PB PRSI mengakui peluang berprestasi di Olimpiade Tokyo masih cukup berat. Karena itu, mereka menyiapkan dua perenang ke Tokyo untuk mengincar pengalaman bertanding agar bisa digunakan saat berlaga di Sea Games 2021
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Setelah absen di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Indonesia kembali mengirimkan wakil di cabang renang Olimpiade Tokyo 2020. Pengurus Persatuan Renang menyadari persaingan di Olimpiade masih sangat berat. Oleh sebab itu, para perenang diharapkan mampu mengasah pengalaman bertanding di level dunia untuk kemudian digunakan menghadapi Sea Games Vietnam 2021.
Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) telah menetapkan Aflah Fadlan Prawira dan Azzahra Permatahani untuk mewakili Indonesia di Olimpiade Tokyo. Fadlan dan Azzahra mewakili Indonesia melalui jalur wild card.
Keduanya terpilih usai menjadi yang terbaik dalam seleksi tahap akhir Indonesia Olympic Trial (IOT) yang berlangsung di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno Jakarta, 19-20 Juni 2021. Ada belasan perenang putra dan putri yang mengikuti IOT. Di Olimpiade nanti Fadlan akan turun di dua nomor, yaitu 1.500 meter gaya bebas dan 400 meter gaya bebas. Sedangkan, Azzahra akan bertanding di nomor 200 meter gaya ganti.
Pelatih kepala renang Indonesia Albert C Sutanto, Senin (21/6/2021), mengatakan, pertimbangan memilih Fadlan dan Azzahra selain performa saat IOT juga didasari atas poin mereka di Federasi Renang Internasional atau FINA. Fadlan tercatat mengumpulkan 851 poin.
Di ranking kualifikasi, Fadlan berada di posisi ke-183 dunia. Adapun Azzahra tercatat mengumpulkan 715 poin pada keikutsertaannya di Gold Tour, Perancis pada 7 Februari 2020. Albert menyebut perolehan poin mereka berdua lebih baik dibandingkan perenang Indonesia lainnya.
Meski seluruh perenang yang mengikuti seleksi tampil baik, Albert menilai Fadlan tampil mengesankan selama seleksi. Ketika tampil di nomor 1.500 meter, tidak ada perenang yang bisa menyainginya.
Pada akhirnya kita mesti memilih yang terbaik. Mereka berdua tampil lebih menonjol dibandingkan yang lainnya.
“Pada akhirnya kita mesti memilih yang terbaik. Mereka berdua tampil lebih menonjol dibandingkan yang lainnya,” kata Albert.
Setelah memastikan tempat di Olimpiade, Fadlan dan Azzahra langsung dipersiapkan mengikuti program latihan agar tampil maksimal. Mereka dijadwalkan berangkat pada 17 Juli 2021 Olimpiade Tokyo akan dimulai 23 Juli-8 Agustus 2021. Dengan kata lain, waktu yang tersisa bagi mereka untuk mempersiapkan diri tidak banyak.
Kendala lainnya adalah Fadlan dan Azzahra dinilai masih minim pengalaman bertanding karena sejumlah turnamen internasional ditunda akibat Covid-19. Turnamen yang dimaksud antara lain Malaysia Terbuka dan Jepang Terbuka.
Meski tak mengikuti turnamen dalam jangka waktu yang lama, Fadlan dan Azzahra tetap berlatih secara mandiri baik itu di pemusatan latihan daerah atau pemusatan latihan nasional. “Jadi kami tak begitu khawatir. Mereka saat ini atlet renang andalan Indonesia. Tinggal nanti di Olimpiade mereka tidak terbebani,” kata Albert.
Memperbaiki mental bertanding menjadi pekerjaan rumah bagi Albert dan jajaran tim pelatih. Dari aspek fisik, Albert menilai agak sulit meningkatkan fisik dan stamina atlet hanya dalam jangka waktu kurang dari satu bulan.
Latihan berat sudah menanti Fadlan dan Azzahra selama tiga pekan mendatang. Tim pelatih tetap mengupayakan agar keduanya tidak jatuh sakit ketika memasuki masa tapering atau persiapan menuju puncak performa.
Dihubungi secara terpisah, Wakil Ketua Umum PB PRSI Harlin Rahardjo mengemukakan, meski tak mematok target berat, Fadlan dan Azzahra diharapkan mampu memperbaiki catatan waktu mereka.
Fadlan saat ini memegang rekor nasional untuk nomor renang 400 meter gaya bebas dengan catatan waktu 3 menit 52 detik. Sedangkan Azzahra mencatatkan waktu terbaik 2 menit 16 detik untuk nomor 200 meter gaya ganti.
Dengan catatan rekor nasional itu, peluang untuk berprestasi di Olimpiade masih tergolong berat. Salah satu pesaing Fadlan di nomor 400 meter gaya bebas, yaitu perenang China Sun Yang mencatatkan waktu 3 menit 42 detik. Perenang China lainnya, Ji Xinjie yang berada di bawah Sun Yang mencetak waktu 3 menit 45 detik di nomor yang sama. Meski begitu, Harlin melihat Fadlan mampu tampil maksimal di Olimpiade.
“Dia semangat begitu kita daftarkan mewakili Indonesia di Olimpiade. Dia berkomitmen memberikan yang terbaik,” ujar Harlin.
Tampil di Olimpiade akan menjadi pengalaman berharga bagi Fadlan dan Azzahra. Mereka bisa merasakan atmosfer pertandingan menghadapi perenang-perenang terbaik di dunia. Di titik ini keduanya dilatih agar tak bermental inferior ketika berhadapan dengan kekuatan-kekuatan besar renang dunia.
Dari pengalaman mengikuti Olimpiade, target berikutnya menanti Fadlan dan Azzahra, yaitu emas Sea Games di Vietnam pada akhir 2021. Sekembalinya dari Tokyo, Fadlan dan Azzahra langsung bergabung kembali di pelatnas untuk menghadapi Sea Games.
Bulu tangkis
Sementara itu, Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) mengevaluasi penampilan pebulutangkis Indonesia yang mengikuti simulasi Olimpiade pada 16-17 Juni 2021. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky menilai apa yang ditampilkan para pebulutangkis menjelang bertolak ke Tokyo sudah relatif bagus, meski beberapa dinilai belum maksimal. Dari tujuh pebulutangkis yang akan berlaga di Olimpiade, empat di antaranya menelan kekalahan saat simulasi.
Kekalahan empat pebulutangkis, yaitu Anthony Sinisuka Ginting, Gregoria Mariska Tunjung, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, serta Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti disebabkan karena tidak mudah menyesuaikan kondisi setelah berlatih berat lalu langsung menjalani simulasi. Kepada mereka, Rionny meminta tim pelatih mengadakan evaluasi untuk memperbaiki kelemahan yang ada.
“Untuk yang kalah, mereka harus benar-benar melakukan evaluasi dengan pelatih. Ini kesempatan untuk cepat menyadari apa yang masih kurang untuk pertandingan di Olimpiade nanti,” katanya.
Rionny mengemukakan, tim Olimpiade bulutangkis masih memerlukan beberapa kali simulasi lagi jelang keberangkatan ke Tokyo. Itu karena ia melihat beberapa pemain belum mendapatkan suasana pertandingan karena lama absen dari mengikuti turnamen. Sedangkan dari sisi fisik, teknik, dan gerakan dinilai sudah bagus.
Tim Olimpiade bulutangkis Indonesia dijadwalkan berangkat ke Jepang pada 8 Juli 2021 untuk lebih dulu menjalani pemusatan latihan di Kumamoto selama satu pekan. Pemusatan latihan menjadi bekal mereka untuk lebih siap lagi mengeluarkan kemampuan terbaik di Olimpiade.