Russell Westbrook resmi bergabung dengan Lakers. Westbrook menyadari ada banyak pemain bintang di Lakers sehingga dia langsung menyatakan kesediaannya belajar dari pemain lain.
Oleh
Wisnu Aji Dewabrata
·4 menit baca
LOS ANGELES, SELASA — Tim Los Angeles Lakers yang bertabur bintang semakin bersinar musim depan dengan bergabungnya Russell Westbrook. Kehadiran Westbrook dikhawatirkan akan memantik persaingan ego antara para bintang Lakers, yakni LeBron James, Anthony Davis, dan Westbrook.
Westbrook bukannya tidak menyadari hal itu. Mantan pemain terbaik NBA 2017 saat menjadi pemain Oklahoma City Thunder itu mengungkapkan, dia masih bersedia belajar meskipun dirinya adalah pemain senior. Westbrook langsung menunjukkan sikap rendah hati dalam kesempatan pertamanya di depan publik.
Saya akan selalu menjadi diri saya sendiri. Saya pastikan, saya bersedia mendengar dan siap menerima masukan dari siapa pun, karena saya bergabung dengan tim yang luar biasa, sebuah tim dengan banyak pemain tempat saya bisa belajar dari mereka.
”Saya akan selalu menjadi diri saya sendiri. Saya pastikan, saya bersedia mendengar dan siap menerima masukan dari siapa pun, karena saya bergabung dengan tim yang luar biasa, sebuah tim dengan banyak pemain tempat saya bisa belajar dari mereka,” kata Westbrook dalam konferensi pers pertama bersama Lakers, di Staples Center, Los Angeles, Selasa (10/8/2021) waktu setempat atau Rabu pagi WIB.
Pemain berusia 32 tahun itu mengungkapkan, antara dirinya dengan bintang Lakers LeBron James lebih dari sekadar rekan setim. Mereka adalah kawan baik. Oleh sebab itu, Westbrook menjamin tidak akan muncul masalah di antara mereka.
Menurut Westbrook, tugasnya di Lakers adalah membantu James agar pertandingan menjadi nyaman bagi James. Westbrook akan berusaha mencari cara agar tugasnya itu dapat terlaksana dalam setiap laga Lakers. Bahkan, Westbrook memuji James sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah NBA.
”Terkait penguasaan bola dan sebagainya, itu bukan masalah. Banyak cara berbeda untuk memengaruhi hasil pertandingan tanpa harus memegang bola di tangan,” kata pemain dengan tinggi badan 1,91 meter itu.
Dalam konferensi pers tersebut, Westbrook menegaskan dia datang ke Lakers untuk membawa gelar juara NBA. Pengalaman pahit musim lalu masih membekas begitu dalam bagi Lakers. Lakers sebagai tim peringkat ke-7 Wilayah Barat, gagal mempertahankan gelar juara musim 2020 setelah takluk dari Phoenix Suns, 2-4, pada babak pertama playoff.
”Tugas saya adalah melakukan apa yang harus dilakukan dan memastikan Lakers memiliki peluang menjadi juara,” ucap point guard itu.
Untuk mendatangkan Westbrook, Lakers menukar beberapa pemain, yaitu Kyle Kuzma, Kentavious Caldwell-Pope, Montrezl Harrell, dan pemain pilihan pertama pada draf NBA 2021 kepada mantan klub Westbrook, Washington Wizards. Lakers berupaya merombak besar-besaran skuadnya setelah hampir tidak lolos ke babak playoff dan langsung tersingkir pada putaran pertama playoff.
Pelatih Lakers Frank Vogel optimistis kehadiran Westbrook akan membawa dampak bagi tim juara NBA musim 2020 itu. Kehadiran Westbrook, seperti dilansir ESPN, akan membuat Lakers menjadi tim sangat dinamis, tim yang mampu melakukan fast breaking dengan trisula utama James, Davis, dan Westbrook.
Vogel menepis kemungkinan ketiga pemain bintang itu tidak akur di lapangan karena sibuk bermain sendiri. Ketiga pemain tersebut adalah jaminan permainan berjalan sesuai skenario.
Impian masa kecil
Bagi Westbrook, bergabung dengan tim Los Angeles Lakers adalah sebuah impian masa kecil yang menjadi kenyataan. Westbrook yang lahir di Long Beach, California, mengidolakan tim Lakers. Ketika masih anak-anak, Westbrook senang sekali menyaksikan parade tim Lakers, bahkan membolos sekolah untuk melihat parade tim Lakers.
Namun, baru sekarang impiannya bermain untuk Lakers terlaksana setelah lama bermain untuk Oklahoma City Thunder (2008-2019), Houston Rockets (2019-2020), dan Washington Wizards (2020-2021). Awalnya, Westbrook ragu-ragu untuk menerima pinangan Lakers. Namun, LeBron James, yang datang sebagai sahabat, mampu meyakinkan Westbrook untuk meninggalkan Wizards.
”Berasal dari Los Angeles, Anda selalu berharap dapat bermain untuk tim dari kampung halaman. Keinginan itu selalu berputar-putar dalam kepala saya. Saya berharap keinginan itu akan terwujud suatu hari. Tetapi saya selalu kembali pada kenyataan ’Ah, itu tidak mungkin terjadi’,” ujar Westbrook, seperti dikutip ESPN.
Wakil presiden klub bidang basket sekaligus General Manager Lakers, Rob Pelinka, mengatakan, mendatangkan Westbrook adalah sebuah keputusan yang agresif untuk memperbesar peluang merebut gelar juara NBA. ”Ini adalah kesempatan memaksimalkan kemampuan untuk mewujudkan obsesi kami, yaitu membawa gelar (juara) ke-18 ke kota ini,” imbuhnya. (REUTERS)