Pelatih Juventus Massimilliano Allegri kembali memantik spekulasi publik dengan mencadangkan Cristiano Ronaldo di pekan perdana Liga Italia ketika menghadapi Udinese.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
UDINE, SENIN — Pelatih Juventus Massimilliano Allegri membuat publik bertanya-tanya dengan keputusannya mencadangkan megabintang Cristiano Ronaldo ketika bertandang ke Stadion Friuli, markas Udinese. Keputusan Allegri itu membuat spekulasi kepergian Ronaldo kian kencang. Juventus pun gagal mengamankan poin penuh setelah kebobolan dua gol di babak kedua.
”Si Nyonya Tua” harus puas bermain imbang 2-2 menghadapi tuan rumah Udinese pada pekan perdana Liga Italia, Senin (23/8/2021) dini hari WIB. Laga tersebut juga diwarnai keputusan janggal dari Allegri yang tidak memainkan Ronaldo sejak menit awal.
Allegri memilih memainkan Alvaro Morata bersama Paulo Dybala dan Juan Cuadrado di lini depan. Padahal, kondisi Ronaldo semestinya cukup bugar karena sebelumnya tak dimainkan di pertandingan persahabatan menghadapi Juventus U-23. Sejumlah media Italia juga melaporkan Ronaldo tidak sedang menderita cedera.
Keputusan Allegri itu kembali mengundang tanda tanya terkait masa depan kapten timnas Portugal itu di Juventus. Spekulasi kepergian Ronaldo sebelumnya agak mereda menjelang laga menghadapi Udinese.
Ketika itu Allegri menegaskan, peraih lima gelar Ballon d’Or tersebut berkomitmen untuk tetap tinggal hingga akhir musim meski sempat ada pembicaraan bahwa dia berusaha untuk meninggalkan Juventus.
”Dia tidak dalam kondisi kebugaran puncak dan pelatih mencoba memilih susunan pemain terbaik untuk saat ini. Keputusan itu dibuat agar tim tetap kompetitif,” ujar Pavel Nedved, Wakil Presiden Juventus yang juga legenda klub, menepis spekulasi kepergian Ronaldo yang kembali mencuat.
Nedved menyadari kebijakan Allegri telah kembali mengundang spekulasi. Namun, ia mengatakan, keputusan itu adalah ”keputusan bersama” antara Ronaldo dan Allegri. Adapun Allegri mengungkapkan, Ronaldo bisa menerima keputusan itu dan merasa baik-baik saja.
”Saya telah berbicara dengannya sebelum pertandingan. Dia membuat dirinya selalu siap jika dimainkan,” kata Allegri.
Tanpa Ronaldo, Juventus mampu unggul lebih dulu di babak pertama. Mengambil inisiatif serangan sejak awal, Juventus unggul cepat di menit ke-3 melalui sontekan kaki kiri Paulo Dybala menyambut umpan silang Rodrigo Bentancur. Setelah unggul, Juventus masih terus mendominasi laga.
Dybala dan kawan-kawan bermain sabar membangun serangan dari lini pertahanan sendiri. Saat menyerang, para pemain Juventus aktif mencari ruang kosong di lini pertahanan Udinese. Pemain Udinese sesekali mencoba membangun serangan, tapi senantiasa kandas di kaki pemain belakang Juventus.
Saya telah berbicara dengannya sebelum pertandingan. Dia membuat dirinya selalu siap jika dimainkan.
Juventus justru mampu menggandakan keunggulan dengan memanfaatkan serangan balik. Dybala yang dengan jeli melihat pergerakan Juan Cuadrado melepaskan umpan panjang terukur yang disambut Cuadrado. Pemain nasional Kolombia itu begitu leluasa menusuk ke jantung pertahanan Udinese dan mengecoh pemain belakang lalu melepaskan tembakan ke pojok kanan bawah gawang.
Mencuri gol
Performa Juventus menurun di babak kedua. Udinese mampu mencuri gol melalui titik penalti menyusul pelanggaran yang dilakukan kiper Juventus, Wojciech Szczesny, kepada Tolgay Arslan saat mencoba menjangkau bola. Penyerang Roberto Pereyra mampu memaksimalkan kesempatan itu dan memperkecil ketinggalan di menit ke-51.
Gol tersebut melecut semangat pemain Udinese. Mereka bangkit dan balik menekan Juventus. Merespons situasi tersebut, Allegri melakukan sejumlah pergantian pemain pada menit ke-60. Ia memasukkan Giorgio Chiellini untuk mempertebal barisan pertahanan. Bersamaan dengan itu, Ronaldo pun dikirim ke lapangan menggantikan Alvaro Morata yang tidak berkembang.
Strategi itu mampu sedikit mengangkat performa Juventus setelah tertekan. Kontrol pertandingan kembali dipegang Juventus dengan 59 persen penguasaan bola berbanding 41 persen milik Udinese. Namun, Juventus kembali harus kebobolan akibat blunder Szczesny di kotak penalti. Bola sepakan Szczesny mampu diblok pemain depan Udinese. Bola memantul dan disambar Gerard Deulofeu untuk menyamakan kedudukan.
Upaya Juventus untuk mengembalikan keunggulan berbuah hasil di menit 90+5 melalui tandukan Ronaldo yang menyambut umpan terukur Federico Chiesa. Akan tetapi, gol tersebut akhirnya dianulir setelah wasit melihat tayangan video pembantu wasit (VAR). Ronaldo dinyatakan berada dalam posisi offside. Tidak ada gol tercipta setelah momen tersebut, skor 2-2 bertahan hingga laga usai.
Seusai laga, Allegri mengatakan timnya tampil bagus di babak pertama. Hanya saja, ia mengakui ada penurunan di babak kedua sehingga Udinese mampu memaksakan hasil imbang. Laga itu, menurut Allegri, memberikan banyak pelajaran bagi Juventus.
”Kami terlalu banyak kehilangan bola di lapangan tengah pada babak kedua. Mungkin kami sedikit lelah. Tetap saja, Anda tidak boleh kebobolan gol seperti ini. Tetapi, kami bertahan dengan baik karena tidak kebobolan melalui tembakan tepat sasaran,” kata Allegri.
Sementara Pelatih Udinese Luca Gotti menyebut timnya tampil tidak terlalu buruk di babak pertama. Ia menyebut pasukannya sempat tertekan setelah tertinggal dua gol. Meski tertinggal, Gotti melihat para pemainnya tidak mengubah pendekatan dengan tetap berusaha menyulitkan Juventus.
”Saya seharusnya bisa menerapkan banyak strategi jika seluruh pemain bisa tampil. Saat ini, kami telah mencoba membuat beberapa rencana. Saya berharap kami dapat menampilkan permainan yang lebih baik ke depan,” ujar Gotti, dilansir dari Football Italia. (AFP)