Mundurnya Simone Biles di tengah final tim putri mengejutkan panggung senam Olimpiade. Sang ”Ratu Senam” senam mengaku kondisi mentalnya tidak sedang baik-baik saja.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
Simone Biles (24), pesenam artistik putri Amerika Serikat, selalu menegaskan dalam wawancara tentang Olimpiade Tokyo 2020, kunci meraih emas adalah mengalahkan diri sendiri. Pesenam paling dominan sepanjang sejarah ini tidak ragu terhadap para pesaing karena sadar belum ada yang bisa menyainginya. Tetapi, Biles amat khawatir terhadap dirinya yang semakin kehilangan motivasi.
Kekhawatiran sang ”Ratu Senam” menjadi nyata di panggung Olimpiade. Biles mengejutkan rekan (tim AS) sekaligus lawan dalam putaran final tim putri di Ariake Gymnastics Center, pada Selasa (27/7/2021). Dia memutuskan mundur setelah hanya tampil di satu nomor, yaitu meja lompat.
Peraih empat emas di gelaran Olimpiade lalu ini tampil jauh di bawah standar. Biles tampak tidak percaya diri ketika menjalani rutin meja lompat. Dia kehilangan irama mulai dari lari sampai lompatan akrobatik.
Alhasil, Biles hanya mendapatkan nilai 13,766 dari juri di meja lompat yang merupakan salah satu nomor andalannya. Performa itu adalah sebuah anomali karena dua hari lalu dia baru mencatatkan nilai tertinggi (15,183) dalam kualifikasi nomor serupa.
Biles berjalan keluar dari matras dengan wajah kecewa. Dia lalu berkonsultasi dengan para staf medis. Pesenam utama tim AS ini pun memilih tidak melanjutkan penampilan di tiga nomor tersisa, balok keseimbangan, palang bertingkat, dan favoritnya, senam lantai. Dia menyerahkan tongkat estafet kepada rekan-rekannya.
Kejadian ini berujung pahit untuk tim AS. Biles dan rekan-rekan yang diunggulkan meraih emas itu, sebagai juara bertahan di dua gelaran sebelumnya, takluk dari tim Rusia. Mereka harus puas meraih perak dengan nilai total 166,096 tertinggal jauh dari Rusia, 169,528.
Rekan setim Biles, Sunisa Lee, tak memungkiri kehilangan pesenam terbaik memengaruhi mental seluruh tim. ”Sangat emosional karena kami kehilangan sosok yang sangat penting dalam tim ini,” kata Lee.
Hilang kebahagiaan
Saya hanya ingin fokus pada kesehatan mental. Saya pikir kesehatan mental sangatlah penting. Anda tahu, hidup bukan hanya tentang senam.
Kata Biles, alasannya mengundurkan diri ialah merasa lelah secara mental. ”Saya hanya ingin fokus pada kesehatan mental. Saya pikir kesehatan mental sangatlah penting. Anda tahu, hidup bukan hanya tentang senam,” ucap peraih total 19 emas di kejuaraan dunia senam tersebut.
”Saya merasa seperti tidak terlalu bahagia lagi. Saya ingin bermain di Olimpiade dengan tekad dari diri sendiri, tetapi saya justru merasa lebih banyak melakukan hal ini untuk orang lain. Itu sangat menyakitkan hati karena sesuatu yang Anda cinta sekarang hanya dilakukan untuk memuaskan orang,” tambahnya sambil menangis.
Biles selalu memimpikan untuk bisa tampil di Tokyo. Jika sukses, dia bisa menyudahi kariernya dengan sempurna. Dia akan semakin menancapkan status sebagai pesenam terhebat sepanjang masa. Tetapi, semua itu berubah seketika akibat beban ekspektasi maha besar.
Bagi Biles, ekspektasi itu menjadi momok yang amat menakutkan. ”Saya sering merasa menjadi beban dunia ketika banyak orang membuat cuitan (di Twitter) tentang saya. Saya tidak terlalu percaya pada diri sendiri lagi. Mungkin juga karena sudah semakin menua,” katanya.
Indikasi masalah sang ”Ratu Senam” sudah mulai terlihat pada hari pertama kualifikasi, Selasa lalu. Biles yang biasanya berada di peringkat pertama nyaris seluruh nomor hanya memuncaki kualifikasi di meja lompat.
Bahkan, dia hampir tidak lolos ke final palang bertingkat karena hanya menempati peringkat ke-10. Biles diselamatkan oleh aturan yang hanya mengizinkan dua atlet per negara untuk bertarung di final. Saat itu terdapat empat pesenam Rusia di 10 besar. Alhasil, dia otomatis masuk sebagai finalis (8 pesenam).
Biles juga menyadari tidak tampil dalam level seharusnya. Karena itu, dia sangat kecewa dan bertekad memperbaiki penampilannya. ”Berusaha melawan semua iblis (yang ada dalam diri),” ujarnya.
Tanda tanya pun menunjuk ke arah Biles. Dia akan menjalani rentetan final yang akan dimulai dengan nomor all-around pada Kamis besok. Problem kesehatan mental akan menjadi batu sandungannya mempertahankan emas di nomor tersebut.
Pesenam setinggi 1,42 meter ini tidak mau berspekulasi terkait penampilannya. Dia hanya ingin fokus terhadap kesehatan mental. ”Kami bukan hanya seorang atlet. Kami juga seorang manusia dan terkadang Anda butuh langkah mundur. Kami harus melindungi pikiran dan tubuh ini, tidak hanya mengikuti apa yang seluruh dunia inginkan,” tuturnya.
Jika meraih emas all-around, Biles akan menjadi pesenam putri pertama dalam 50 tahun terakhir yang bisa mempertahankan emas Olimpiade di nomor tersebut. ”Kita lihat lagi apa yang terjadi pada Kamis nanti. Sekarang hanya ingin rehat dalam jeda sehari ini,” pungkasnya. (REUTERS)