Valentino Rossi telah sampai di ujung perjalanannya selama 26 tahun di balapan “jet darat” roda dua. Setelah tak lagi membalap, dia fokus untuk melahirkan pebalap-pebalap muda yang setangguh dirinya.
Oleh
·4 menit baca
STYRIA, KAMIS-Valentino Rossi alias “The Doctor” akhirnya memutuskan mengakhiri kariernya di MotoGP setelah Grand Prix musim 2021. Rossi telah sampai di ujung perjalanannya selama 26 tahun di balapan “jet darat” roda dua mulai dari kelas 125cc hingga MotoGP.
Tidak ada pebalap yang mampu menyulap sirkuit menjadi sebuah “panggung teater” seperti Rossi. Kehadirannya di sirkuit selalu dielu-elukan penggemarnya. Pebalap berusia 42 tahun itu tidak hanya jago memacu sepeda motor bertenaga “monster”, tetapi lebih dari itu, dia menyajikan hiburan di sirkuit.
The Doctor mengumumkan rencana perpisahannya dengan MotoGP menjelang balapan Seri Styria, Austria, Kamis (5/8/2021). Sebuah perpisahan yang berat bagi Rossi, layaknya berpisah dengan orang yang paling dicintai.
Rossi memutuskan pensiun setelah musim ini bergabung dengan tim satelit Petronas Yamaha SRT, namun memperoleh hasil yang buruk. Juara dunia MotoGP 7 kali itu hanya menduduki peringkat ke-19 dengan poin 17. Seperti janjinya dulu, dia akan mundur jika musim ini tak lagi mampu berprestasi.
Saya telah memutuskan untuk pensiun pada akhir musim ini. Sayangnya, inilah pertengahan musim yang terakhir sebagai pebalap MotoGP. Ini sulit, ini momen yang sangat menyedihkan.
“Saya telah memutuskan untuk pensiun pada akhir musim ini. Sayangnya, inilah pertengahan musim yang terakhir sebagai pebalap MotoGP. Ini sulit, ini momen yang sangat menyedihkan. Saya telah melalui perjalanan yang jauh, sangat jauh,” kata Rossi dalam konferensi pers.
Menurut pebalap yang terjun di MotoGP mulai tahun 2000 itu, hasil musim 2021 jauh dari harapannya. Sepanjang musim ini dia lebih banyak mengambil risiko daripada meraih prestasi. Rossi mengaku tidak bisa banyak berkata karena sangat sedih. Apalagi ia tahu, mulai musim depan ia tidak lagi seorang pebalap MotoGP.
“Sekarang adalah saat yang tepat (untuk berhenti),” ujar Rossi yang telah berkecimpung di balapan selama kurang lebih 30 tahun.
Dikutip dari Crash.net, kelebihan Rossi dibandingkan pebalap legenda MotoGP lainnya adalah jumlah penggemar yang tersebar di seluruh dunia. Rossi kemudian menunjukkan jumlah pengikutnya di media sosial. Di Twitter misalnya, jumlah pengikut akun Rossi mencapai 5,5 juta orang.
“Saya tidak tahu kenapa, tetapi ada sejumlah alasan mengapa saya bisa membuat orang menjadi dekat dengan balap motor. Saya melakukan sesuatu di awal karier saya yang memicu emosi orang normal. Saya bangga, ini sesuatu yang istimewa,” ungkap pebalap yang kerap berkunjung ke Indonesia setiap menjelang musim baru MotoGP itu.
Menurut Rossi, dia begitu dicintai banyak orang karena dia menghibur banyak penggemarnya pada saat balapan MotoGP di hari Minggu. Selama balapan berlangsung, para penonton terpaku pada aksinya di sirkuit. Para penggemar Rossi terdiri dari berbagai usia, bahkan sebagian belum lahir ketika Rossi mulai menjadi pebalap.
Rossi mengungkapkan, dia selalu memberikan segalanya untuk para penggemar. Selama lebih dari 25 tahun, The Doctor berusaha mempersembahkan balapan yang terbaik dan yang paling menarik. Itulah sebabnya kepergian Rossi dari ajang balap motor MotoGP meninggalkan kesedihan di hati penggemarnya.
Manajer tim Yamaha Lin Jarvis mengakui, Rossi adalah legenda hidup yang kesukesan serta kepribadiannya telah menjadi sejarah dan warisan bagi Yamaha. “Saat masa sulit, pemikirannya yang positif memberi dampak bagi orang di sekitarnya, dan dia selalu siap bekerja keras untuk hasil yang baik,” katanya.
Pebalap Pramac Racing, Johann Zarco, menilai kita harus berterima kasih kepada Rossi atas semua yang telah dilakukannya. Rossi telah mengubah citra olahraga balap motor. “Kemana pun Anda pergi di seluruh dunia, jika Anda bicara tentang MotoGP dengan seseorang yang tidak paham tentang MotoGP, mereka akan menyebut nama Rossi,” ujar Zarco melalui akun Twitter-nya.
Tetap membalap
Lalu apa rencana The Doctor selanjutnya? Dunia balapan tidak akan pernah lepas dari raganya. Pebalap kelahiran 16 Februari 1979 itu masih akan berkecimpung di dunia balap melalui tim yang didirikannya, VR46. Tim tersebut membina pebalap muda untuk bertarung di balapan Moto2 dan Moto3. Setelah pensiun, Rossi akan total mencurahkan waktunya menghasilkan pebalap-pebalap yang sama tangguhnya dengan dirinya.
Bahkan, Rossi juga punya rencana untuk beralih menjadi pebalap mobil. Rossi pernah menjajal kursi pebalap Formula 1 dari tim Ferrari maupun Mercedes. “Saya adalah seorang pengendara, seorang yang hidup untuk mengemudi, itulah yang saya pikirkan. Saya akan beralih dari motor ke mobil, tentu tidak di level yang sama, tetapi saya rasa saya tidak akan berhenti membalap,” ucapnya.
Setelah The Doctor pensiun dari MotoGP dia akan merindukan saat-saat masih menjadi pebalap MotoGP. Kerinduan itu langsung diungkapkannya.
“Saya rasa saya akan merindukan kehidupan sebagai seorang atlet. Bangun setiap pagi dan berlatih untuk mencapai target. Saya menyukai kehidupan seperti ini. Saya akan merindukan saat hari Minggu pagi, dua jam sebelum balapan. Itu saat Anda merasa tidak nyaman, karena Anda takut, tapi ini sebuah perasaan yang emosional karena balapan dimulai jam 2 (siang),” kata Rossi seperti dilansir Crash.net.
Sang penghibur sejati itu telah bersiap meninggalkan panggung. Setelah 26 tahun menjadi aktor utama yang selalu mendapat sorotan penonton, kini The Doctor berjalan mundur untuk menutup tirai panggung. (AFP)