Paralimpiade Tokyo 2020 Kemungkinan Besar Tanpa Penonton
Pemerintah Jepang berencana memutuskan kebijakan tentang kehadiran penonton di Paralimpiade paling cepat pada pekan depan dalam pertemuan yang akan dihadiri lima pihak.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
AFP/JIJI PERS/STR
Pembawa obor, Miu Takahashi, menyalakan lentera dalam perayaan penyalaan api di Rikuzentakata, Perfektur Iwate, untuk Paralimpiade Tokyo 2020, Kamis (12/8/2021).
TOKYO, JUMAT — Panitia penyelenggara tengah mempertimbangkan untuk menggelar Paralimpiade Tokyo 2020 tanpa penonton di sebagian besar tempat sebagaimana Olimpiade. Pertimbangan itu atas dasar melonjaknya kasus Covid-19 di Tokyo. Walau demikian, Pemerintah Jepang mencari cara agar Paralimpiade masih bisa disaksikan anak-anak sekolah secara langsung.
Pemerintah Jepang berencana memutuskan kebijakan penonton paling cepat pada pekan depan dalam pertemuan yang akan dihadiri Pemerintah Metropolitan Tokyo, Komite Penyelenggara Tokyo, Komite Paralimpiade Internasional, dan Komite Olimpiade Internasional.
”Kami akan memantau situasi apakah terjadi infeksi lebih banyak atau bagaimana. Namun, kami ingin ada penonton di Paralimpiade jika memungkinkan,” kata sumber yang dekat dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, dilansir dari Japan Times, Jumat (13/8/2021).
Suga sebelumnya telah memperlihatkan keinginan kuat untuk mengizinkan penonton hadir di tempat Paralimpiade jika situasi infeksi Covid-19 membaik di Tokyo dan daerah lainnya. Suga mengatakan akan melakukan upaya terbaik untuk mewujudkan Paralimpiade yang aman dan terjamin.
AFP/STEPHANE DE SAKUTIN
Pelari Paralimpiade Perancis nomor 400 meter Nantenin Keita berpose pada sesi foto di French National Institute of Sport (INSEP), di Paris, Perancis, Kamis (12/8/2021).
Paralimpiade akan berlangsung pada 24 Agustus-5 September dan diikuti sekitar 4.400 atlet difabel dari seluruh dunia. Para atlet akan memperebutkan 539 medali di 22 cabang olahraga, antara lain atletik, judo, renang, bola basket kursi roda, dan tenis kursi roda. Bulu tangkis dan taekwondo untuk pertama kalinya akan dipertandingkan di Paralimpiade Tokyo.
Namun, penularan Covid-19 di Tokyo belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Pekan ini jumlah kasus Covid-19 dilaporkan mencapai di atas 4.000 kasus per hari. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum Olimpiade Tokyo 2020 yang jumlah kasus sekitar 1.500 hingga 3.000 kasus per hari.
Kami ingin mengadakan acara menonton untuk anak-anak sekolah.
Meski tampaknya Paralimpiade hampir pasti digelar tanpa penonton, Pemerintah Jepang tengah serius mempertimbangkan opsi memperbolehkan anak-anak sekolah untuk menyaksikan Paralimpiade secara langsung.
Pertimbangan memperbolehkan anak sekolah menyaksikan Paralimpiade atas dasar manfaat pendidikan yang signifikan. ”Kami ingin mengadakan acara menonton untuk anak-anak sekolah,” kata seorang pejabat senior Pemerintah Jepang kepada Japan Times.
AFP/ANP/EVERT ELZINGA
Mantan petenis kursi roda Belanda Esther Vergeer melakukan swafoto di Bandara Internasional Schipol pada Rabu (11/8/2021) sebelum berangkat untuk mengikuti Paralimpiade Tokyo 2020 sebagai ketua kontingen Belanda.
Beberapa pemerintah kota di Prefektur Tokyo, Saitama, Chiba, dan Shizuoka yang menjadi tuan rumah Paralimpiade mengatakan, kebijakan memperbolehkan anak-anak sekolah menyaksikan Paralimpiade adalah salah satu opsi yang mungkin diwujudkan.
Pengalaman itu pernah diterapkan saat Olimpiade Tokyo 23 Juli-8 Agustus. Olimpiade Tokyo juga melarang penonton hadir di stadion. Namun, di Prefektur Ibaraki, pemerintah setempat memperbolehkan anak-anak sekolah untuk menyaksikan pertandingan secara langsung.
Adapun di prefektur Shizuoka, panitia penyelenggara tengah memikirkan cara agar pemerintah setempat mengizinkan penonton bisa hadir. Jumlah penonton yang hadir dibatasi hingga 5.000 orang atau 50 persen dari kapasitas tempat duduk di stadion. Shizuoka menjadi tuan rumah untuk pertandingan cabor bersepeda.
AFP/PHILIP FONG
Someity, maskot resmi Paralimpiade Tokyo 2020, ditempelkan di kereta listrik dan sarana publik lainnya pada 25 Juli 2021.
Walau begitu, kekhawatiran tetap membayangi kebijakan memperbolehkan penonton hadir di lokasi pertandingan, bahkan dalam skala terbatas sekalipun. Kekhawatiran itu mengacu pada perkiraan bahwa kasus Covid-19 baru di Tokyo bisa mencapai 10.000 kasus per hari.
Gubernur Prefektur Tokushima Kamon Iizumi, yang mengepalai Asosiasi Gubernur Nasional di Jepang, mengatakan, situasi saat ini sangat serius sehingga kemungkinan sangat sulit untuk menggelar Paralimpiade dengan kehadiran penonton.