Usai meraih kemenangan pada laga Liga Conference Europa, Jose Mourinho meraih kemenangan perdana bersama AS Roma di Liga Italia. Hasil itu mengantarkan Roma masuk tiga besar klasemen sementara.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
ROMA, SENIN — Setelah memetik kemenangan perdana pada laga babak playoff Liga Conference Europa, pelatih baru AS Roma, Jose Mourinho, kembali mengantar klubnya meraih kemenangan perdana di Serie A musim 2021-2022. Kemenangan itu diraih dengan menaklukkan Fiorentina 3-1 pada laga pekan pertama di Stadion Olimpico, Roma, Italia, (23/8/2021).
Kemenangan itu membuat Mourinho mengukir kemenangan ke-50 di Serie A Italia. Pelatih berjuluk ”The Special One” itu menjadi pelatih tercepat yang meraihnya sejak berlaku aturan tiga poin untuk setiap kemenangan pada musim 1994-1995. Sebelumnya, pelatih asal Setubal, Portugal, itu memetik 49 kemenangan dari 76 laga Serie A bersama Inter Milan selama musim 2008/2009 dan 2009/2010.
”Itu adalah pertandingan yang berat. Fiorentina membuat kami sangat kesulitan. Italiano (Vincenzo Italiano, Pelatih Fiorentina) layak mendapat pujian karena membuat timnya bermain sangat baik pada awal musim ini. Saya yakin mereka akan membuat banyak masalah bagi semua orang di musim ini,” ujar Mourinho kepada DAZN, dilansir Football-Italia.
Pada awal musim ini, AS Roma tampil dengan wajah nyaris berbeda sama sekali dibandingkan musim lalu. Hal itu terjadi karena hadirnya sejumlah pemain baru, seperti penjaga gawang asal Portugal, Rui Patricio; bek sayap kiri asal Uruguay, Matias Vina; penyerang asal Inggris, Tammy Abraham; dan penyerang asal Uzbekistan, Eldor Shomurodov; serta keberadaan Mourinho sebagai juru taktik yang ekspresif di pinggir lapangan.
Keberadaan mereka langsung memberikan dampak nyata terhadap permainan AS Roma. Dalam laga menghadapi Fiorentina, tiga gol kemenangan klub berjuluk ”Serigala Ibu Kota” itu semuanya lahir dari kontribusi para pemain baru.
Gol pemain sayap Henrikh Mkhitaryan pada menit ke-26 dan gelandang Jordan Veretout di menit ke-64 berasal dari umpan Abraham yang bermain lincah dan terus membuka ruang di lini depan. Gol Veretout pada menit ke-79 berasal dari umpan Shomurodov yang penuh energi untuk memenangi setiap duel perebutan bola usai menggantikan Abraham pada menit ke-69.
Rui Patricio tidak kalah apik di bawah mistar gawang. Penjaga gawang yang dibeli dari klub Inggris, Wolverhampton Wanderes, ini berulang kali melakukan penyelamatan brilian. Hal itu membuat hanya satu gol yang bersarang di gawangnya dari delapan tendangan ke gawang yang dilepaskan para pemain Fiorentina. Satu-satunya gol Fiorentina itu dilesatkan bek Nikola Milenkovic di menit ke-60.
Sentuhan Mourinho
Sama seperti ketika mengalahkan klub Turki, Trabzonspor, 2-1 dalam laga pertama Liga Conference Europa, Jumat (20/8/2021), Mourinho menyulap permainan AS Roma menjadi lebih solid saat melawan Fiorentina. Para pemain displin menjaga pos permainan masing-masing di separuh lapangan.
Mereka sangat bersabar dan jeli melihat setiap peluang untuk dikonversi menjadi gol. Permainan mereka tidak cantik, tetapi efektif untuk menumbangkan lawannya.
Bertindak sebagai tuan rumah dalam laga itu, AS Roma memang tidak terlalu mendominasi permainan dengan persentasi penguasaan bola 41 persen berbanding 59 persen. Peluang yang klub berseragam merah-oranye ini juga terbatas, yakni enam tembakan ke gawang berbanding delapan tendangan ke gawang dari lawan. Bahkan, permainan cenderung kasar dengan masing-masing satu kartu merah untuk kedua tim, yakni untuk pemain AS Roma, Nicolo Zaniolo, di menit ke-52 dan untuk penjaga gawang Fiorentina, Bartlomiej Dragowski, di menit ke-17.
Laga cukup menghibur meskipun kami tidak bermain dengan baik. Kami sempat kesulitan menekan saat unggul satu pemain. Anehnya kami bermain lebih baik setelah kehilangan Zaniolo.
”Laga cukup menghibur meskipun kami tidak bermain dengan baik. Kami sempat kesulitan menekan saat unggul satu pemain. Anehnya kami bermain lebih baik setelah kehilangan Zaniolo. Kami bisa mencetak gol kedua, lalu ketiga, dan sejak itu terus mengendalikan permainan,” ujar Mourinho.
Veretout mengakui suasana tim di musim ini sangat berbeda dibanding musim lalu. Musim ini, tim memiliki ambisi dan semangat lebih besar. Itu tak lepas dari sentuhan Mourinho yang selalu menuntut pemain berlatih dengan displin dan bekerja keras dalam pertandingan. ”Pelatih ingin kami tidak cuma menang sekali, tetapi menang di setiap laga,” katanya.
Gelandang asal Perancis itu menyampaikan, sikap tegas Mourinho sangat dinikmati para pemain sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara pelatih dan pemain. Apalagi, di balik sikap tegasnya, pelatih berusia 58 tahun itu tidak kaku dan bisa diajak bercanda pada waktu yang tepat. ”Dia selalu berusaha dekat dengan kami (para pemain),” tutur pemain berusia 28 tahun tersebut.
Manajer Umum AS Roma Tiago Pinto dalam laman resmi AS Roma menerangkan, salah satu alasan perekrutan Mourinho ialah untuk menularkan mental pemenang yang ada di dirinya kepada semua pemain AS Roma. Itu menjadi upaya untuk membawa kembali klub yang bermarkas di Trigoria itu sebagai penantang serius perebutan gelar juara Serie A yang terakhir kali direngkuh mereka pada musim 2000/2001.
Usai kemenangan atas Fiorentina, AS Roma langsung berada di peringkat ketiga klasemen sementara di bawah Inter Milan di urutan pertama hasil menang 4-0 atas Genoa dan Lazio di tempat kedua hasil menang 3-1 atas Empoli. (DRI)