Menpora Minta Atlet Paralimpiade Tunjukkan Kemampuan Terbaik
Pemerintah berharap kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo bisa berprestasi sama baiknya atau lebih dari kontingen Olimpiade Tokyo. Sebab, dalam olahraga, tidak ada perbedaan atlet Paralimpiade dan non-Paralimpiade.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
DOKUMENTASI NPC INDONESIA
Perwakilan kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 mengikuti acara pengukuhan dan pelepasan kontingen yang dipimpin oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali secara daring, Sabtu (14/8/2021).
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengukuhkan dan melepas kontingen Indonesia ke Paralimpiade Tokyo 2020 secara daring, Sabtu (14/8/2021). Dalam kesempatan itu, Zainudin berpesan agar semua atlet mengeluarkan kemampuan terbaik karena momentum ikut Paralimpiade belum tentu terulang.
”Anggap ini Paralimpiade terakhir kalian. Jangan berpikir kalau gagal di Tokyo masih ada Paralimpiade Paris 2024, itu belum tentu karena persaingan pasti akan terus semakin sulit ke depannya. Maka itu, gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Anggap ini kesempatan terakhir kalian untuk berprestasi agar muncul semangat mengeluarkan kemampuan terbaik dan pulang ke Tanah Air dengan penuh kebanggaan,” papar Zainudin.
Selain Zainudin, acara itu diikuti pula oleh Ketua Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia Senny Marbun, Ketua Rombongan (chef de mission/CdM) Kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo Andi Herman, dan tujuh atlet serta ofisial yang mewakili tujuh cabang olahraga yang diikuti Indonesia di ajang tersebut. Adapun kontingen Indonesia secara keseluruhan berjumlah 23 atlet dari tujuh cabang.
Zainudin mengatakan, atlet Paralimpiade tidak berbeda dengan atlet Olimpiade. Untuk itu, dia meminta kontingen Paralimpiade Tokyo bisa memetik semangat dari prestasi yang ditorehkan oleh kontingen Olimpiade Tokyo 2020 yang berhasil memperoleh satu emas, satu perak, dan tiga perunggu selama gelaran yang berlangsung 23 Juli-8 Agustus kemarin.
DOKUMENTASI NPC INDONESIA
Perwakilan kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 mengikuti acara pengukuhan dan pelepasan kontingen yang dipimpin oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali secara daring, Sabtu (14/8/2021).
Sekalipun ada pandemi Covid-19, itu tidak boleh jadi hambatan karena semua atlet dari negara lain turut mengalaminya. ”Saudara-saudara harus bisa menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dalam olahraga. Keterbatasan bukan penghalang untuk berprestasi. Di dalam olahraga, semangat dan kesempatan untuk berprestasi itu semuanya sama,” terangnya.
Selain itu, Zainudin mengingatkan, kontingen Indonesia jangan merasa kecil atau berada di belakang kontingen dari negara lain. Apalagi atlet Paralimpiade Indonesia bisa lolos berkat perjuangan selama kualifikasi. Mereka pun sudah menjalani proses pemusatan latihan yang panjang setidaknya sejak Oktober tahun lalu dan mengikuti sejumlah kejuaraan internasional.
Lagi pula, para atlet itu tidak hanya mewakili diri sendiri, keluarga, maupun NPC Indonesia, tetapi seluruh rakyat Indonesia. ”Oleh karena itu, pemerintah, termasuk Presiden Joko Widodo, berharap kontingen Paralimpiade Tokyo ini bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya,” ujarnya.
Senny menuturkan, pihaknya mengucapkan apresiasi atas semua perhatian pemerintah untuk kontingen Paralimpiade Tokyo. Selain dukungan anggaran pelatnas, selama ini, Menpora berserta jajarannya amat perhatian dengan perkembangan atlet Paralimpiade dengan beberapa kali menyempatkan diri memonitor dan memotivasi atlet di pelatnas. ”Itu menjadi penyemangat kontingen Indonesia untuk membawa pulang prestasi terbaik dari Tokyo 2020,” katanya.
DOKUMENTASI NPC INDONESIA
Perwakilan kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 mengikuti acara pengukuhan dan pelepasan kontingen yang dipimpin oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali secara daring, Sabtu (14/8/2021).
Kontingen lebih besar
Untuk Paralimpiade Tokyo, Indonesia berhasil meloloskan 23 atlet dari tujuh cabang. Itu pencapaian luar biasa dibanding sebelumnya, yakni cuma meloloskan sembilan atlet dari empat cabang di Paralimpiade Rio de Janeiro 2016 dan empat atlet dari empat cabang di Paralimpiade London 2012.
Dengan jumlah kontingen lebih besar, ada harapan kontingen Indonesia berprestasi lebih baik dari Paralimpiade edisi-edisi sebelumnya. Paling tidak, di Paralimpiade Tokyo, kontingen Merah Putih menargetkan meraih satu emas dan satu perak dari bulu tangkis, satu perunggu dari angkat berat, satu perunggu dari tenis meja, dan satu perunggu dari atletik.
Target itu jauh melampaui prestasi dalam dua Paralimpiade sebelumnya, yakni satu perunggu dari angkat berat pada Paralimpiade 2016 dan satu perunggu dari tenis meja pada Paralimpiade 2012. ”Target itu didasari kalkulasi yang cermat dengan memperhitungkan peluang setiap atlet di cabangnya masing-masing,” tutur Andi.
Target itu didasari kalkulasi yang cermat dengan memperhitungkan peluang setiap atlet di cabangnya masing-masing.
Kalau target di Paralimpiade Tokyo tercapai, kontingen Indonesia dipredisi bisa mencapai peringkat 60 besar dunia. Itu juga melampaui peringkat yang dicapai dalam dua Paralimpiade sebelumnya, yakni peringkat ke-76 di Paralimpiade 2016 dan peringkat ke-74 di Paralimpiade 2012. ”Semoga target kali ini bisa terwujud agar peringkat Indonesia bisa lebih baik,” harap Andi.
Secara keseluruhan, jumlah kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo mencapai 60 orang yang terdiri dari 23 atlet, ofisial, pelatih, tenaga pembantu, delegasi, CdM, dan dukungan staf Kedutaan Besar RI di Jepang. Kontingen dari Indonesia bertolak ke Tokyo secara bertahap diawali kloter pertama yang terdiri dari tim balap sepeda, tenis meja, dan renang pada Selasa, 17 Agustus.