetapi sudah sangat dekat. Marquez pun bersemangat menghadapi seri Inggris, meskipun Silverstone bukanlah trek yang bagus bagi dirinya dan para pebalap Honda. Marquez baru sekali memenangi seri Inggris di kelas MotoGP pada 2014.
"Akan sangat bagus melihat suporter Inggris lagi setelah setahun. Balapan di Austria dengan suporter di tribune sangat menyenangkan, jadi saya menantikan itu lagi di Inggris," ujar Marquez di laman Honda Racing Corporation.
"Posisi kami di antara balapan satu dengan lainnya tidak berubah, akhir pekan ini masih tetap tentang usaha untuk menjadi lebih baik dan melihat apa yang mungkin diraih pada Minggu. Balapan yang lalu kami memiliki kecepatan dan bisa bersaing (meraih podium), tetapi Silverstone sirkuit yang sangat berbeda, dan banyak yang bisa kuat di sana," ungkap Marquez.